Thursday 28 May 2015

Makalah Pariwisata PANTAI SANUR


Makalah Pariwisata PANTAI SANUR
SELENGKAPNYA << DOWNLOAD
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sektor Pariwisata merupakan sektor penting dalam upaya penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang cukup potensial. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha yang terkait dengan bidang tersebut. Berbicara tentang pariwisata di dalamnya tercakup berbagai upaya pemberdayaan, usaha pariwisata, objek dan daya tarik wisata serta berbagai kegiatan dan jenis usaha pariwisata. Smith (1989, dalam  Wardiyanta, 2006) menyatakan bahwa  secara substansi pariwsata merupakan baian dari budaya suatu masyarakat, yaitu berkaitan dengan  cara penggunaan waktu senggang yang dimiliki sesorang. Pariwisata dapat disoroti dari berbagai sudut pandang karena kekompleksitasannya. Kompleksitas yang terkandung dalam pariwisata misalnya pariwisata sebagai pengalaman manusia, pariwisata sebagai perilaku sosial, pariwisata sebagai fenomena geografik, pariwsata sebagai sumber daya, pariwisata sebagai  bisnis, dan pariwisata sebagai industri.
            Pariwisata memiliki beragam bentuk dan jenis, seperti pariwisata alam, budaya,konvensi, belanja, dan pariwisata minat khusus. Bali merupakan satu-satunya propinsi di Indonesia yang memiliki keseluruhan bentuk dan jenis pariwisata. Pariwisata telah menjadi industri yang mampu mendatangkan devisa negara dan penerimaan asli daerah yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat dalam berbagai sektor ekonomi. Belajar dari pengalaman Bali dan Yogyakarta, pengusahaan dan daya tarik wisata meliputi kegiatan membangun dan mengelola objek dan daya tarik wisata beserta prasarana dan sarana yang diperlukan atau kegiatan mengelola objek dan daya tarik yang ada baik pengusahaan objek objek dan daya tarik wisata alam, wisata budaya, dan minat khusus. Dengan memahami hal ihwal pariwisata yang memiliki nilai kemanfaatan baik bagi pemerintah daerah maupun pusat, indistri dan layanan pariwisata secara r terus menerus digali dan dikaji melalui berbagai upaya dan cara untuk mendapatkan hasil yang optimal. Sampai sekarang ini peraturan mengenai kepariwisataan adalah UU No. 9 Tahun 1990, peraturan dapat mengatur usaha-usaha jasa keparowosataan yang disesuaikan dengan tuntutan era globalisasi.  Era globalisasi di bidang ekonomi mempunyai imbas terhadap berbagai aspek pembangunan termasuk di dalamnya bidang pariwisata.Pariwisata  dalam tataran global menjadi bagian penting dari WTTC(World Travel and Tourism Council). Menurut studi World Tourism Organization(WTO) jumlah wisatawan dunia tahun 2020 akan mencapai 1,5 miliar orang.Dengan pengeluaranUS$ 2 triliun atau US$ 5 miliar setiap hari.Dari Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996  tentang penyelenggaraan kepariwisataan, diharapkan catatan di atas, industri pariwisata menjanjikan kemajuan ekonomi kepada banyak orang dan banyak negara di dunia.Pariwisata menjadi penghasil uang terbesar dan sektor terkuat dalam pembiayaan ekonomi global.Pariwisata akan menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad 21, dan menjadi salah satu industri yang mengglobal. Kondisi semacam ini harus ditangkap sebagai peluang bagi dunia pariwisata baik pemerintah daerah,propinsi maupun pusat.
            Pariwisata merupakan lahan dan sumber pendapatan yang potensial. Pengelolaan pariwisata harus tepat dan profesional karena rentan terhadap segala perubahan sosial politik yang terjadi di masyarakat baik regional, nasional maupun global. Penelitian  pariwisata mempunyai peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan program pembangunan pemerintah. Melalui penelitian ini diharapkan diperoleh konsep teoririk sebagai konsepsi  fundamental menuju kajian lebih lanjut misalnya peningkatan efisiensi bisnis, pengurangan resiko, efektivitas pemasaran, dan peningkatan kinerja perusahaan. Penelitian  pariwisata telah banyak dilakukan baik dalam deskripsi lokasi, pengembangan, marketing dan evaluasi program pariwisata.Namun penelitian yang mendasarkan pada aspek ontologis dan epistemologis yang berperspektif filsafat ilmu belum banyak dilakukan. Oleh sebab itulah penelitian ini dilakukan untuk melengkapi penelitian-penelitian sejenis yang  telah ada sebelumnya.
            Pariwisata merupakan salah  satu dasar kebutuhan manusia. Sebagai kebutuhan dasar manusia, pariwisata akan memenuhi kebutuhan manusia untuk berlibur dan berekreasi, kebutuhan pendidikan dan penelitian, kebutuhan keagamaan, kebutuhan  kesehatan jasmani dan ruhani, minat terhadap kebudayaan dan kesenian, kepentingan keamanan, kepentingan  politik, dan hal-hal yang bersifat komersialisasi yang membantu kehidupan ekonomi masyarakat.  Pariwisata dilakukan baik secara individual, keluarga, kelompok, dan paguyuban organisasi sosial. Pada umumnya paiwisata secara konvensional akan mengunjungi  pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam, budaya dan minat khusus.
            Objek wisata memiliki daya tarik yang berbeda-beda. Objek wisata memiliki daya tarik didasarkan atas sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman, dan bersih. Adanya aksebilitas untuk mudah dikunjungi, adanya spesifikasi yang berbeda dengan yang lain, terdapat sarana dan prasarana penunjang  untuk melayani para wisatawan yang hadir. Pada objek alam, biasanya objek wisata alam dijadikan primadona kunjungan karena eksotik merangsang untuk menciptakan kegiatan tambahan, rekreatif dan reflektif, terapis dan lapang, faktor sejarah maupun aktraktifnya.

No comments:

Post a Comment