Tuesday 23 February 2016

Kooperatif Model Jigsaw



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Falsafah yang mendasari pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pendidikan ialah “homo homoni socius” (pembelajaran gotong-royong) yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk social. Pembelajaran kooperatif terutama tipe jigsaw dianggap sangat cocok di terapkan di Indonesia karena sesuai dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong royong.
            Model pembelajaran jigsaw adalah suatu tehnik pembelajaran kooperatiff dimana siswa, bukan guru yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun tujuan dari model pembelajaran jigsaw ini mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, serta  menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila  mereka mencoba untuk mempelajari semua materi secara sendirian.
            Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning Teknik Jigsaw” bahwa metode pembelajaran koopertif teknik jigsaw tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsure-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mangatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning teknik jigsaw.

1.2  Rumusan Masalah
            Dalam pembuatan makalah ini penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sabagai berikut:
  1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
  2. Bagaimana langkah-langkah metode jigsaw?
  3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode jigsaw?
  4. Apa materi yang cocok untuk diterapkan dengan metode jigsaw?

1.3  Tujuan
            Dalam makalah ini penulis menemukan beberapa tujuan sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui yang dimaksud/pengertian dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
  2. Untuk mengetahui bagaimana langkah – langkah metode pembelajaran tipe jigsaw.
  3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan metode jigsaw.
  4. Untuk mengetahui materi yang cocok menggunakan metode jigsaw.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw
Menurut Ibrahim, dkk. (2000:7), model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaknya tiga tujuan pembelajaran (a) meningkatkan hasil belajar akademik, (b) menerima perbedaan individu, dan (c) mengembangkan keterampilan sosial.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri atas beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mangajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends dalam Ibrahim, 2000:9). Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Setiap kelompok diberi kesempatan berkolaborasi dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu masalah. Setiap kelompok terdiri atas siswa yang memiliki kemampuan akademik yang berbeda, sehingga merata dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan berkemampuan rendah.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dirancang untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.  Selain meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri, pembelajaran Jigsaw juga menuntut saling ketergantungan yang positif (saling memberi tahu) terhadap teman sekelompoknya. Di samping itu, pembelajaran ini dapat membangun saling ketergantungan yang positif antarsiswa. Tiap siswa mengajarkan materi yang didapat kepada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa tidak hanya bekerja sama tetapi juga saling ketergantungan satu dengan yang lain.
Arti jigsaw dalam bahasa Indonesia adalah gergaji ukir. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji, yakni zigzag. Dalam hal ini, siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti yang diungkapkan Rusman dalam bukunya yang berjudul Model-model Pembelajaran, ”pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri” (Rusman, 2010:218). Dalam model kooperatif tipe jigsaw ini, siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain.
Pengetian  pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikan rupa sehingga tingkah laku siswa menjadi kearah yang lebih baik. Metode pembelajaran kooperatif tipe jigasaw adalah suatu model pembelajaran dengan pembentukan suatu kelompok dengan kerja sama antar  kelompok lain dalam pemecahan masalah yang berbeda sesuai materi yang didapatkan, agar nantinya bisa mengajarkan materi tersebut kepada masing-masing  kelompok.
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, kemudian diadaptasikan oleh Slavin dan temen-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001).
Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et.al.sebagai model Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis,berbicara, ataupun mendengarkan. Dalam Teknik ini, guru memperhatikan skemataatau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997). Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupaka tipe model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kapada kelompok yang lain (Arends, 1997).
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie,A., 1994).
Para anggota dari tim – tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswi itu kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam.Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
Menurut Arends (dalam Dadiany) diunggah tanggal 30 november 2011 menyebutkan hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut:

Rounded Rectangle: +         =
x         .

Rounded Rectangle: +         =
x         .

Rounded Rectangle: +         =
x         .

Rounded Rectangle: +         =
x        .

                                    Kelompok Asal


 





 Kelompok Ahli
            Gambar 2.1 :  Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Keterangan :
Siswa dikelompokkan menjadi kelompok asal kemudian setiap anggota kelompok diberikan topik  yang berbeda untuk dipelajari. Siswa dari kelompok asal yang berbeda dengan topik yang sama dipertemukan dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta saling membantu satu sama lain untuk mempelajari topik tersebut. Siswa dari masing-masing kelompok  ahli kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompoknya tentang topik yang mereka dapatkan.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memungkinkan siswa menjadi lebih mandiri dan bisa saling berbagi pengalaman antar teman-temannya.Dan dapat saling membantu antara yang pintar dengan yang kurang pintar sehingga yang kurang pintar mendapat pengalaman sehingga semua aggota kelompok bisa menyelesaikan tugas pendidikan Agama Hindu dengan baik. Dan memungkinkan siswa saling berinteraksi dan bertukar pengalaman sehingga semua siswa menjadi semangat untuk belajar dengan harapan proses pembelajaran nantinya mencapai hasil yang telah ditentukan.

2.2  Langkah – Langkah Metode Jigsaw :
                                          I.          Tahap Pendahuluan
  1. Review, apersepsi, motivasi
  2. Menjelaskan pada siswa tentang model pembelajaran yang dipakai dan menjelaskan manfaatnya.
  3. Pembentukan kelompok.
  4. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan siswa yang heterogen.
  5. Pembagian materi/soal pada setiap anggota kelompok.
                                        II.          Tahap Penguasaan
  1. Siswa dengan materi/soal yang sama bergabung dalam kelompok ahli dan berusaha menguassai materi sesuai dengan soal yang diterima.
  2. Guru memberikan bantuan sepenuhnya.
                                      III.          Tahap Penularan
  1. Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya.
  2. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli  tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan denga sungguh-sungguh.
  3. Terjadi diskusi antar siswa dalam kelompok asal.
  4. Dari diskusi tersebut siswa memperoleh jawaban soal.
                                     IV.          Penutup
2.3  Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Metode Jigsaw

·         Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
  1. Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok
  2. Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah
  3. Menerapkan bimbingan sesama teman
  4. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
  5. Memperbaiki kehadiran
  6. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
  7. Sikap apatis berkurang
  8. Pemahaman materi lebih mendalam
  9. Meningkatkan motivasi belajar
  10. Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
  11. Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompok
  12. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan kelompok lain
  13. Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.

  • Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut.
  1. Keadaan kondisi kelas yang ramai,sehingga membuat siswa binggung dan pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran baru;
  2. Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilan-ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirksn kelompok akan macet
  3. Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai
  4. Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah,misal jika ada anggota yang hanya memboncengdalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi
  5. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang belum terkondiki dengan baik, sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
 2.4   Evaluasi Materi yang cocok untuk SMP / SMA dengan Metode Jigsaw
         Beberapa contoh materi matematika yang cocok di jigsawkan adalah: menyelesaikan sistim persamaan linier dua peubah ( kelompok ahli 1 mempelajari menyelesaikan dengan eliminasi, kelompok ahli 2 dengan substitusi,  kelompok ahli 3 dengan garis bilangan, kelompok ahli 4 dengan matrik, dll), limit kiri-limit kanan        ( kelompok ahli 1 mempelajari limit kiri, yang lain limit kanan), Luas bangun segi 4 (kel 1 mempelajari belah ketupat, kelompok 2 layang-layang, kelompok ahli 3 tentang trapezium sama kaki, kelompok ahli 4 trapesium sebarang, dst).
           Pemilihan materi tidak hanya didasarkan pada banyaknya sub bab atau sub-sub bab saja yang mengindikasikan mudah “dibagi-bagi” untuk didiskusikan dalam kelompok-kelompok ahli. Namun hal penting lain yang tidak boleh dilaupakan bahwa seyogyanya kita tidak memaksakan 1 rangkaian pembelajaran kooperatif, apa saja, dalam satu pertemuan. Masih banyak materi yang sesuai di-jigsaw-kan. Namun kita harus memeriksanya terlebih dahulu, sehingga tujuan kita tercapai, bukan sebaliknya menambah bingung siswa.









BAB III
PENUTUP

3.1.  SIMPULAN
    1. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekan pada sikap atau perilaku bersama dalam belajar atau membantu diantara sesame dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih.
    2. Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw ini pada kelas siswa dibagi berkelompok dengan lima atau enam anggota kelompok belajar heterogen.setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari,menguasai bagian tertentu bahan yang diberikan kemudian menjelaskan pada anggota kelompoknya. Dengan demikian terdapat rasa saling membutuhkan dan harus berkerjasama secara cooperative untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
    3. Kerangka model pembelajaran jigsaw adalah para anggota dari kelompok asal yang berbeda,bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membatu satu sama lain untuk mempelajari topic mereka tersebut.setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok semula ( asal ) dan berusaha mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan dikelompok ahli. Kunci tipe JIGSAW ini adalah interdepensi yang diperlukan dengan tujuan agar dapat mengerjakan kuis dengan baik.
    4. Keuntungan mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian. Sementara untuk kerugiannya ada beberapa yaitu keadaan kondisi kelas yang ramai, siswa yang lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai serta membutuhkan waktu yang lebih lama apabila bila ada pernataan ruang belum  terkondisi dengan baik.
    5. Alasan mengapa kami menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dalam bab Fungsi, Persamaan dan pertidaksamaan Kuadrat karena tekhik pembelajaran jigsaw dapat diterapkan pada materi pembelajaran yang tidak berstuktur ( tidak saling berhubungan antara sub-sub materi ). Karena fungsi dan persamaan kuadratadalah materi yang tidak berstruktur maka kami memilih materi untuk diterapkan dalam model pembelajaran cooperativelearningtipe jigsaw.
3.2   SARAN
    1. Guru seharusnya menjelaskan model pembelajaran tipe jigsaw ini dulu kepada siswa sebelum menerapkannya, agar siswa tidak binggung.
    2. Guru harus pandai dalam memilih materi pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam model ini.
    3. Bangku perlu ditata sedemikian rupa sehingga semua siswa bias melihat guru/papan tulis dengna jelas, bias melihat rekan-rekan kelompoknya dengan baik,dan berada dalam jangkauan kelompoknya dengan merata.
    4. Model pembelajaran kooperatif tipejigsaw perlu digunakan atau diterepkan karena suasana positif yang timbul akan membarikan kesempatan kepada siswa untuk mencintai pelajaran dan sekolah atau guru, selain itu siswa akan merasa lebih terdorong untuk belajar dan berpikir serta meningkatkan keaktifan.











Saturday 6 February 2016

Bahasa Inggris : Noun, Pronoun, Verbs, Adjectives, Adverbs, Prepositions, Conjunctions, Interjections



6. Parts of Speech in English (jenis-jenis Kata dalam bahasa Inggris)

Definisi dari Part of speech

Parts of Speech dalam bahasa Indonesia berarti jenis-jenis kata atau kelas-kelas kata.  Disebut parts of speech – bagian-bagian dari ucapan atau bagian-bagian kalimat. karena kata-kata ini merupakan suatu sistem yang diperlukan untuk membentuk sebuah kalimat, tanpa melihat apa tugas atau fungsinya masing-masing. Jadi, kata-kata itu merupakan “bahan dasar” di dalam sebuah “bangunan” kalimat, bukan “fungsi” kata di dalam kalimat. Mengapa demikian? Karena sebuah kata bisa mempunyai beberapa (lebih dari satu) fungsi dalam kalimat.
1. Noun
2. Pronoun
3. Verbs
4. Adjectives
5. Adverbs
6. Prepositions
7. Conjunctions
8. Interjections

7. Noun (Kata Benda)


Noun atau kata benda adalah kata yang mengacu kepada nama orang (name of person), nama tempat (name of place), dan nama benda (things), dan juga ide (idea).
Ada beberapa macam jenis kata benda dalam bahasa Inggris, yaitu;  Proper nouns, Common Nouns (kata benda umum), Collective Nouns (kata benda kolektif), Compound Nouns (kata benda majemuk) dan lain sebagainya. 




Berikut ini penjelasan jenis kata benda tersebut dan beserta contohnya;

1. Common Noun
           
            Yang termasuk dalam jenis ini adalah manusia , tempat atau benda yang tidak spesifik. Contoh; Man, Mountain, state (Negara), Building (nama-nama gedung), cat (kucing).
           
            Kita tau bahwa Moutain (gunung)  di dunia ini banyak sekali, jika tidak di sebutkan nama gunungnya atau tidak spesifik, maka kata gunung tersebut merupakan Common Noun. Begitu juga State (Negara) dan yang lainnya.
2. Proper Noun
            Proper noun ini adalah lawan dari common noun, dimana proper noun adalah nama yang spesifik dari orang, tempat, dan juga benda yang lainya.
Contoh: Indonesia, America, Australia.
              Toni, Anton, Rika
              Gunun Bromo (Mount Bromo)
              WTC, BNI Bank
3. Kata benda abstrak (Abstract Noun)
           
            Yaitu kata benda yang tidak bisa dilihat dengan panca indra. Misalnya; Love (cinta), Air (udara), Happiness (kebahagiaan)
4. Concrete Noun (Benda yang bisa di lihat atau di tangkat dengan panca indra)
            Misalnya; Banana, house, book
5. Compound Noun (kata benda majemuk)
            Yaitu kata benda yang terbentuk dari gabungan 2 kata atau lebih
Misalnya: Sunlight, Tablecloth, photograph.
6. Singular Noun (kata benda tuunggal)
            Misalnya: a cat, a book, an apple
7. Plural Noun (kata benda jamak)
            Misalnya; Books, mice, cats,, people
8. Countable Noun (Kata benda yang bisa dihitung)
            Misalnya; Book, table, pen
9. Uncountable Noun (kata benda yang tidak bisa di hitung)
            Misalnya; Water, air, sugar.
10 Collective Noum (kata benda kolektif)
            Benda yang mengacu pada benda yang kolektif atau merupakan satu unit
Misalnya: Team, Group, Family, band, Village


8. Plural and Singular nouns

1. Singular Noun

Ketika benda itu hanya satu, maka benda itu singular atau tunggal. misalnya; a boy. a girl, a book, the pen.
Jika kata benda tersebut singular, maka di dalam kalimat harus memakai article "a, an, atau the" atau di masukan kata "one".
misalnya: a book, an apple, one book, one pencil, the table.

2. Plural Noun

Jika benda tersebut lebih dari satu maka benda tersebut di katakan Plural atau jamak. misalnya; boys, 2 books, the pens.

Di dalam bahasa Inggris, jika ingin merubah benda dari Singular ke Plural ada beberapa aturan;

a. Dengan menambah "s"

Misalnya:   "book" menjadi "books"
                "pen"   menjadi "pens"
                "boy"   menjadi "boys"

b. Dengan menambah "es"
   
Jika kata benda tersebut diakhiri dengan hufur "s, z, X, sh, dan ch" maka bentuk jamaknya di tambah   dengan "es".

Contoh: dish             dishes
            watch          watches
            buzz            buzzes
            box             boxes

3. Kata benda yang huruf terakhirnya "y" dan di dahului oleh konsonan maka cara membentuknya menjadi jamak adalah dengan merubah "y" menjadi "ies".

contoh:  lady           ladies
            city            cities
            army          armies

catatan:
jika kata benda yang berakhiran "y" dan di dahului oleh huruf vokal maka tinggal menambahkan "s" saja, dan jangan merubah "y" menjadi "ies".
Contoh: boy            boys
            day            days


4. Kata benda yang huruf terakhirnya "f" atau "fe", maka dirubah menaji "ves".
contoh: leaf            leaves
           wife           wives
           knife          knives
           wolf          wolves
           proof         prooves

catatan: tetapi ada beberapa kata benda yang berakhiran "f'  dan kita bisa dengan hanya menambahkan "s" saja. misalnya;
          chief             cheifs
          grief             griefs
          hoof             hoofs
          roof             roofs
          mischief       mischiefs
          kerchief       kerchiefs

5. Irregular Plurals

Irregular plurals berarti kata benda yang singgular dan dalam bentuk pluralnya tidak ditambah "s" atau "es". misalnya;

         man             men
         woman        women
         foot             feet
         mouse         mice
         child           children
         louse           lice
         goose         geese
         ox              oxen
         tooth          teeth

catatan:

ada beberapa kata benda yang tidak ada bentuk jamaknya. kata-kata benda tersebut adalah;

       scissors, oats, tongs, dregs, trousers, pinchers, bellows, shears, mumps, victuals, tweezers, measles.


9. Countable Nouns dan Uncountable Nouns

Pengetahuan tentang Countable dan Uncountable nouns sangat penting. Berikut ini penjelasannya dan disimak baik-baik ya..
1. Countable Nouns (Benda yang dapat dihitung)
  1. Benda tersebut bisa dihitung secara langsung, misalnya ‘pen”.  Kita bisa mengatakan 1 pen, 2 pens, 3 pens.
  2. Benda tersebut dapat dibuat jamak atau menjadi plural noun.
  3. Dapat ditambahkan artikel "a" ataupun "an".
Contoh Countable Nouns:
  • Pen
  • Book
  • Table
  • Chair
  • Pencil, dst.
Kata “pen” bisa kita katakan “a pen” (singular)  dan juga bisa dirubah menjadi “pens” (plural). Bila countable noun tersebut singular, maka harus memakai artikel “a/an/the”.
Contoh:
I have pen.
I have a pen.
My mother has apple.
My mother has an apple.
They have book.
They have one book.
2. Uncountable Nouns (benda yang tidak dapat dihitung)
     Benda yang  tidak dapat dihitung  mempunyai ciri2 antara lain:
  1. Benda yang tidak dapat dihitung tidak bisa kita hitung secara langsung. Misalanya “water”, tidak bisa menjadi “1 water, 2 water, 3 water’
  2. Biasanya benda ini tidak bisa dibuat jamak.
  3. Tidak bisa di tambahkan artikel “a” ataupun “an”.
Contoh Uncountable Nouns:
    • Water (air)
    • Salt (garam)
    • Sugar (gula)
    • Oil (minyak)
    • Sand (pasir)
    • Pepper (merica)
    • Pudding, dst
kata benda yang tidak dapat dihitung sering menunjuk pada benda-benda yang sifatnya tidak sendiri, dan abstrak. Sebagai contoh sugar (gula) bukan merupakan benda yang sifatnya sendiri, nasi ditemukan dalam kumpulan dari ratusan biji-biji kecil. Love (cinta) dan sadness (kesedihan) adalah hal yang abstrak, tidak memiliki wujud fisik.


10. Determiners

Determiners adalah kata-kata yang digunakan untuk menerangkan/memperjelas/menjelaskan kata benda.
Ada banyak macam determiners, antara lain:



1. Artikel (a, an, dan the)
2. Demonsttrative (this, these, that, those, etc)
3. Possessives , misalnya: my, your, her, his, their, our, its, my parents', whose, dll.
4. Quantifier: A few, a little, much, many, some, any, each, every, dll.
5. Number/angka: one, two, three, dll.
6. Ordinal number/bilangan bertingkat: 1st, 2nd, 3rd, dll.


11. Article in English

 

Sering kali kita meremehkan penggunaan artikel, mungkin salah satu  sebabnya adalah karena penggunaan artikel itu sering kali membingungkan. Apalagi sering timbul pertannyaan “perlu gak ya kita memasukan artikel di depan kata benda (noun)?” pada dasarnya artikel berfungsi untuk menunjukkan seberapa khusus atau seberapa umum sebuah kata benda. Ada tiga jenis artikel, yaitu: the, a/an, dan satu lagi adalah yang tidak memiliki article (zero article). Untuk memahami penggunaan artikel tidaklah mudah, Dengan belajar berangsur-angsur dan membacanya berulang-ulang, mudah-mudah kemampuan bahasa Inggris kita berkembang dan dengan mudah kita memahami penggunaan artikel dalam bahasa Inggris.
Berikut ini penjelasan mengenai macam-macam artikel dalam bahasa Inggris;
I. Artikel A dan AN
Dalam bahasa Inggris, artikel A dan AN di sebut juga Indefinete Article. Sebagai article, ‘ a ‘ dan ‘ an ‘ bisa berarti sesuatu/sebuah/seekor/seorang dst. Arti dari artikel tersebut tergantung pada kata benda sesudaahnya. 
           an apple   = sebuah apel
a lady      = seorang wanita
a cat       = seekor kucing
a leaf      = sehelai daun, dst.
an hour   = sejam (satu jam)

Penggunaan A dan AN

Perlu diingat bahwa artikel a dan an hanya dapat diikuti oleh singular nouns (benda tunggal), dan tidak boleh diikuti secara langsung oleh uncountable noun (benda yang tidak dapat dihitung).

Contoh: 
 I am looking for a sugar.
 She has a water.
 My father need a salt.
Kita ketahui bahwa sugar, water dan salt adalah uncountable noun,maka kalaimat-kalimat di atas salah jika kita meletakan artikel sebelum kata benda tersebut. Kalimat yang benar adalah: 
I am looking for sugar.
           She has water.
           My brothers need salt.
Telah disebutkan di atas bahwa artikel A dan AN disebut juga Indefinite Article. Indefinite berarti sesuatu yang tidak tentu/sesuatu yang tidak pasti, dengan kata lain masih umum dan belum spesifik.
Contoh: 
            I have a book at home. (saya mempunyai sebuah buku di rumah)
jika anda mengatakan “a book” berarti lawan bicara anda tidak mengetahui buku apa yang anda punya, karena pastinya banyak jenis buku di rumah anda. Berarti makna yang bisa diambil adalah masih bersifat umum, belum spesifik buku apa dan buku yang mana yang anda maksud. 
Kesimpulan: 
Article
Meaning (makna)
Pemakaian
A atau An
General idea (bermakna umum dan tidak spesifik)
1. Di gunakan ketika benda tersebut ada banyak, dan anda tidak mengetahui benda yang mana yang di maksud dan tentunya benda yg di maksud tersebut hanya satu/tunggal tetapi anda tidak mengetahui yang mana benda tersebut.
Contoh: Andy will bring a book tomorrow (Andy akan membawa sebuah buku besok). Pada contoh ini kita mengetahui bahwa Andy akan membawa sebuah buku, dan kita tidak mengetahu sebuah buku yang mana yang akan dia bawa.
2. Digunakan ketika benda tersebut banyak (ada banyak benda) dan anda tidak peduli benda yang mana yang anda maksud. (hehe agak bingung ya.. perhatikan contoh di bawah ini untuk memahaminya!)
Contoh: An Artist must have good behavior. (Seorang artis harus mempunya tingkah laku yang baik).
Pada contoh ini kita hanya menyebutkan “an artist” berarti hanya “satu artis”, dan kita ketahui di dunia ini ada banyak artis, dan anda hanya menyebutkan “an artist” karena anda tidak peduli artis yang mana yang anda maksud. Kembali lagi ke makna artikelnya yang tidak spesifik atau masih general (umum).
2. Perbedaan pemakain A dan AN
A dan AN
AN
AN  digunakan di depan kata benda tunggal yang dimulai dengan huruf/bunyi vocal (a,i,u,e,o)
A
A digunakan di depan kata benda tunggal yang dimulai dengan huruf atau bunyi konsonan.
Hati-hati dengan kata benda tunggal yang dimulai dengan huruh “H” dan  “U”
Penjelasan;
A digunakan di depan kata-kata yang dimulai dan berbunyi huruf konsonan, seperti b, c, d, g, p,dst.
Contoh:  a book, a chair, a table.
An digunakan di depan kata-kata yang dimulai dengan huruf/bunyi vokal seperti a, e, i, o, atau u. Misalnya: an apple, an orange, an egg,  an umbrella. 
An juga bisa digunakan di depan kata-kata yang dimulai dengan huruf “h” tetapi huruf “h” tersebut berbunyi “a” misalnya : kata “hour, honest dll” jadi kita tidak boleh membuat “a hour” tetapi “an hour” yang artinya “sejam”, “an honest man” bukan  “a honest man” yang artinya “seorang laki-laki yang jujur”.
Selain “h”, “u” juga perlu diperhatikan, walau huruf pertama dari kata tersebut “u” tatapi tidak selalu menggunakan artikel “an”. Jika “u” pada kata tersbut tidak berbunyi vocal melainkan konsonan maka artikelnya adalah “a”. 
Contoh: “a university” bukan  “an university”
Karena “u” pada kata tersebut berbunyi “Ju:” berbeda dengan “umbrella” yang berbunyi “^m’brelÉ™” oleh karena itu kita harus menggunakan “an” yaitu mennjadi “an umbrella”.
II. Artikel THE
Artikel THE dalam bahasa Inggris disebut juga DEFINITE Article. Definite berarti pasti/tentu/jelas. Artikel ini digunakan untuk sesuatu yang khusus atau spesifik.
Contoh: open the door!
            Cut the cake!
            I love the girl.
Pada contoh kalimat di atas, artikel THE menunjukan bahwa benda itu spesifik, baik pembicara dan lawan bicara sudah mengetahui benda yang di maksud. Jika mengatakan “close the door!” berarti pembicara dan lawan bicara sudah mengetahui pintu yang mana yang harus ditutup. “cut the cake!” berarti sudah mengetahui kue mana yang harus dipotong. 
Catatan: Artikel THE juga bisa diletakan  sebelum kata benda jamak (Plural nouns), misalnya: The students, the books, the cars. 
III. Zero Article
Zero article umum digunakan apabila sesuatu tidak bisa dibedakan apakah termasuk definit (pasti) atau indefinit (tidak tentu), dengan kata lain zero artikel adalah peniadaan artikel sebelum kata benda tersebut.
Zero article digunakan di depan kata benda jamak yang dapat dihitung. Misalnya:
  • I like monkeys. I like a monkeys.
  • Stars are beautiful. A stars are beautiful.
Zero article digunakan di depan kata benda tunggal yang tidak dapat dihitung. Misalnya:
  • I like juice. I like a juice
  • English is fun. The English is fun
Zero article digunakan di depan kata benda khusus/diri (proper noun). Misalnya:
  • My name is Tom. My name is a Tom.
  • I Live in Indonesia. I Live in a Indonesia.

12. Personal Pronoun

Sekarang kita akan membahas mengenai  Personal Pronoun (Kata Ganti Orang). Personal Pronoun  adalah kata yang digunakan untuk menggantikan orang, benda, binatang atau hal lainnya.
Personal Pronoun bisa digunakan sebagai Nominative (Subjek), Accusative (Objek), Possessive Adjective (Kata Sifat Kepemilikan) dan Possessive Pronoun (Kata Ganti Pemilik).
SUBJECT
OBJECT
POSSESSIVE
ADJECTIVE
POSSESSIVE
PRONOUN
I
ME
MY
MINE
YOU
YOU
YOUR
YOURS
THEY
THEM
THEIR
THEIRS
WE
US
OUR
OURS
HE
HIM
HIS
HIS
SHE
HER
HER
HERS
IT
IT
ITS
Its

Kata Ganti Sebagai Subjek
I
Orang Pertama Tunggal (Aku)
You
Orang Kedua Tunggal (Kamu)
He
Orang Ketiga Tunggal (Dia untuk laki-laki)
She
Orang Ketiga Tunggal (Dia untuk wanita)
It
Orang Ketiga Tunggal (Dia untuk benda dan binatang)
We
Orang Pertama Jamak (Kami/kita)
You
Orang Kedua Jamak (Kalian)
They
Orang Ketiga Jamak (Mereka, untuk orang, benda dan binatang)
Catatan: Kata ganti sebagai subjek ini diletakkan di awal kalimat.
Untuk lebih jelasnya, bisa diperhatikan contoh-contoh dibawah ini:
Toni is a student.                                  He is a student.
Ayu is clever.                                       She  is clever.
Toni and Ayu are smart.                      They are smart.
You and Roy are sleepy.                     You are sleepy.
My mother and I are in WTC.            We are in WTC.         
The cat is funny.                                   It is funny.
The cats are funny.                                They are funny.

 Kata Ganti Sebagai Objek
:
SUBJECT
OBJECT
I
ME
YOU
YOU
WE
US
THEY
THEM
HE
HIM
SHE
HER
IT
IT

Personal Pronoun sebagai objek terletak setelah verb (kata kerja) dan setelah preposition (kata depan).

Contoh;
Beni loves Bebi            .                       Beni loves her.
I box Brian everyday.                          I box him everyday.
They know Toni and me.                     They know us
We help our parents every morning.     We help them every morning.
I hate the dog                                       I hate it

Possessive Adjective
.
I
MY
My pen
YOU
YOUR
Your pen
THEY
THEIR
Their pen
WE
OUR
Our pen
HE
HIS
His pen
SHE
HER
Her pen
IT
ITS
Its pen
Pronoun sebagai Possessive Adjecive diletakkan didepan Noun (Kata Benda) untuk menunjukkan kepemilikan. Apabila  kita inginn menunjukkan milik tidak menggunakan kata ganti (pronoun) tetapi menggunakan nama atau kata benda, maka  digunakan apostrophe (tanda ‘) ditambah s dibelakang nama atau kata benda tersebut.
Tetapi jika benda tersebut plural dengan menambahkan “s”  cukup ditambah dengan tanda apostrophe (tanda ‘) saja.

Example:
Toni’s book (buku Toni)
Shinta’s book
My parents’ house
The children’s mother

 Possessive Pronoun (Kata Ganti Pemilik)
SUBJECT
POSSESSIVE
PRONOUN
ARTI
I
Mine
Milikku
You
Yours
Milikmu
They
Theirs
Milik mereka
We
Ours
Milik kami / kita
He
His
Milik dia pria
She
Hers
Milik dia wanita
Examples:
My book is the black one.                   Mine is the black one.
His wife is beautiful.                             His is beautiful.
They like her eyes.                              They like hers.
He bought his bike yesterday.              They bought his yesterday.

13. Possessive Adjective

Possessive adjective adalah kata sifat  yang menerangkan  kepemilikan.
Cara pemakaian possessive adjective adalah: Possessive ajective + noun

Subejct              Possessive Adjective


I                        My                    
You                   Your
we                     our
they                   their
she                    her
he                     his
it                       its

contoh:
my book (buku saya)
your pen (pena kamu)
our bag  (tas kita)
their parents (orang tua mereka)
her dog (anjingnya)
his cat  (kucingnya)
its food (makananya)

kata benda yang dimasukan sesudah possessive adjective bisa berbentuk tunggal/singular, jamak/plural, benda yang bisa dihitung/countable nouns, atau benda yang tidak bisa dihitung/uncountable noun.
Possessive adjective adalah termasuk jenis kata sifat, karena possessive adjective menjelaskan kata benda sesudahnya. Sebenarnya  posessive adjective digunakan untuk mengganti possessive noun ketika referencenya diketahui dengan jelas. perhatikan contoh di bawah ini;

Toni's book   -        His book
Shinta's book - her book
The children's book - their book.

Kata "toni's book" adalah possessive noun, dan bisa diganti dengan possessive adjective "his book". ketika anda dan lawan bicara anda mengatakan "his book" berarti anda dan lawan bicara anda telah mengetahui bahwa buku itu milik Toni walau tidak menggunakan possessive noun (Toni's book).

untuk membuat possessive nouns, kita harus menambahkan " 's/' " setelah nama

Toni's book
Robi's pen
My mother's house
The children's teacher
My parent's stove

Apabila membuat possessive noun dengan menggunakan nama orang yang berakhiran "s", maka bisa menambah " 's ". contoh:

Charles's house
Denis's pen
Jika benda tersebut berbentuk jamak dengan menambahkan "s", untuk membuat possessive nounnya yaitu dengan " ' " saja, bukan  " 's"
contoh:

My sisters' book
The parents' house
The cats' food
The students' teacher

Jika benda tersebut berbentuk jamak yang tidak beraturan/ irrigular plural nouns, maka kita harus menambahkan " 's "

contoh:
the children's teacher
the men's pen
the women's parents
people's food
the mice's cage

Contoh lainya:

Dina's pencil    =  her pencil
John's wife     =  his wife
The students' teacher = their teacher
Chris's pen    = his pen
The mice's cage  = their cage
The cat's food    = its food
Toni's and Robi's book = their book

Contoh dalam kalimat

Toni and Joe are in the bedroom. Their mother is cooking in the kitchen.
I do not bring my book.
Do you love your mother?
Anton hates his cat.
Toni and Tono sleep in their cousin's house.
Toni's bag is new.
The teacher's students are lazy.


14. Object Pronouns

Objek adalah hal, perkara, orang, atau benda lainnya yang menjadi sasaran subjek atau yang dikenakan pekerjaan.

contoh:
I eat the candy.

Pada kalimat di atas "candy" berperan sebagai objek, karena "candy" lah yang menjadi sasaran subjek untuk dimakan.
Dalam bahasa Inggris kita mengenal adanya object pronoun/kata ganti objek;

Subject                                 Object
I                                              me
You                                        You
we                                          us
they                                       them
she                                        her
he                                          him
it                                            it


a cat                                     it
cats                                      them
a book                                 it
books                                  them
John                                    him
Rina                                     her
John and Rina                    them

Contoh:

You love Rina.= You love her.
Rina likes John.=Rina likes him.
The men kill the cat .=The men kill it.
They buy pizza for their borthers.=They buy pizza for them.
I hate my sister.= I hate her.
Tomi gave the candies to the students.=Tomi gave the candies to them.


15. Adjectives

Apa kabar teman-teman belajar bahasa Inggris online? malam ini malam minggu saya yakin banyak yang sibuk nih.,, jika tidak ada kegiatan bisa baca document terbaru ini yaitu penjelasan mengenai adjecitve.
Adjective dalam bahasa Indonesia disebut juga kata sifat. Dalam bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia fungsi dari adjective adalah menjelaskan kata benda (nouns) atau pronouns (kata ganti).

Contoh:
ugly girls
a clever boy
stupid women
I am tall.
They are short.
Perhatikan contoh-contoh di atas! Semua kata yang dicetak tebal adalah adjective. Kata "clever" menjelaskan noun "boy", kata "stupid" menjelaskan noun "women", kata "tall" menjelaskan subject pronoun "I", kata "short" menjelaskan subject pronoun "they".
Adjective bisa diletakkan sebelum kata benda/noun dan juga bisa diletakkan setelah "to be" baik itu "is, am , are, was, were, been, be"
Contoh:
Setelah to be
Shinta is sleepy.= Shinta ngantuk.
My mother is beautiful.= Ibuku cantik.
We are tired.= kami capek.
They are cool.= Mereka keren.
Pada kalimat-kalimat di atas, jika teman-teman tidak memakai "to be' maka kalimat tersebut salah.
Shinta sleepy (kalimat ini salah)
My mother beautiful (kalimat ini salah)
Mengapa kalimat tersebut jika di hilangkan to be nya salah? karena jika kita tidak meletakkan "to be" maka kalimat tersebut tidak mempunyai kata kerja. Teman-teman harus ingat selalu bahwa dalam bahasa Inggris yang namanya kalimat itu harus ada Subjek dan verb nya. Jika tidak ada verb ataupun subjek maka itu bukan kalimat. Sekarang mari kita analisa kalimat ini:
Shinta sleepy
------ -------
Subjek adjective

Pada kalimat di atas tidak ada kata kerjanya bukan, mangkanya salah, oleh karena itu kita harus masukan "to be" dan fungsi "to be" pada kalimat itu sebagai kata kerja.
Adjective diletakkan sebelum kata benda
I love the tall girl. = Saya mencitai gadis yang tinggi itu.
Toni bought a new car.= toni membeli sebuah mobil baru.
They live in a big city.= Mereka tiinggal di sebuah kota besar.
Pada contoh di atas, semua kata sifatnya diletakkan sebelum kata benda yang dijelaskan oleh kata sifat tesebut. Teman-teman bisa lihat bahwa posisi kata sifat dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia berbeda.
a new car ("new" diletakkan sebelum "car"
sebuah mobil baru (kata "baru" diletakkan setelah kata "mobil)
Jadi penempatan kata sifat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sesuat penjelasan di atas berbeda.
Berikut ini macam-macam kata sifat dalam bahasa Inggris:
  • Numeric: six, one hundred and one
  • Quantitative: more, all, some, half, more than enough
  • Qualitative: colour, size, smell etc.
  • Possessive: my, his, their, your
  • Interrogative: which, whose, what
  • Demonstrative: this, that, those, these
 Catatan: Artikel "a,an dan the" juga bisa berfungsi sebagai adjective begitu juga denga possessive adjective (my, your, our, her, his, their, its).

16. Verbs

Verbs/kata kerja dalam bahasa Inggris itu banyak sekali ada ribuan bahkan jutaan. Dari sekian banyak verb tersebut, untuk lebih mudah memahaminya, mereka dibagi menjadi berberapa jenis, yaitu:

1. Transitive and intransitive verbs
2. Linking verbs
3. Dynamic and stative verb.
4. Regular dan Irregular verbs.
5. Helping verbs
Untuk helping verb dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Primary helping verbs dan modal helping verbs.
Untuk lebih jelasnya saya akan menjelaskan satu persatu.
A. Transitive and Intransitive verbs.
Transitive verbs
Kata kerja Transitive adalah kata kerja yang memerlukan objek. Misalnya: "find". Jika kita membuat kalimat dengan menggunakan kata "find" maka kita memerlukan objek, jika kita tidak memasukan objek setelah kata "find" maka makna kalimat itu akan rancu. "I find...". Jika tidak memakai objek, lawan bicara akan bertanya "menemukan/mendapatkan apa?" oleh karena itu perlu objek agar jelas, misalnya: I find much money on the street. (Saya menemukan banyak uang di jalan). Menemukan apa? banyak uang. Dari penjelasan singkat ini semoga teman2 paham apa itu transitive verbs.
Berikut ini daftar kata kerja transitive:
send, contain, verify, asses, saw, watch, speak, hear, give, try, push, etc. (teman-teman bisa tambah sendiri contoh-contohnya)
Intransitive verbs
Kata kerja intransitive adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek secara langsung. Contoh: dance, get up, wake up, have dinner/lunch/breakfast, go, arrive, etc.
B. Linking verbs
Linking verbs adalah verba penghubung yang menghubungkan subjek dengan complement (pelengkap) yang menerangkannya, bisa noun complement atau adjective complement. Sering digunakan untuk menggantikan to be dan dipakai untuk menunjukkan sesuatu yang berkaitan dengan panca indra (look, sound, smell, feel, taste) atau keadaan (appear, seem, become, grow, turn, prove, remain, keep, stay, go, run). Linking verbs juga dikenal dengan istilah copulas atau copular verbs.
Contoh dalam kalimat:
- I feel happy.
- I keep health.
- The soup smells good.
- This food tastes delicious.
- She looks very beautiful.
- The music sounds slow.
- He becomes old.
- The traffic lights turned green and I pulled away.
- He became recognized as the leading authority on the subject.
- His face turned purple.
- She became older.
- The dogs ran wild.
- The milk has gone sour. - The crowd grew ugly. Linking verbs selalu intransitive (tetapi tidak semua intransitive verbs adalah linking verbs).
To be juga disebut linking verbs, seperti pada contoh berikut ini:
- The crew’s mission is to create the best topographic map of Earth.
- The solution was judges who would mete out longer prison sentences. - Leonardo said, “I am the king of the world.”
Tetapi to be juga tidak selalu berperan sebagai linking verbs, contoh:
- Nyoko was crossing a bridge when the earthquake hit. - Margaret Ann was feeling tired.
C. Dynamic dan stative verbs
Beberapa kata kerja adalah kata kerja yang berupa aktifitas yang dapat dilihat secara nyata dan tidak abstrak, nah...kata kerja itu disebut juga dynamic verb. misalnya. Watch (nonton), sweep (menyapu), eat (makan), sing (bernyanyi),etc. Ada kata kerja yang tidak berupa aktifitas tetapi ia termsuk kata kerja, maksudnya di sini adalah kata kerja tersebut abstrak/tidak bisa dilihat oleh pancaindra akan tetapi bisa dirasa dan mereka adalah stative verbs Misalnya: Love, like, belong to, see, hear, sound, consist of, need, include, resemble, seem, wish, prefer, be, impress, etc. (untuk artinya cari di kamus ya..)
D. Regular and Irrigular verb
Jenis kata kerja ini paling gampang untuk dipahami, tinggal buka kamus di rumah. Biasanya ada di bagian akhir atau di bagian tengah kamus tersebut ada daftar kata kerja regular dan irregular. Silahkan cek sendiri. Yang terpenting adalah, jika kata kerja tersebut regular, berarti dari bentuk 1 ke bentuk 2 dan 3 tinggal menambahkan "d/ed". Tetapi jika kata kerja tersebut irregular perubahan bentuknya tidak teratur, terkadang dari bentuk 2 ke 3 itu berbeda dan bahkan ada yang sama. Pada punya kamus bukan, cek sendiri ya...
E. Helping verbs
Helping verbs dibagi menjadi 2, yaitu modal helping verbs dan primary helping verb
Modal helping verbs
Nama lain dari modal helping verbs adalah modal auxiliary verb. Mereka antara lain:
will/would, shall/should, can/could, must/might, have to dan has to/had to, ought to.
Perlu diingat bahwa jika kita ingin memasukan kata kerja setelah modal ini, haruslah kata kerja bentuk 1 (dalam kalimat aktif). Jika dalam kalimat (passive) tambah saja "be" lalu masukan kata kerja bentuk ke 3.
Contoh:
I have to eat the candy. (aktif)
The candy has to be eaten by me. (pasif)
She can sing the song.(aktif)
The song can be sung by her.(pasif)
Primary helping verbs
Mereka adalah:
be (is, am, are, was, were, been), do, dan have.
Ingat bahwa be, do, have/has bisa berfungsi sebagai kata kerja utama dan juga kata kerja bantu.
Contoh:
I am a student. ("am" di sini sebagai kata kerja utama)
I am sitting. ("am" di sini sebagai kata kerja bantu.)
I do my homework. ("do" di sini sebagai kata kerja utama)
I do not understand. ("do" di sini sebagai kata kerja bantu)
I have a car. ("have" di sini sebagai kata kerja utama)
I have lived in Jambi since 1990. (have di sini sebagai kata keja bantu.)
NOte:
be sebagai kata kerja bantu dipakai pada present/past continuous tense tense dan dalam kalimat passive, Have/Has sebagai kata kerja bantu dipakai dalam present pefect tense. Do/does sebagai kata kerja bantu dipakai dalam simple present tense kalimat tanya dan negatif.