Thursday 30 July 2015

Analisis Data Skripsi Manajemen



3.10 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisa hipotesis yang dirumuskan dipergunakan analisis sebagai berikut :
3.10.1 Analisis uji validitas dan reliabilitas
a. Analisis uji validitas
                 Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan suatu daftar pertanyaan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Daftar pertanyaan yang digunakan dalam penelitian belum diketahui tingkat validitasnya. Untuk itu dilakukan uji validitas setiap item pertanyaan dari daftar pertanyaan yang digunakan pada penelitian ini. Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan r hitung dengan r table, pada taraf signifikan 95 % atau table 5%. Menurut Sugiyono (2001 : 115), item pertanyaan disebut valid jika butir pertanyaan memiliki r hitung > r standar = 0,30. Dalam hal ini, yang dimaksudkan r hitung untuk setiap item pertanyaan, adalah koefisien korelasi product moment atau skor masing – masing item tersebut dengan total skor seluruh item yang dinotasikan dengan Corrected Item Total Correlation pada hasil perhitungan program SPSS untuk setiap item pertanyaan dari sebuah variabel.
b. Analisis reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mencari tahu sampai sejauh mana konsistensi alat ukur yang digunakan, sehingga bila alat ukur tersebut digunakan kembali untuk meneliti objek yang sama dengan teknik yang sama walaupun waktunya berbeda, maka hasil yang akan diperoleh akan sama. Untuk menguji reliabilitas sebuah daftar pertanyaan dari sebuah variabel penelitian digunakan Koefisien Cronbach’s Alpha. Besarnya Koefisien Cronbach’s Alpha menunjukkan tingkat reliabilitas daftar pertanyaan tersebut. Menurut Nugroho (2005 : 72), suatu konstruk variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s > dari 0,60.
3.10.2 Analisis regresi linier sederhana
            Analisis ini dipakai untuk mengetahui antara pengaruh variabel X1 dengan Y dan X2 dengan Y secara parsial. Adapun rumusnya menurut  (Umar, 2001 : 117) sebagai berikut :
Y  =  a + bX
Keterangan :
X  =  Variabel X1 dan X2
Y  =  Variabel terikat
a   =  Nilai Konstanta
b   =  Koefisien regresi
3.10.3 Analisi korelasi sederhana
            Analisis ini dipakai untuk menentukan tinggi rendahnya hubungan suatu variabel dengan variabel lain secara parsial. Analisis ini juga digunakan untuk mendukung penelitian mengenai pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun rumusnya menurut Umar (2001 : 195) sebagai berikut :
                                      n SXY – (SX) – (SY)
                     r =  Ö { n SX2 (SX)2 . (n SY2 – (SY)2 }
                 Keterangan :
                        r    =     Koefisien korelasi
                        X   =    Variabel bebas
                        Y   =    Variabel terikat
                        n    =    Jumlah responden
            Penafsiran koefisien korelasi yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut : (Sugiyono, 2009 : 231)
Tabel 3.1
Penafsiran Interpretasi
terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199
0,200 – 0,399
0,400 – 0,599
0,600 – 0,799
0,800 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
3.10.4 Analisis regresi linear berganda
Analisis regresi ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya suatu hubungan antara variabel X1 dan X2 dengan Y dimana ketiga variabel tersebut adalah insentif dan lingkungan kerja sebagai variabel bebas, dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat. Analisis regresi ini dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut (Sugiyono (2004 : 211)) :
            Y = a + b1X1 + b2X2
Dimana :
            Y         = Variabel terikat/dependent (kinerja karyawan)
            X1        = Variabel bebas/independent (insentif)
            X2        = Variabel bebas/independent (lingkungan kerja)
            α         = bilangan konstanta
            b1           = Koefisien regresi (X1) insentif
            b2           = Koefisian regresi (X2) lingkungan kerja




3.10.5 Analisis korelasi berganda
            Analisi ini dipergunakan untuk mengetahui derajat pengaruh secara serempak antara variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2009 : 231) sebagai berikut :
                        ry.12  =  b1S X1 Y + b2 S X2 Y
                                                S Y

Dimana :
X1 Y = Koefisien korelasi untuk X1 dan Y
X2 Y = Koefisien korelasi untuk X2 dan Y
b1        = Koefisien garis variabel bebas (insentif)
b2        = Koefisien garis variabel bebas (lingkungan kerja)
Y       = Variabel terikat (kinerja)

3.10.6 Uji hipotesis
a. Uji hipotesis parsial
1)        Jika nilai t hitung signfikan < (0,05), atau koefesien t hitung signifikan pada taraf kurang atau sama dengan 5% maka Ho ditolak.
2)         Jika nilai signfikan > (0,05), atau koefesien t hitung signifikan pada taraf lebih dari 5% maka Ho diterima.

b. Uji hipotesis simultan
1)      Jika nilai F hitung signfikan < (0,05), atau koefesien F hitung signifikan pada taraf kurang atau sama dengan 5% maka Ho ditolak.
2)      Jika nilai F hitung signfikan > (0,05), atau koefesien F hitung signifikan pada taraf lebih dari 5% maka Ho diterima.
Untuk membantu proses pengolahan data secara tepat dan cepat maka pengolahan datanya dilakukan dengan program SPSS (Statistical Product and Services Solution). Melalui program SPSS kegiatan pengolahan data dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus melibatkan pemakai dalam persoalan rumus-rumus statistika yang cukup rumit, karena rumus statistika di atas tidak akan terlibat secara langsung.
3.10.7 Koefisien determinasi (R²)
Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Bila koefisien determinasi = 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali (= 0%) terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika koefisien determinasi = 1, berarti variabel terikat 100% dipengaruhi oleh variabel bebas. Karena itu letak berada dalam selang (interval) antara 0 dan 1. Besarnya koefisien determinasi secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dari skor atau  kuadrat partial correlation dari tabel coefficient. Koefisien determinasi secara simultan diperoleh dari besarnya atau adjusted R square. Nilai adjusted R square yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam  menjelaskan variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat (Ghozali (2009 : 83)).

No comments:

Post a Comment