Thursday 7 January 2016

Jenis metode pengajaran pendekatan tradisional dan pendekatan baru



2.1.1     Jenis-jenis Metode Pengajaran
Hamalik (1991 : 46),  Mulyasa (2006 : 5)  mengatakan bahwa secara garis besar metode pengajaran dibagi dua kelompok, yaitu metode pengajaran berdasarkan pendekatan tradisional dan metode pengajaran dengan pendekatan baru. Metode pengajaran berdasarkan pendekatan tradisional menitik beratkan keterlibatan siswa dalam kegiatan yang berpusat pada guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan. Metode pengajaran dengan pendekatan baru menitikberatkan peran serta siswa dalam kegiatan belajar, dimana siswa berupaya mencapai tujuan-tujuan tingkah laku melalui pengalaman langsung.

2.1.1.1  Metode Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Tradisional
   Panji (1983 : 7) menyatakan bahwa : “metode mengajar dibagi lima yakni : metode ceramah, metode diskusi, metode tugas, metode demonstrasi dan metode panel diskusi”. Wiryawan (1993 : 23-25) menjabarkan metode mengajar diantaranya : metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen, metode sosiodrama, metode pemberian tugas belajar dan resitasi, metode drill (latihan), metode karyawisata, serta metode pemecahan masalah (problem solving). Djamarah (2002 : 93) menerangkan bahwa : “metode mengajar dibagi menjadi : metode proyek, metode eksperimen, metode tugas dan resitasi, metode diskusi, metode sosiodrama, metode demonstrasi, metode problem solving, metode karyawisata, metode tanya jawab, metode latihan, serta metode ceramah”. Sedangkan Mulyasa (2006 : 107-110) menyatakan bahwa metode pengajaran dapat dibagi menjadi : metode demonstrasi, metode inquiri, metode penemuan, metode eksperimen, metode pemecahan masalah, metode karyawisata, metode perolehan konsep, metode penugasan, metode ceramah, metode tanya jawab serta metode diskusi. Menurut Suprayekti (2003 : 13) menerangkan bahwa : “metode pengajaran yang lazim digunakan guru diantaranya : metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode latihan, metode simulasi, metode eksperimen, metode bermain peran, metode sumbang saran, metode studi kasus dan lain-lain”.
Dari sekian penjabaran jenis metode pengajaran, maka metode pengajaran berdasarkan pendekatan tradisional disajikan pada uraian berikut.
  1. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu suatu metode yang digunakan guru dengan menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
  1. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi yaitu guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa atau cara kerja suatu alat kepada siswa. Dalam metode ini penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya ataupun tiruan.
  1. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
  1. Metode Tugas
Metode tugas atau penugasan yaitu metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas tersebut dapat dilakukan atau dikerjakan di dalam kelas, halaman sekolah, laboratorium, di rumah siswa atau dimana saja.
  1. Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
  1. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan cara penyajian bahan ajar dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
  1. Metode Karyawisata
Metode karyawisata yaitu guru mengajak siswa ke suatu tempat (obyek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah.

  1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu metode mengajar dimana guru bersama siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dari hasil percobaan itu.
  1. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah metode mengajar yang di dalam pelaksanaannya guru dan atau peserta didik melakukan suatu kegiatan belajar mengajar yang situasinya secara keseluruhan atau sebagian merupakan tiruan dari situasi yang sebenarnya.
  1. Metode Latihan
Metode latihan sering juga disebut metode training. Metode latihan yaitu suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu.

2.1.1.2  Metode Metode Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Baru
Selain motode pengajaran di atas, Sulhan (2006 : 49) menguraikan sepuluh metode pengajaran yang baru yakni (1) metode pengajaran PAKEM, (2) metode pengajaran TEMATIK, (3) metode pengajaran kolaborasi, (4) metode pengajaran kontekstual, (5) metode pengajaran quantum, (6) metode pengajaran peta konsep / peta pikiran, (7) metode pengajaran konstruktivis, (8) metode pengajaran ramah guru dan ramah anak, (9) metode pengajaran literasi, dan (10) metode pengajaran team teaching. Metode pengajaran tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
  1. Metode Pengajaran PAKEM
         Metode pengajaran PAKEM adalah metode pengajaran yang bertumpu pada empat prinsip, yaitu aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Metode ini berorientasi pada proses dan tujuan. Orientasi prosesnya yaitu berusaha meningkatkan motivasi belajar, sedangkan orientasi tujuannya adalah agar anak belajar lebih mendalam, anak lebih kritis dan kreatif, suasana belajar makin bervariasi serta meningkatkan kematangan emosional. Adapun yang perlu diperhatikan siswa dalam metode PAKEM ini yakni : (1) mengamati, mengukur dan mendeskripsikan, (2) mengajukan pertanyaan dan mencatat, (3) berdiskusi, berdebat, dan membuat kesimpulan, (4) merencanakan dan melakukan percobaan, serta (5)  melaporkan, mempresentasikan, bermain peran, membuat puisi atau hasil karya lain dan memajangkan.
  1. Metode Pengajaran TEMATIK
         Metode pengajaran tematik juga disebut pembelajaran terpadu. Metode pengajaran tematik adalah suatu konsep yang merupakan pendekatan proses belajar mengajar yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. Pada metode ini memungkinkan siswa secara individu atau kelompok untuk aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistic, bermakna dan autentik.
  1. Metode Pengajaran Kolaborasi
         Metode pengajaran Kolaborasi adalah metode pengajaran yang menumbuhkan para siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama. Pada metode ini, siswa membangun pengetahuannya melalui dialog, saling membagi informasi sesama siswa dan guru sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan mental pada tingkat tinggi.  Siswa siswa bekerja sama memecahkan masalah yang sama, dan bukan secara individual menyelesaikan bagian-bagian terpisah dari masalah tersebut.
  1. Metode Pengajaran Kontekstual
         Metode pengajaran kontekstual yaitu menggabungkan materi pelajaran dengan pengalaman langsung sehari-hari siswa, masyarakat dan pekerjaan di ingkungannya. Metode ini secara nyata melibatkan siswa, mengenai apa yang dialaminya secara langsung.
  1. Metode Pengajaran Quantum
         Metode pengajaran quantum adalah suatu metode dimana terjadinya berbagai macam interaksi di dalam dan sekitar peristiwa belajar. Interaksi ini akan mengubah kemampuan dan bakat siswa menjadi hal yang berguna bagi mereka sendiri dan orang lain. Pada metode ini, pencepatan belajar dilakukan dengan jalan menyingkirkan hambatan-hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekelilingnya, menyusun bahan pelajaran yang sesuai, cara penyajian yang efektif,  dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.
  1. Metode Pengajaran Peta Konsep / Peta Pikiran
         Metode pengajaran peta konsep yaitu tekhnik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual (penglihatan) dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Dengan peta konsep, anak dapat memperluas pengetahuannya serta membantu mengingat materi pelajaran.


  1. Metode Pengajaran Konstruktivis
         Metode pengajaran konstruktivis yaitu metode pengajaran yang menekankan dimana tugas guru adalah menjadikan pengetahuan lebih bermakna dan relevan bagi siswa. Siswa diberikan kesempatan menemukan dan menerapkan idenya sendiri serta menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar. Guru menyiapkan kondisi agar siswa dapat berdiskusi, mengikutsertakan siswa dalam pengalaman yang dapat menimbulkan kontradiksi terhadap hipotesis awal mereka dan mendorong siswa untuk berdiskusi.
  1. Metode Pengajaran Ramah Guru dan Ramah Anak
         Dengan metode ramah guru dan ramah anak, ada kondisi yang sehat, yang terjalin antara guru dengan siswa. Segala persoalan yang menyangkut dengan siswa, diselesaikan dengan kepala dingin, tidak harus dengan mengeluarkan suara yang menyakiti, tidak harus dengan kata yang kasar, karena hal tersebut akan mengakibatkan anak dendam.
  1. Metode Pengajaran Literasi
         Dengan metode literasi, didasarkan pada keyakinan bahwa anak belajar sesuatu dengan cara menyeluruh dan menggunakan seluruh kemampuannya untuk belajar. Pada metode ini, anak tidak diajarkan cara membaca, tetapi lebih diutamakan memaknai kata dalam kegiatan membaca yang sesungguhnya. Membaca dan menulis dipelajari melalui kegiatan membaca dan menulis yang sesungguhnya, bukan melalui latihan. Sehingga, masalah keterampilan membaca dan menulis bukan masalah keterampilan dalam merangkai, membunyikan atau menggambarkan bentuk kata, tetapi mengembangkan kognitif anak.

  1. Metode Pengajaran Team teaching
         Dengan metode Team teaching adalah model pembelajaran yang pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh sebuah tim guru. Dalam satu tim ini, lebih dari satu guru, yaitu dua atau tiga guru. Dalam pelaksanaan di kelas, mereka harus bekerja secara kompak
Dalam penelitian ini, yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah metode pengajaran team teaching. Dimana dalam satu mata pelajaran diajarkan oleh dua orang guru, satu guru bertugas memberikan materi dengan metode-metode yang ada, sedangkan guru yang lain melakukan pendekatan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hal ini dilakukan secara bergantian. Sehingga akan lebih bervariasi metode yang dipakai, karena setiap guru tentunya mempunyai metode yang berbeda dalam mengajar.

No comments:

Post a Comment