2.1.1 Jenis-jenis
Metode Pengajaran
Hamalik (1991 : 46), Mulyasa (2006 : 5) mengatakan bahwa secara garis besar metode
pengajaran dibagi dua kelompok, yaitu metode pengajaran berdasarkan pendekatan
tradisional dan metode pengajaran dengan pendekatan baru. Metode pengajaran
berdasarkan pendekatan tradisional menitik beratkan keterlibatan siswa dalam
kegiatan yang berpusat pada guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan. Metode
pengajaran dengan pendekatan baru menitikberatkan peran serta siswa dalam
kegiatan belajar, dimana siswa berupaya mencapai tujuan-tujuan tingkah laku
melalui pengalaman langsung.
2.1.1.1
Metode Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Tradisional
Panji (1983 : 7)
menyatakan bahwa : “metode mengajar dibagi lima yakni : metode ceramah, metode diskusi,
metode tugas, metode demonstrasi dan metode panel diskusi”. Wiryawan (1993 : 23-25)
menjabarkan metode mengajar diantaranya : metode ceramah, metode tanya jawab, metode
diskusi, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen, metode
sosiodrama, metode pemberian tugas belajar dan resitasi, metode drill (latihan), metode karyawisata,
serta metode pemecahan masalah (problem
solving). Djamarah (2002 : 93) menerangkan bahwa : “metode mengajar dibagi
menjadi : metode proyek, metode eksperimen, metode tugas dan resitasi, metode
diskusi, metode sosiodrama, metode demonstrasi, metode problem solving, metode karyawisata, metode tanya jawab, metode
latihan, serta metode ceramah”. Sedangkan Mulyasa (2006 : 107-110) menyatakan
bahwa metode pengajaran dapat dibagi menjadi : metode demonstrasi, metode
inquiri, metode penemuan, metode eksperimen, metode pemecahan masalah, metode
karyawisata, metode perolehan konsep, metode penugasan, metode ceramah, metode
tanya jawab serta metode diskusi. Menurut Suprayekti (2003 : 13) menerangkan
bahwa : “metode pengajaran yang lazim digunakan guru diantaranya : metode
ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode latihan, metode simulasi,
metode eksperimen, metode bermain peran, metode sumbang saran, metode studi
kasus dan lain-lain”.
Dari sekian penjabaran jenis metode pengajaran, maka
metode pengajaran berdasarkan pendekatan tradisional disajikan pada uraian
berikut.
- Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu suatu metode yang digunakan guru
dengan menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok
persoalan serta masalah secara lisan.
- Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi yaitu guru memperlihatkan suatu
proses, peristiwa atau cara kerja suatu alat kepada siswa. Dalam metode ini
penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu
proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya
ataupun tiruan.
- Metode Diskusi
Metode diskusi adalah penyajian pelajaran, dimana
siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
- Metode Tugas
Metode tugas atau penugasan yaitu metode penyajian
bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Tugas tersebut dapat dilakukan atau dikerjakan di dalam kelas, halaman
sekolah, laboratorium, di rumah siswa atau dimana saja.
- Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian
pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari
berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan
bermakna.
- Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan cara penyajian bahan ajar
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,
tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
- Metode Karyawisata
Metode karyawisata yaitu guru mengajak siswa ke suatu
tempat (obyek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran
di sekolah.
- Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu metode mengajar dimana
guru bersama siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dari
hasil percobaan itu.
- Metode Simulasi
Metode simulasi adalah metode mengajar yang di dalam
pelaksanaannya guru dan atau peserta didik melakukan suatu kegiatan belajar
mengajar yang situasinya secara keseluruhan atau sebagian merupakan tiruan dari
situasi yang sebenarnya.
- Metode Latihan
Metode latihan sering juga disebut metode training. Metode latihan yaitu
suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah
dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu.
2.1.1.2
Metode Metode Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Baru
Selain motode pengajaran di atas, Sulhan (2006 : 49) menguraikan sepuluh
metode pengajaran yang baru yakni (1) metode pengajaran PAKEM, (2) metode
pengajaran TEMATIK, (3) metode pengajaran kolaborasi, (4) metode pengajaran
kontekstual, (5) metode pengajaran quantum, (6) metode pengajaran peta konsep /
peta pikiran, (7) metode pengajaran konstruktivis, (8) metode pengajaran ramah
guru dan ramah anak, (9) metode pengajaran literasi, dan (10) metode pengajaran
team teaching. Metode pengajaran
tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Metode Pengajaran PAKEM
Metode pengajaran PAKEM adalah metode
pengajaran yang bertumpu pada empat prinsip, yaitu aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Metode ini berorientasi pada proses dan tujuan. Orientasi
prosesnya yaitu berusaha meningkatkan motivasi belajar, sedangkan orientasi
tujuannya adalah agar anak belajar lebih mendalam, anak lebih kritis dan
kreatif, suasana belajar makin bervariasi serta meningkatkan kematangan emosional.
Adapun yang perlu diperhatikan siswa dalam metode PAKEM ini yakni : (1)
mengamati, mengukur dan mendeskripsikan, (2) mengajukan pertanyaan dan
mencatat, (3) berdiskusi, berdebat, dan membuat kesimpulan, (4) merencanakan
dan melakukan percobaan, serta (5)
melaporkan, mempresentasikan, bermain peran, membuat puisi atau hasil
karya lain dan memajangkan.
- Metode Pengajaran TEMATIK
Metode pengajaran tematik juga disebut
pembelajaran terpadu. Metode pengajaran tematik adalah suatu konsep yang
merupakan pendekatan proses belajar mengajar yang melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. Pada metode
ini memungkinkan siswa secara individu atau kelompok untuk aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistic, bermakna
dan autentik.
- Metode Pengajaran Kolaborasi
Metode pengajaran Kolaborasi adalah
metode pengajaran yang menumbuhkan para siswa untuk bekerja sama dalam
kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama. Pada metode ini, siswa
membangun pengetahuannya melalui dialog, saling membagi informasi sesama siswa
dan guru sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan mental pada tingkat
tinggi. Siswa siswa bekerja sama
memecahkan masalah yang sama, dan bukan secara individual menyelesaikan
bagian-bagian terpisah dari masalah tersebut.
- Metode Pengajaran Kontekstual
Metode pengajaran kontekstual yaitu
menggabungkan materi pelajaran dengan pengalaman langsung sehari-hari siswa,
masyarakat dan pekerjaan di ingkungannya. Metode ini secara nyata melibatkan
siswa, mengenai apa yang dialaminya secara langsung.
- Metode Pengajaran Quantum
Metode pengajaran quantum adalah suatu
metode dimana terjadinya berbagai macam interaksi di dalam dan sekitar
peristiwa belajar. Interaksi ini akan mengubah kemampuan dan bakat siswa
menjadi hal yang berguna bagi mereka sendiri dan orang lain. Pada metode ini,
pencepatan belajar dilakukan dengan jalan menyingkirkan hambatan-hambatan yang
menghalangi proses belajar alamiah dengan menggunakan musik, mewarnai lingkungan
sekelilingnya, menyusun bahan pelajaran yang sesuai, cara penyajian yang
efektif, dan keterlibatan siswa secara
aktif dalam proses belajar.
- Metode Pengajaran Peta Konsep / Peta Pikiran
Metode pengajaran peta konsep yaitu
tekhnik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual
(penglihatan) dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Dengan peta
konsep, anak dapat memperluas pengetahuannya serta membantu mengingat materi
pelajaran.
- Metode Pengajaran Konstruktivis
Metode pengajaran konstruktivis yaitu
metode pengajaran yang menekankan dimana tugas guru adalah menjadikan
pengetahuan lebih bermakna dan relevan bagi siswa. Siswa diberikan kesempatan
menemukan dan menerapkan idenya sendiri serta menerapkan strategi mereka sendiri
dalam belajar. Guru menyiapkan kondisi agar siswa dapat berdiskusi,
mengikutsertakan siswa dalam pengalaman yang dapat menimbulkan kontradiksi
terhadap hipotesis awal mereka dan mendorong siswa untuk berdiskusi.
- Metode Pengajaran Ramah Guru dan Ramah Anak
Dengan metode ramah guru dan ramah
anak, ada kondisi yang sehat, yang terjalin antara guru dengan siswa. Segala
persoalan yang menyangkut dengan siswa, diselesaikan dengan kepala dingin,
tidak harus dengan mengeluarkan suara yang menyakiti, tidak harus dengan kata
yang kasar, karena hal tersebut akan mengakibatkan anak dendam.
- Metode Pengajaran Literasi
Dengan metode literasi, didasarkan pada
keyakinan bahwa anak belajar sesuatu dengan cara menyeluruh dan menggunakan
seluruh kemampuannya untuk belajar. Pada metode ini, anak tidak diajarkan cara
membaca, tetapi lebih diutamakan memaknai kata dalam kegiatan membaca yang
sesungguhnya. Membaca dan menulis dipelajari melalui kegiatan membaca dan
menulis yang sesungguhnya, bukan melalui latihan. Sehingga, masalah
keterampilan membaca dan menulis bukan masalah keterampilan dalam merangkai,
membunyikan atau menggambarkan bentuk kata, tetapi mengembangkan kognitif anak.
- Metode Pengajaran Team teaching
Dengan metode Team teaching adalah model pembelajaran yang pelaksanaan
pembelajaran dilakukan oleh sebuah tim guru. Dalam satu tim ini, lebih dari
satu guru, yaitu dua atau tiga guru. Dalam pelaksanaan di kelas, mereka harus
bekerja secara kompak
Dalam penelitian ini, yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah metode
pengajaran team teaching. Dimana
dalam satu mata pelajaran diajarkan oleh dua orang guru, satu guru bertugas
memberikan materi dengan metode-metode yang ada, sedangkan guru yang lain
melakukan pendekatan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hal ini
dilakukan secara bergantian. Sehingga akan lebih bervariasi metode yang
dipakai, karena setiap guru tentunya mempunyai metode yang berbeda dalam
mengajar.
No comments:
Post a Comment