Bab 1
Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Indonesia dikenal sebagai salah satu
negara kepulauan. Ribuan pulau membentang dari Sabang sampai Merauke dengan
beragam keadaan alamnya yang sangat mempesona sehingga banyak bangsa lain yang
tertarik untuk datang dan menikmati keadaan alam Indonesia.
Kamu adalah orang Indonesia. Apakah
kamu tahu keadaan alam di berbagai wilayah di Indonesia? Bagaimanakah keadaan
alam tersebut? Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, sebaiknya kamu
mengetahui keadaan alam Indonesia. Rasa cinta dan bangga sebagai bangsa
Indonesia dapat tumbuh jika kamu mengenali keadaan alam Indonesia dan aktivitas
penduduknya. Dengan mempelajari keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia, kamu
dapat mensyukuri anugerah Tuhan atas keadaan alam Indonesia yang begitu luar
biasa.
Pada bagian ini, kamu akan
mempelajari keadaan alam Indonesia dengan berbagai aktivitas penduduknya,
khususnya pada era Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam. Sejumlah informasi tidak
termuat dalam materi bab ini, tetapi kamu dapat menelusurinya dari berbagai
sumber, baik dari buku maupun internet.
A. Konektivitas Antar-Ruang dan Waktu
Suatu peristiwa dapat dikaji
berdasarkan aspek ruang, waktu, kebutuhan, kemasyarakatan, dan budaya. Memahami
keadaan alam dan aktivitas penduduk kita awali dengan memahami konsep
keterkaitan (konektivitas) antara ruang dan waktu.
Ruang adalah tempat di permukaan
bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981).
Bayangkan jika kamu berada di sebuah ruang, misalnya ruang kelas.
Ruang kelas tersebut tidak hanya
lantai, tetapi juga ada udara, langit-langit/plafon ruangan, dan lain-lain.
Demikian halnya dengan ruang permukaan bumi, yang tidak hanya sebatas tanah
yang kita injak, tetapi ada udara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain-lain.
Menurut kamu, sampai di manakah
batas sebuah ruang? Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan
permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi
permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut,
sungai, dan
danau) dan di bawah permukaan bumi
(air tanah) sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan
batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan.
Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan
demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya
yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Apakah terdapat keterkaitan
(konektivitas) antara ruang satu dan ruang lainnya? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, kamu harus dapat memahami contoh berikut ini.
1. Peristiwa
banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Air hujan
yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya sebagian kecil
air hujan yang terserap oleh tanah di Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena banjir
yang airnya sebagian berasal dari wilayah Bogor.
2. Penduduk
kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang-barang
elektronik, dan lain-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produk-produk
tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut.
Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka
memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke
desa dan aliran bahan makanan dari desa ke kota.
3. Lapangan
pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada sektor
pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja
atau mencari pekerjaan.Contoh-contoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan
peristiwa dan gejala antar-ruang. Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang
tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa pada
ruang lainnya.
Aktivitas Kelompok
Kamu sudah belajar tentang
keterkaitan antara ruang dan waktu dari berbagai aspek.
Buatlah contoh keterkaitan
antar-ruang daerah kamu sendiri dengan daerah lainnya!
1.Aspek ruang
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
2.Aspek waktu
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
3.Aspek kelangkaan
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
4.Aspek kemasyarakatan
........................................................................................................................................
.................................................
Renungkan:
Waktu yang sudah berlalu tidak akan
terulang kembali. Karena itu, jangan biarkan waktu berlalu begitu saja tetapi
manfaatkan waktu untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, misalnya belajar,
membantu orang tua dan lain-lain. Dengan cara demikian berarti kamu mensyukuri
waktu yang telah diberikan oleh Tuhan YME
Selain terikat oleh ruang, suatu
gejala atau peristiwa juga terikat oleh waktu. Sebagai contoh ‘terjadi peristiwa banjir di Jakarta pada
tahun 2013’. Peristiwa banjir tersebut terikat oleh ruang, yaitu Jakarta
dan waktu, yaitu tahun 2013. Suatu peristiwa bahkan seringkali tidak berdiri
sendiri, tetapi merupakan rangkaian dari peristiwa sebelumnya. Sebagai contoh,
kemerdekaan yang kamu nikmati saat ini merupakan hasil perjuangan para pahlawan
kita dulu. Alangkah tidak berterimakasihnya kita jika kita tidak menghargai
jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan
yang kita nikmati saat ini.
Dalam sejarah, konsep waktu sangat
penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya hingga saat
ini. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya
perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang.
Kisah masa lampau suatu masyarakat
terjadi di satu ruang. Ruang tersebut dapat merupakan daerah kecil seperti
rukun tetangga (RT), dapat juga mencakup wilayah yang lebih luas seperti
provinsi atau negara.
Ruang atau tempat digunakan manusia
sebagai tempat tinggal dan tempat melakukan interaksi antara satu dan yang
lainnya. Mereka saling menyapa, menegur, berkenalan, dan saling memengaruhi.
Manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka selalu berhubungan dengan manusia
lain. Hubungan tersebut tercermin dalam interaksi sosial. Interaksi sosial
merupakan kunci dalam sendi-sendi kehidupan sosial karena tanpa interaksi,
tidak mungkin terjadi aktivitas sosial. Interaksi sosial adalah
hubungan-hubungan sosial yang dinamis, baik yang menyangkut hubungan antara individu
dan individu, antara individu dan kelompok, maupun antara kelompok dan kelompok
lain (Soekanto, 2003). Interaksi sosial dapat terjadi antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Interaksi sosial mendasari aktivitas
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya satu dan lainnya. Dalam memenuhi
kebutuhannya, manusia menciptakan berbagai hal untuk membuat kehidupan mereka
menjadi lebih baik. Mereka mengembangkan teknologi, nilai, dan norma untuk
bergaul, organisasi sosial-budaya-politik, ilmu pengetahuan, dan berbagai
lapangan kerja untuk mendapatkan kenyamanan hidup. Dengan kemampuan itu,
manusia melakukan perubahan-perubahan terhadap alam dan lingkungan tempat
tinggal mereka. Apa yang sudah mereka hasilkan diwariskan ke generasi
penerusnya untuk dikembangkan lebih baik.
Dalam keadaan tertentu, manusia
tidak mampu mengubah alam dan lingkungan fisik untuk memenuhi apa yang mereka
perlukan. Lingkungan fisik tempat manusia tinggal mempunyai keterbatasan
tertentu untuk menghasilkan sumber daya yang mereka perlukan. Apa yang manusia
perlukan dihasilkan oleh lingkungan lainnya. Sebaliknya, apa yang dihasilkan
oleh lingkungan mereka diperlukan oleh manusia di lingkungan lain.
Sumber daya yang tidak merata antar
wilayah menimbulkan kelangkaan komoditas tertentu di suatu wilayah. Kelangkaan
dapat terjadi karena sumber daya yang tersedia tidak sebanding dengan
kebutuhan. Tidak terpenuhinya kebutuhan manusia berarti munculnya masalah
pemenuhan kebutuhan yang disebut masalah ekonomi.
Masalah ekonomi muncul karena adanya
kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sedangkan alat pemenuhan kebutuhan,
berupa barang dan jasa, terbatas adanya. Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan
ketersediaan alat pemuas kebutuhan disebut kelangkaan. Untuk mengatasi
kelangkaan, diperlukan kegiatan ekonomi yang menunjangnya. Dalam kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi ditentukan oleh interaksi sosial.
Kebutuhan manusia dipenuhi melalui
proses interaksi sosial. Interaksi sosial sudah terjadi sejak manusia ada. Pada
zaman nenek moyang kita, pemenuhan kebutuhan hidup diawali dengan cara berburu
dan mengumpulkan makanan. Dengan makin meningkatnya kebutuhan dan keterbatasan
ruang serta sumber daya, manusia
mulai hidup menetap dan bercocok tanam.
Untuk memenuhi kebutuhan akan barang
yang belum mampu dihasilkan sendiri, manusia melakukan barter. Barter adalah
cara berdagang yang dilakukan oleh masyarakat melaluipertukaran barang. Cara
ini dilakukan ketika belum ditemukan uang sebagai alat tukar. Apakah dengan
barter kebutuhan mereka terpenuhi seluruhnya? Ternyata tidak karena
keterbatasan potensi sumber daya alam yang terdapat di wilayah masing-masing.
Aktivitas Kelompok
Setelah kamu mempelajari
perkembangan cara manusia memenuhi kebutuhannya, diskusikan dengan teman-teman
dalam kelompok tentang hal-hal berikut. Kemudian, kerjakan tugas berikut.
1.Identifikasi kebutuhan pokok
manusia!
1 …………………………….
2 …………………………….
3 …………………………….
4 …………………………….
5 …………………………….
2.Bagaimana upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan pokok?
Masa
|
Upaya Memenuhi Kebutuhan Pokok
|
Praaksara
|
|
Hindu-Budha
|
|
Islam
|
3.Berikan ide yang kreatif untuk
mengatasi kelangkaan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia.
1 ……………………………………
2 ……………………………………
3 ……………………………………
4 ……………………………………
5 ……………………………………
B. Letak Wilayah dan Pengaruhnya bagi Keadaan Alam Indonesia
Letak suatu tempat di permukaan bumi
tidak hanya sekadar posisi suatu objek di permukaan bumi, tetapi juga
karakteristik yang ada pada tempat tersebut. Setiap tempat akan menunjukkan
perbedaan dengan tempat lainnya di permukaan bumi. Bagaimanakah dengan letak
wilayah Indonesia? Gambaran umum tentang pengaruh letak Indonesia terhadap
keadaan alamnya akan diuraikan berikut ini.
1. Letak Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat
berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal
yang melintang melingkari bumi. Garis bujur adalah garis khayal yang
menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Secara astronomis, Indonesia
terletak antara 95OBT - 141OBT dan 6OLU - 11OLS.
Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis.
Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5OLU dan 23,5OLS.
Benarkah Indonesia terletak di
wilayah tropis?
Wawasan
|
Letak astronomis Indonesia relatif
aman dari bencana alam angin siklon atau badai. Angin siklon terjadi di
daerah lintang 1O-20OLU/LS (Tjasjono, 1999). Karena
itu, kamu wajib bersyukur tinggal di negara yang tidak terkena pengaruh yang
berarti dari angin siklon yang dapat menimbulkan kerugian harta benda maupun
jiwa.
|
Aktivitas Individu
Setelah melihat peta, amati di mana
letak negara Indonesia. Perhatikanlah angka garis lintang dan garis bujur pada
peta! Tunjukkan garis lintang dan garis bujur yang membatasi negara Indonesia!
Kemudian, cari atlas dan tunjukkan di manakah letak tempat tinggalmu.
Kamu patut bersyukur pada Tuhan Yang
Maha Esa karena tinggal di wilayah tropis seperti Indonesia. Sinar matahari
selalu ada sepanjang tahun dan suhu udara tidak ekstrim (tidak jauh berbeda
antarmusim) sehingga masih cukup nyaman untuk melakukan berbagai kegiatan di
dalam dan di luar rumah. Lama siang dan malam juga hampir sama, yaitu 12 jam
siang dan 12 jam malam. Bandingkan dengan negara-negara yang terletak di
lintang tinggi. Pada musim panas, lama siang jauh lebih lama dibandingkan
dengan malam. Sebaliknya, pada musim dingin, lama siang lebih pendek. Mengapa
demikian? Diskusikan dengan guru dan teman kamu.
Keadaan suhu di daerah tropis
berbeda dengan suhu di negara-negara yang terletak pada lintang sedang dengan
empat musim, yaitu musim dingin, semi, panas, dan gugur. Pada musim dingin,
udara sangat dingin sampai mencapai puluhan derajat di bawah nol celsius
sehingga diperlukan penghangat ruangan. Jalanan tertutup salju sehingga
kendaraan tidak bebas berlalu lalang. Pada saat itu, banyak penduduk melakukan
kegiatannya di dalam ruangan, baik di rumah maupun di kantor. Sebagian dari
mereka pergi berwisata ke daerah yang lebih hangat, yaitu di daerah tropis.
Pada saat musim panas, keadaan
sebaliknya dapat terjadi. Pada saat itu, udara sangat panas, bahkan suhu udara
dapat melampaui 40Ocelsius. Akibatnya, diperlukan pendingin ruangan
agar tetap nyaman. Tentu saja kegiatan di luar ruangan sangat tidak nyaman
karena suhu udara terlalu tinggi. Untuk menghindari udara panas, sebagian
penduduk ada yang berenang di kolam renang atau di pantai.
2. Letak Geografis
Letak geografis adalah letak suatu
negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Secara geografis, Indonesia
terletak di antara dua benua dan dua samudra. Benua yang mengapit Indonesia
adalah Benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan Benua Australia
yang terletak di sebelah selatan Indonesia. Samudra yang mengapit Indonesia
adalah Samudra Pasifik di sebelah timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah
barat Indonesia.
Wilayah Indonesia juga berbatasan
dengan sejumlah wilayah. Batas-batas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya
adalah seperti berikut.
· Di
sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina
dan Laut China Selatan.
· Di
sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan
Samudra Hindia.
· Di
sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.
· Di
sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Aktivitas Kelompok
Kamu telah memahami posisi Indonesia
di antara negara lainya. Carilah informasi tentang batas-batas wilayah tempat
kamu tinggal!
a. Kabupaten/kota
mana saja yang berbatasan dengan kabupaten tempat kamu tinggal? Perhatikan
daerah sepanjang perbatasan kabupaten/kota! Berupa apa saja batas-batas
kabupaten/kota tersebut?
b. Provinsi
mana saja yang berbatasan dengan provinsi tempat kamu tinggal? Perhatikan
daerah sepanjang perbatasan provinsi tempat kamu tinggal! Berupa apa saja
batas-batas provinsi tersebut? Jika di sekolahmu memiliki fasilitas internet,
silakan kamu gunakan fasilitas tersebut untuk mengerjakan tugasnya
Apa keuntungan letak geografis bagi
Indonesia? Letak geografis Indonesia sangat strategis karena menjadi jalur lalu
lintas perdagangan dunia antara negara-negara dari Asia Timur dengan
negara-negara di Eropa, Afrika dan Timur Tengah, dan India. Kapal-kapal dagang
yang mengangkut berbagai komoditas dari China, Jepang, dan negara-negara
lainnya melewati Indonesia menuju negara-negara tujuan di Eropa. Indonesia juga
dilewati jalur perdagangan dari Asia ke arah Australia dan Selandia Baru.
Letak geografis memberi pengaruh
bagi Indonesia, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya. Karena menjadi
jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia telah lama
menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain. Interaksi sosial melalui
perdagangan tersebut kemudian menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke
Indonesia, seperti Islam, Hindhu, Buddha, Kristen, dan lain-lain. Indonesia
yang kaya akan sumber daya alam menjual berbagai komoditas atau hasil bumi
seperti kayu cendana, pala, lada, cengkih, dan hasil perkebunan lainnya.
Sementara negara-negara lain menjual berbagai produk barang seperti kain dan
tenunan halus, porselen, dan lain-lain ke Indonesia.
Selain keuntungan, letak geografis
Indonesia juga memberi dampak yang merugikan. Budaya dari negara lain yang
tidak selalu sesuai dengan budaya Indonesia kemudian masuk dan memengaruhi
kehidupan budaya bangsa Indonesia, misalnya pergaulan bebas, kesantunan, dan
lain-lain. Selain itu, Indonesia juga rentan terhadap masuknya barang-barang
terlarang, misalnya narkoba, senjata api, dan barang-barang selundupan lainnya.
C. Keadaan Alam Indonesia
Alam Indonesia dikenal sangat indah
dan kaya akan berbagai sumber daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari
berbagai negara tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun
berkembang di sejumah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain
sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit. Pernahkah kamu
datang ke tempat-tempat wisata di daerah tersebut? Jika memungkinkan,
berwisatalah ke daerah wisata di Indonesia sebelum berwisata ke negara lain.
Keindahan alam Indonesia dapat kamu
nikmati juga di wilayah tempat tinggalmu. Lihatlah indahnya pemandangan yang
Tuhan telah berikan pada kita semua berupa hutan, sungai, danau, gunung dan
pegunungan yang tampak memesona. Ingatlah, keindahan tersebut tidak semua
negara memilikinya. Banyak negara yang sebagian wilayahnya hanya berupa padang
pasir, hamparan lapisan es, padang rumput, dan lain-lain.
Keadaan alam Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan
flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah terdiri atas keadaan iklim dan keadaan
bentuk permukaan bumi (kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis
tanahnya. Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan
sebarannya
1. Keadaan Iklim Indonesia
Letak astronomis Indonesia yang
berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Apa yang menjadi
ciri iklim di daerah tropis? Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi
sepanjang tahun, yaitu sekitar 27OC. Di daerah tropis, tidak ada
perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada
musim kemarau.
Kondisi ini berbeda dengan daerah
lintang sedang yang suhunya berbeda sangat jauh antara musim dingin dan musim
panas. Suhu pada musim dingin dapat mencapai sekitar -20OC,
sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai sekitar 40OC.
Secara umum, keadaan iklim di
Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan
iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti
berikut.
1. Iklim
musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu
tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
2. Iklim
laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak
menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
3. Iklim
panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi
mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut
berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia
bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka
curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah
hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan
penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan
pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.
Hal yang menarik bagi Indonesia
adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena
adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Pada saat samudra
menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan
samudra. Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra
bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari
samudra ke benua.
Pada saat musim hujan di Indonesia
(Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju
wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis sehingga berubah arahnya
menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Pada saat bergerak menuju
wilayah
Indonesia, angin muson dari Samudra
Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di
Indonesia.
Wawasan
|
Iklim adalah keadaan rata-rata
cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.
Sumber: Rafi’i, 1995
|
Gaya coriolis adalah gaya semu
akibat pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah-olah dibelokkan ke arah kanan
dari Belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari Belahan Bumi
Selatan (BBS).
Sumber: Tjasjono, 1995
|
|
Angin Muson tidak hanya terjadi di
Indonesia tetapi juga terjadi di Afrika Timur dan Afrika Barat, Australia
Utara, dan Asia Selatan (India). Namun demikian, kejadian angin muson yang
paling ideal adalah di Indonesia karena diapit oleh dua benua dan dua
samudra.
Sumber: Prawirowardoyo, 1996
|
Peristiwa sebaliknya terjadi pada
saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari
Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak
menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Karena
Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak tadi
relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya
melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia sehingga
sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia
terjadi musim kemarau.
Pada musim hujan, petani Indonesia
mulai mengerjakan lahannya untuk bercocok tanam. Jenis tanaman yang ditanam
adalah tanaman yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya, contohnya padi.
Sementara itu, nelayan Indonesia justru mengurangi kegiatan melaut karena
biasanya pada musim hujan sering terjadi cuaca buruk dan gelombang laut cukup
besar sehingga membahayakan mereka. Ikan juga lebih sulit ditangkap sehingga
terjadi kelangkaan pasokan ikan dan akibatnya harga ikan lebih mahal daripada
biasanya. Musim hujan tentu tidak banyak berpengaruh pada aktivitas masyarakat
Indonesia yang pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan alam, misalnya
pegawai atau karyawan.
Pada saat musim kemarau, sebagian
petani terpaksa membiarkan lahannya tidak ditanami karena tidak ada pasokan
air. Sebagian lainnya masih dapat bercocok tanam dengan memanfaatkan air dari
sungai, saluran irigasi atau memanfaatkan sumber buatan. Ada pula petani yang
berupaya bercocok tanam walaupun tidak ada air yang cukup dengan memilih jenis
tanaman atau varietas yang tidak memerlukan banyak air. Pada saat musim
kemarau, nelayan dapat mencari ikan di laut tanpa banyak terganggu oleh cuaca
buruk. Hasil tangkapan ikan juga biasanya lebih besar dibandingkan dengan hasil
tangkapan pada musim hujan sehingga pasokan ikan juga cukup berlimpah.
Pola angin muson yang bergerak
menuju wilayah Indonesia pada saat angin barat dimanfaatkan oleh nenek moyang
bangsa Indonesia untuk melakukan perpindahan atau migrasi dari Asia ke berbagai
wilayah di Indonesia. Perahu yang digunakan untuk melakukan migrasi tersebut
masih sangat sederhana dan pada saat itu masih mengandalkan kekuatan angin
sehingga arah gerakannya mengikuti arah gerakan angin muson.
Pada sekitar 2.000 tahun sebelum
Masehi, terjadi gelombang perpindahan rumpun bangsa yang berbahasa Melayu-Austronesia
(Melayu Kepulauan Selatan).
Melayu-Austronesia ialah suatu ras
Mongoloid yang berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan. Dari tempat itu,
mereka menyebar ke daerah-daerah hilir sungai besar di Teluk Tonkin. Pada
sekitar tahun 200 SM (Sebelum Masehi), mereka pindah menyebar ke daerah-daerah
Semenanjung Malaya, Indonesia, Filipina, Formosa, pulau-pulau di Lautan Teduh
sampai ke Madagaskar. Kelompok migrasi dari Yunan ke Indonesia inilah yang
dianggap sebagai asal mula
nenek moyang bangsa Indonesia.
Keadaan iklim pada saat nenek moyang
datang ke Indonesia tidak berbeda dengan keadaan iklim saat ini. Secara umum,
keadaan curah hujan saat ini tergolong tinggi, tetapi tidak merata. Ada wilayah
dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang sebaliknya.
Perhatikanlah sebaran curah hujan
pada peta. Untuk memperoleh informasi tentang intensitas curah hujan, kamu
dapat melihat legenda atau keterangan peta. Warna hijau menunjukkan curah hujan
kurang dari 1.000 mm/tahun, warna ungu menunjukkan curah hujan 1.000 - 4.000
mm/tahun, dan warna kuning menunjukkan curah hujan lebih dari 4.000 mm/tahun
Wawasan
|
Tahukah kamu kota di dunia dengan
curah hujan tertinggi? Kota Chilaos di Pulau Reunion merupakan kota dengan
curah hujan tertinggi di dunia (1.870 mm/bulan). Carilah pada peta lokasi
kota tersebut!
top10stop.com
|
Aktivitas Individu
Negara Indonesia diberi karunia
curah hujan yang tinggi sehingga memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan.
Ini berarti sumber pangan tersedia secara berlimpah.
1. Apa
yang dapat kamu lakukan untuk memanfaatkan curah hujan yang tinggi?
1 …………………………….
2 …………………………….
3 …………………………….
4 …………………………….
5 …………………………….
2. Curah
hujan yang tinggi juga dapat menimbulkan bencana banjir dan longsor. Apa yang
semestinya kamu lakukan agar curah hujan yang berlimpah tidak menjadi bencana?
1 ……………………………
2 ……………………………
3 ……………………………
4 ……………………………
5 ……………………………
3. Perhatikan
peta persebaran curah hujan untuk menjawab pertanyaan berikut!
1 Wilayah mana saja yang curah
hujannya termasuk tinggi?
2 Wilayah mana saja yang curah hujannya
termasuk rendah?
Setelah kamu menjawab
pertanyaan-pertanyaan di atas, diskusikan bersama teman-teman di kelasmu. Jika
ada perbedaan pendapat, tanyakan kepada guru.
Aktivitas Kelompok
Setelah kamu mempelajari tentang
keadaan iklim di Indonesia, kamu harus benar-benar memahami tentang ciri daerah
tropis. Untuk membuktikan suatu wilayah termasuk daerah tropis, lakukan
kegiatan sebagai berikut.
1. Siapkanlah
sebuah termometer untuk mengukur suhu udara.
2. Tempatkanlah
termometer pada lokasi yang tidak terkena langsung oleh sinar matahari.
3. Ukurlah
suhu udara dari pagi sampai siang hari setiap 1 jam sekali. Catatlah hasil
pengukuran pada sebuah tabel.
Perhatikanlah angka suhu yang telah
kamu catat dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Berapakah
suhu udara tertinggi pada saat pengukuran?
2. Berapakah
rata-rata suhu udara selama pengukuran?
3. Pada
jam berapa suhu udara tertinggi dicapai?
4. Mengapa
suhu udara tertinggi tercapai pada jam tersebut?
5. Apakah
data hasil pengukuran suhu tersebut dapat membuktikan Indonesia sebagai daerah
tropis? Kebiasaan atau aktivitas apa saja yang dilakukan oleh masyarakat di
daerah dengan suhu udara tinggi (misalnya pantai) dan rendah (misalnya gunung)
Daerah
|
Kebiasaan/Aktivitas
|
Suhu udara tinggi
|
|
Suhu udara rendah
|
2. Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Indonesia terdiri atas belasan ribu
pulau, baik yang berukuran besar maupun yang berukuran kecil. Jumlah pulau
seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2,
terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas
3.257.483 km2.
Ini berarti wilayah lautannya lebih
luas daripada wilayah daratannya. Jika kamu perhatikan keadaan pulau-pulau di Indonesia,
tampak adanya keragaman bentuk muka bumi. Bentuk muka bumi Indonesia dapat
dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan
pegunungan. Sebaran dari bentuk muka bumi Indonesia tersebut dapat dilihat pada
peta sebaran bentuk muka bumi atau peta fisiografi Indonesia.
Pada peta fisiografi, tampak sebaran
bentuk muka bumi Indonesia mulai dataran rendah sampai pegunungan. Untuk
membaca peta tersebut, perhatikanlah legenda atau keterangan peta. Simbol
berwarna kuning menunjukkan dataran rendah, warna hijau menunjukkan daerah
perbukitan, warna cokelat menunjukkan pegunungan.
Aktivitas Kelompok
Peta Fisiografis sangat bermanfaat
untuk mengetahui kondisi bentuk-bentuk muka bumi suatu wilayah. Bersama
teman-teman, perhatikan peta Fisiografi Indonesia. Setelah mencermati peta
tersebut, deskripsikan kondisi fisiografis di daerah tempat tinggalmu.
Catatan: Jika sekolahmu memiliki
fasilitas internet, silakan kamu gunakan fasilitas tersebut untuk memahami peta
Fisiografis Indonesia secara lebih jelas, khususnya wilayah tempat tinggalmu.
Setelah kamu berdiskusi secara
berkelompok, apakah kamu menemukan pengaruh keragaman bentuk muka bumi
Indonesia terhadap keragaman aktivitas penduduknya? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, perhatikanlah lingkungan sekitar tempat tinggal kamu masing-masing!
Seperti apakah bentuk muka bumi tempat kamu tinggal saat ini? Aktivitas apakah
yang dominan berlangsung di sekitar tempat tinggalmu, apakah permukiman,
industri, pertanian, atau yang lainnya? Bandingkanlah dengan keadaan bentuk
muka bumi di daerah lainnya yang berbeda dengan keadaan bentuk muka bumi di
sekitar tempat tinggalmu! Apakah terdapat perbedaan aktivitas penduduknya?
Amati dan diskusikanlah dengan teman dan guru kamu. Secara umum, setiap bentuk
muka bumi menunjukkan pola aktivitas penduduk yang berbeda antara satu daerah
dan daerah lainnya. Adapun gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan
aktivitas penduduknya adalah sebagai berikut.
a.Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari
permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut
(dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas
permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian
dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk
memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi sehingga Jawa menjadi
sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. Ada beberapa alasan terjadinya
aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti
berikut.
1. Di
daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari
satu tempat ke tempat lainnya.
2. Di
daerah dataran, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah
aluvial atau hasil endapan sungai yang subur.
3. Dataran
rendah dekat dengan pantai sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai
nelayan.
4. Memudahkan
penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.
Dengan berbagai keuntungan tersebut,
banyak penduduk bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran
rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah
perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah.
Aktivitas pertanian di dataran
rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas
pertanian lahan basah dilakukan di
daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan
basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian
sawah
Aktivitas Individu
Indonesia sejak dulu sudah dikenal
sebagai negara agraris. Namun demikian, ada kecenderungan generasi muda tidak
ingin menjadi petani. Menurut kamu, apa yang harus dilakukan agar masyarakat
dapat menghargai pekerjaan sebagai petani hingga dapat meningkatkan kemakmuran
masyarakat ?
No
|
Ide atau gagasanmu agar masyarakat
menghargai pekerjaan sebagai Petani
|
1
|
|
2
|
|
3
|
Selain memiliki aktivitas penduduk
tertentu yang dominan berkembang, dataran rendah juga memiliki potensi bencana
alam. Bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah banjir,
tsunami, dan gempa.
Banjir di dataran rendah terjadi
karena aliran air sungai yang tidak mampu lagi ditampung oleh alur sungai.
Tidak mampunya sungai menampung aliran air dapat terjadi karena aliran air dari
daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalan sungai, penyempitan alur sungai,
atau banyaknya sampah di sungai yang menghambat aliran sungai.
Bencana banjir memiliki beberapa
tanda yang dapat kita lihat. Secara umum, tanda-tanda tersebut antara lain
sebagai berikut.
1. Terjadinya
hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai dengan proses
infiltrasi/penyerapan yang baik.
2. Air
melebihi batas sempadan sungai sehingga meluap dan menggenangi daerah
sekitarnya.
3. Air
yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran
drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik sehingga air tersumbat dan tidak
dapat mengalir dengan baik.
4. Air
tidak menyerap ke dalam tanah karena berkurangnya vegetasi sebagai penyerap
atau penyimpan air.
Apa yang sebaiknya dilakukan untuk
menghindari banjir? Agar terhindar dari bencana banjir, sebaiknya perhatikanlah
hal-hal berikut ini.
1. Hindari
tinggal di wilayah-wilayah rentan bahaya banjir, seperti di dataran banjir atau
dataran yang biasa terkena banjir.
2. Tinggikan
bangunan tempat tinggal sehingga perabotan rumah dan peralatan listrik aman
dari genangan air.
3. Bersama-sama
dengan anggota masyarakat lainnya membangun tanggul untuk menghambat air masuk
ke lingkungan tempat tinggal kita.
Pantai merupakan bagian dari dataran
rendah yang berbatasan dengan laut. Di daerah pantai, ancaman bencana yang
mengancam penduduk adalah tsunami. Apa yang sebaiknya dilakukan untuk
menghindari bahaya tsunami? Kamu sebaiknya menyiapkan diri terhadap kemungkinan
terjadinya tsunami dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.
· Jika
kamu tinggal di daerah pantai dan merasakan adanya gempa kuat yang disertai
dengan suara ledakan di laut, sebaiknya kamu bersiap-siap untuk menghadapi
kemungkinan terjadinya tsunami. Segera tinggalkan daratan pantai tempat kamu
tinggal jika gempa kuat terjadi.
· Jika
kamu melihat air pantai mendadak surut sehingga dasar laut tampak jelas, segera
jauhi pantai karena hal itu merupakan peringatan alam bahwa akan terjadi
tsunami.
· Tanda-tanda
alam lainnya kadang terjadi seperti banyaknya ikan di pantai dan tiba-tiba
banyak terdapat burung.
· Seringkali
gelombang tsunami yang kecil disusul oleh gelombang raksasa di belakangnya.
Oleh karena itu, kamu harus waspada.
· Lembaga
pemerintah yang berwenang biasanya selalu memantau kemungkinan terjadinya
tsunami. Oleh karena itu, jika belum ada pernyataan “keadaan aman”, kamu
sebaiknya tetap menjauhi pantai.
Wawasan
|
Tsunami adalah gelombang air yang
sangat besar yang diakibatkan oleh macam-macam aktivitas di dasar samudra,
berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus
|
Potensi bencana yang juga mengancam
daerah pantai adalah gempa. Sebenarnya tidak semua wilayah pantai di Indonesia
berpotensi gempa. Pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa sampai Nusa
Tenggara berpotensi gempa. Pantai di Pulau Kalimantan relatif aman dari gempa
karena jauh dari pusat gempa. Wilayah lainnya adalah Sulawesi, Maluku, Papua,
dan sejumlah pulau lainnya. Ancaman gempa juga dapat terjadi di daerah
perbukitan dan pegunungan.
Wawasan
|
Jika daerahmu termasuk daerah
rawan bencana, agar tidak menjadi korban bencana gempa, sebaiknya perhatikan
hal-hal berikut.
a.Pada saat sebelum terjadi gempa
· Kaitkan
rak, lemari, dan perabotan lainnya ke dinding agar tidak menimpa kita pada
saat gempa.
· Tempatkan
barang-barang lebih berat di bagian bawah lemari atau rak agar lemari atau
rak tidak mudah jatuh.
· Simpan
barang pecah belah pada tempat yang lebih rendah dan tertutup.
· Gantungkan
barang-barang yang agak berat seperti lukisan dan cermin jauh dari tempat
tidur dan tempat duduk.
· Pastikan
lampu hias yang digantung menggunakan bahan atau tali yang kuat dan tidak
mudah lepas.
· Perbaiki
kabel dan sambungan gas yang rusak karena berpotensi menimbulkan kebakaran.
· Perbaiki
retakan-retakan pada dinding dan fondasi rumah.
· Simpan
bahan-bahan berbahaya seperti pestisida dan produk-produk yang mudah terbakar
pada tempat yang aman, misalnya pada kotak khusus dan simpan di bawah.
· Kenali
tempat yang aman baik di dalam rumah maupun di luar rumah seperti berlindung
di bawah perabotan yang kokoh (meja yang berat dan kuat).
· Sediakanlah
barang-barang yang diperlukan jika terjadi bencana, lampu senter dan batere
cadangan, kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan), makanan dan air
untuk keadaan darurat, sepatu yang kuat, alat-alat pemecah dan pemotong
seperti palu, gergaji, dan lain-lain.
b.Pada saat terjadi gempa
•Cari perlindungan di bawah meja
atau perabotan lainnya yang kokoh, berpeganganlah sampai gempa berhenti. Jika
tidak ada meja di dekat kamu, lindungilah kepala dan muka dengan tangan dan
bungkukkan atau meringkuk di
sudut bagian dalam bangunan.
•Menjauhlah dari tempat
barang-barang yang terbuat dari kaca atau gelas seperti jendela kaca, cermin,
gambar atau barang-barang yang dapat menimpa kita.
•Bertahanlah di tempat tidur jika
kamu di sana saat gempa terjadi. Berpeganganlah dan lindungi kepala dengan
bantal. Jika di atas kita ada lampu yang tergantung, pindahlah ke tempat yang
aman.
•Jika bangunan diperkirakan cukup
kuat, tetap bertahan di dalam ruangan sampai gempa berhenti dan aman untuk
pergi keluar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan luka terjadi saat
korban berupaya pindah lokasi dalam ruangan atau berusaha pergi keluar. Pada
saat berpindah lokasi, korban umumnya tertimpa runtuhan puing-puing bangunan.
•Jika kondisi bangunan diketahui
rawan untuk ambruk, misalnya bangunan tua
yang rapuh, segeralah keluar
secepatnya.
•Jangan gunakan elevator jika kamu
sedang berada dalam sebuah gedung.Jika kamu sedang ada di luar, lakukan
hal-hal berikut.
•Bertahanlah dan jauhi bangunan,
pohon, lampu-lampu jalan, jalur telepon dan
listrik serta jalan layang.
•Tetaplah berada di luar sampai
gempa berhenti. Bahaya terbesar terjadi saat orang berlarian keluar dan
terkena runtuhan gedung.
|
Renungkan:
Selain kaya akan sumber daya alam,
Indonesia juga sering mengalami bencana alam, baik berupa
tsunami, gempa bumi, longsor,
banjir, letusan gunung berapi, dan lain-lain. Berbagai bencana alam tersebut
seringkali menimbulkan korban jiwa, kerusakan dan kerugian harta benda,
terputusnya jalur transportasi dan komunikasi, dan lain-lain. Kemampuan
pemerintah sangat terbatas untuk membantu mereka yang terkena bencana alam.
Oleh karena itu, kepedulian dari masyarakat terhadap sesama manusia yang sedang
terkena bencana alam sangat diperlukan untuk mengurangi penderitaan mereka.
Sudahkah kamu ikut membantu korban bencana alam? Jika ya, dalam bentuk apakah
bantuan tersebut diberikan ?
b. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah bagian dari permukaan
bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian
kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung.
Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu.
Di daerah perbukitan, aktivitas
permukiman tidak seperti di dataran rendah. Permukiman tersebar pada
daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk
memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman
umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di tempat
tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai.
Aktivitas ekonomi, khususnya
pertanian, dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng
tertentu. Untuk memudahkan penanaman, penduduk menggunakan teknik sengkedan
dengan memotong bagian lereng tertentu agar menjadi datar. Teknik ini kemudian
juga bermanfaat mengurangi erosi atau pengikisan oleh air.
Di daerah perbukitan, pada umumnya
aktivitas pertanian adalah pertanian lahan kering.
Pertanian lahan kering merupakan
pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya
mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama dengan ladang atau
huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindah-pindah seperti di
Kalimantan. Tanaman yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau palawija dan
tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai
dan lembah perbukitan, sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya untuk
tanaman padi.
Wawasan
|
Dimanakah daerah perbukitan
ditemukan? Daerah perbukitan umumnya berada di antara daerah dataran rendah
pantai dengan pegunungan. Daerah ini umumnya terbentuk karena adanya gejala
pelipatan akibat gaya tekanan, sehingga menimbulkan lipatan pada permukaan
bumi. Daerah perbukitan juga bisa terjadi karena adanya gejala patahan.
|
Aktivitas ekonomi di daerah
perbukitan sulit berkembang menjadi sebuah pusat perekonomian. Di daerah perbukitan,
mobilitas manusia tidak semudah di daerah dataran sehingga pemusatan permukiman
dan industri relatif terbatas. Meskipun demikian, daerah perbukitan dapat
dikembangkan menjadi daerah pariwisata karena panorama alamnya yang indah dan
suhu udaranya yang sejuk. Aktivitas pariwisata yang dapat dikembangkan antara
lain wisata alam yang tujuannya menikmati pemandangan daerah perbukitan yang
indah.
Aktivitas Individu
Coba tuliskan beberapa jenis makanan
yang dibuat dari beberapa jenis tanaman di daerah perbukitan yang kamu ketahui
di daerahmu
Jenis Tanaman
|
Jenis Makanan
|
Jagung
Kacang Tanah
Ketela Pohon
ubi
|
Wawasan
|
Seperti halnya dataran rendah,
daerah perbukitan memiliki potensi bencana alam. Potensi bencana alam yang
dapat terjadi di daerah perbukitan adalah longsor. Agar kita terhindar dari
bencana longsor dan dampak yang ditimbulkan pada saat dan setelah terjadi
longsor, cara-cara berikut diharapkan dapat membantu.
1.Hindarilah membangun rumah di
wilayah yang rawan longsor seperti di daerah yang berlereng curam, dekat
dengan tepi gunung, dekat dengan jalur aliran air atau drainase.
2.Kenalilah tanda-tanda akan
terjadinya longsor di sekitar kita, yaitu seperti berikut.
•Perubahan, pergeseran, atau
retakan yang melebar secara perlahan-lahan pada tanah dan jalan di lingkungan
sekitar.
•Pintu dan jendela macet untuk
pertama kalinya.
•Retakan baru yang muncul pada
lantai dan tembok.
•Fasilitas-fasilitas rumah di
bawah tanah, seperti pipa saluran air mengalami pecah atau retak.
•Tonjolan tanah terlihat pada
dasar dari suatu lereng.
•Air dari pipa atau sumber air
keluar dari tanah pada lokasi baru.
•Pagar, pohon, dan dinding
bergeser.
•Suara gemuruh bertambah kuat.
•Terdapat suara suara aneh atau
tidak biasa seperti suara pohon yang patah atau suara batu yang saling
bertumbukan.
|
c. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah
datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini
memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran
rendah. Oleh karena itu, beberapa dataran tinggi di Indonesia berkembang
menjadi pemusatan ekonomi penduduk, contohnya Dataran Tinggi Bandung.
Aktivitas pertanian juga berkembang
di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa
jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam
beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. Sejumlah dataran tinggi menjadi
daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah
menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa
dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya Bandung dan
Dieng. Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir. Karena
bentuk muka buminya yang datar, dataran tinggi berpotensi menimbulkan genangan
air. Tanda-tanda bencana banjir dan upaya menghindarinya telah dijelaskan pada
bagian sebelumnya.
d. Gunung dan Pegunungan
Gunung adalah bagian dari permukaan
bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
Biasanya bagian yang menjulang tinggi tersebut dalam bentuk puncak-puncak
gunung dengan ketinggian 600 meter
dpal. Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri
atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal. Indonesia
memiliki banyak gunung dan pegunungan. Sebagian dari gunung tersebut merupakan
gunung berapi. Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi
juga membawa manfaat bagi wilayah sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh
gunung berapi memberikan kesuburan bagi wilayah di sekitarnya. Hal itu menjadi
salah satu alasan bagi banyak penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung
berapi karena lahan tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian.
Renungkan:
Lahan-lahan yang subur di negara kita
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak semua wilayah di permukaan bumi
memiliki lahan yang subur. Bahkan, sebagian di antaranya sulit ditanami karena
tingkat kesuburannya rendah. Lahan yang subur di Indonesia telah memberikan
banyak berkah berupa hasil pertanian, perkebunan, kayu, dan lain-lain untuk
keperluan sandang, pangan, dan papan bagi bangsa Indonesia. Kita patut
bersyukur dengan cara memelihara dan menjaganya dari kerusakan yang ditimbulkan
oleh ulah manusia, misalnya dengan melakukan berbagai cara konservasi atau
pemeliharaan tanah agar kesuburannya tetap terjaga.
Gunung berapi adalah gunung yang
memiliki lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan
magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi.
Ciri gunung berapi adalah adanya
kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut dapat meletus.
Sebagian gunung yang ada di Indonesia merupakan gunung berapi yang aktif. Ciri
gunung berapi yang aktif adalah
adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan lontaran
material dari dalam gunung berapi.
Di Indonesia, sebagian besar gunung
berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung
berapi juga banyak ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi
di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat,
yaitu gunung berapi Tambora dan Krakatau.
Wawasan
|
Gunung berapi di Indonesia umumnya
merupakan gunung berapi bertipe Strato, yaitu gunung berapi berbentuk kerucut
yang tinggi dengan lereng yang curam.
Sumber: Dept.Pertambangan dan
Energi,1979
|
Aktivitas Kelompok
a.Kamu telah belajar berbagai
aktivitas penduduk pada berbagai bentuk muka bumi yang berbeda. Selanjutnya,
lakukan pengamatan aktivitas penduduk di sekitar tempat tinggalmu. Bandingkan
dengan teman-temanmu yang tinggal di wilayah yang berbeda.
Bentuk Muka Bumi
|
Aktivitas Penduduk
|
Jenis Komoditas Yang Dihasilkan
|
b.Perhatikanlah sebaran gunung dan
gunung berapi di Indonesia pada peta atau atlas! Perhatikan juga sebarannya
pada peta sebaran gunung berapi di atas. Berdasarkan peta-peta tersebut, isilah
tabel di bawah ini!
No
|
Nama Gunung
|
Nama Provinsi
|
Status (Gunung berapi atau bukan
gunung berapi)
|
Ketinggian* (meter)
|
*) Data ketinggian gunung dapat
dilihat pada peta atau atlas
Aktivitas Individu
Adakah gunung atau gunung berapi di
sekitar tempat tinggalmu? Gunung dan gunung berapi apa saja yang ada di
kabupaten tempat tinggalmu? Jika tidak ada di kabupaten tempat kamu tinggal,
adakah gunung di provinsi atau pulau tempat kamu tinggal? Carilah informasi
tentang gunung yang ada di wilayah kamu tinggal! Buatlah tulisan tentang gunung
tersebut, misalnya cerita letusannya dan aktivitas ekonomi masyarakat yang
tinggal di sekitar gunung tersebut. Cari pula informasi tentang keadaan alam
(kesuburan tanah, iklim, bentuk muka bumi), hasil bumi, dan tradisi serta seni
budaya yang berkembang pada masyarakat sekitar gunung.
Renungkan:
Peristiwa bencana alam sebenarnya
merupakan bentuk keseimbangan alam. Gunung yang meletus mengeluarkan banyak
material yang kemudian mengendap di daerah sekitarnya. Material tersebut
kemudian meremajakan tanah yang telah berkurang kesuburannya karena pengikisan
atau erosi. Andai tidak ada letusan gunung berapi, tentu tanah akan makin turun
kesuburannya. Hal yang perlu kita lakukan adalah berupaya menghindari bencana
dengan melakukan persiapan jika bencana terjadi. Bencana alam juga bisa
merupakan teguran agar kita semua ingat kembali pada Tuhan Yang Maha Esa.
Penduduk yang tinggal di gunung atau
pegunungan memanfaatkan lahan yang terbatas untuk pertanian. Lahan-lahan dengan
kemiringan yang cukup besar masih dimanfaatkan penduduk. Komoditas yang
dikembangkan biasanya adalah sayuran dan buah-buahan. Sebagian penduduk
memanfaatkan lahan yang miring dengan menanam beberapa jenis kayu untuk dijual.
Seperti halnya di daerah perbukitan, aktivitas permukiman sulit dilakukan
secara luas.
Hanya pada bagian tertentu saja yang
relatif datar dimanfaatkan untuk permukiman. Permukiman dibangun di daerah yang
dekat dengan sumber air, terutama di lereng bawah atau di kaki gunung. Selain
pertanian, aktvitas lainnya yang berkembang adalah pariwisata. Pemandangan alam
yang indah dan udaranya yang sejuk menjadi daya tarik wisata.
Keragaman bentuk muka bumi ternyata
diikuti pula oleh keragaman aktivitas penduduk dan komoditas yang
dihasilkannya. Daerah pegunungan dan perbukitan pada umumnya menghasilkan
produk-produk pertanian berupa sayuran, buah-buahan, dan palawija. Daerah ini
memasok kebutuhan penduduk di daerah dataran yang umumnya merupakan pusat-pusat
permukiman penduduk. Sebaliknya, daerah dataran menghasilkan banyak produk
industri yang dikonsumsi oleh daerah lainnya. Mobilitas penduduk dan barang
terjadi di antara daerah-daerah tersebut karena perbedaan aktivitas penduduk
dan komoditas yang dihasilkannya.
Potensi bencana alam di daerah
pegunungan adalah longsor dan letusan gunung berapi. Tanda-tanda longsor dan
upaya untuk menghindarinya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Wawasan
|
Walaupun tidak semua gunung berapi
merupakan gunung berapi yang aktif, namun kamu perlu mengenal tanda-tanda
akan meletusnya gunung berapi, yaitu seperti berikut.
1.Suhu sekitar kawah naik.
2.Sumber air banyak yang
mengering.
3.Sering terasa adanya gempa bumi
(vulkanik).
4.Binatang yang ada di atas gunung
tersebut banyak yang berpindah menuruni
lereng karena terasa panas.
5.Sering terdengar suara gemuruh
dari dalam gunung.
Tanda-tanda tersebut tidak selalu
mudah dikenali oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, pemerintah memantau
terus perkembangan gunung berapi dan memberikan informasi pada masyarakat
saat gunung berapi mulai aktif. Agar terhindar dari bahaya letusan gunung
berapi, sebaiknya kamu melakukan hal-hal berikut ini.
1.Sebelum letusan
•Sediakan kacamata dan masker
untuk menghindari debu yang bisa masuk ke
mata dan saluran pernapasan.
•Upayakan untuk tidak tinggal
dekat gunung berapi.
•Jika kamu tinggal dekat gunung
berapi, upayakan untuk selalu siaga untuk menyelamatkan diri.
2.Selama letusan
•Ikuti perintah evakuasi yang
dikeluarkan oleh pihak berwenang.
•Hati-hati dengan aliran lumpur.
Lihatlah ke arah hulu sungai kalau-kalau ada aliran lumpur. Jika ada aliran
lumpur yang mendekat, jangan menyeberang jembatan.
•Jauhi lembah sungai dan tempat
yang rendah.
•Gunakan masker dan kacamata untuk
menghindari debu.
•Dengarkan informasi dari pihak
berwenang melalui radio atau televisi tentang perkembangan letusan.
•Gunakan celana panjang dan baju
tangan panjang untuk menghidari kontak dengan debu.
•Jauhi tempat di mana angin datang
dari arah gunung berapi yang meletus.
•Tetaplah dalam rumah kecuali ada
perkembangan yang membahayakan.
•Tutuplah pintu, jendela, dan
lubang ventilasi untuk menghindari debu.
•Hindari mengemudi pada saat hujan
abu.
3.Setelah letusan
•Bersihkan sisa-sisa debu yang
masih mengendap di atas atap.
•Jika telah dievakuasi ke tempat
yang aman, jangan kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman oleh pihak
berwenang.
•Pantau terus perkembangan
aktivitas gunung berapi melalui berbagai media.
•Berikanlah pertolongan pada
mereka yang terkena bencana.
|
Aktivitas Kelompok
Setelah kamu mempelajari bentuk muka
bumi, lakukan pengamatan dan wawancara tentang keadaan alam dan aktivitas
ekonomi di daerahmu!
1.Perhatikanlah daerah di sekitar
tempat tinggalmu! Deskripsikanlah keadaan alam di sekitar tempat tinggalmu.
Tanyakan pada orang di sekitarmu, mengapa tempat tinggalmu menjadi tempat
permukiman ?
No
|
Faktor Pendukung
|
2.Tulislah faktor penghambat yang
dihadapi untuk melaksanakan berbagai aktivitas ekonomi yang dominan berkembang
di daerah tempat tinggalmu.
No
|
Faktor Penghambat
|
3. Keragaman Flora dan Fauna di
Indonesia
Indonesia memiliki keragaman flora
dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman
hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di
Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan
dan Perkebunan, pada tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai
8.000 spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah spesies hewan mencapai
2.215 spesies. Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptil, 1.519 burung,
dan 121 kupu-kupu.
Besarnya keanekaragaman hayati di
Indonesia berkaitan erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. Suhu
dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan.
Mengapa demikian? Tumbuhan memerlukan air dan suhu yang sesuai. Makin banyak
air tersedia makin banyak tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu makin
banyak hewan yang dapat hidup di daerah tersebut.
Bukti dari pernyataan tersebut dapat
kamu bandingkan antara daerah dengan curah hujan yang tinggi seperti Indonesia
dan daerah gurun yang curah hujannya sangat kecil. Keanekaragaman flora dan
fauna Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan dengan keanekaragaman flora dan
fauna daerah gurun.
a. Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia ternyata dapat
dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Indo-Malayan dan Indo-Australian.
Kelompok Indo-Malayan meliputi kawasan Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk
ke dalam kelompok ini adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Kelompok
Indo-Australian meliputi tumbuhan yang ada kawasan Indonesia Timur.
Pulau-pulau yang termasuk dalam
kawasan ini adalah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Perbandingan karakteristik
flora yang ada di Indonesia Barat dan Indonesia Timur adalah sebagai berikut.
Tabel 1.1 Karakteristik Flora yang
Ada di Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Indonesia
Barat
|
Indonesia
Timur
|
Jenis meranti-merantian sangat
banyak
|
Hanya sedikit
|
Terdapat berbagai jenis rotan
|
Tidak terdapat
|
Tidak terdapat hutan kayu putih
|
Terdapat
|
Jenis tumbuhan matoa sedikit
|
Terdapat, khususnya Papua
|
Jenis tumbuhan sagu sedikit
|
Banyak terdapat
|
Terdapat berbagai jenis nangka
|
Tidak terdapat
|
Berbagai jenis flora tersebut telah
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik sebagai bahan furniture,
bahan bangunan, bahan makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, rotan banyak
dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan kursi, meja, dan perabotan rumah
tangga lainnya. Berbagai jenis kerajinan dihasilkan dengan memanfaatkan bahan
dari rotan. Sentra penghasil produk kerajinan tersebut banyak berkembang di
daerah-daerah tertentu, misalnya di Cirebon dan daerah lainnya di Pulau Jawa.
Aktivitas Kelompok
1.Carilah informasi tentang flora
yang banyak ditemukan di provinsi atau kabupaten/kota tempat tinggalmu!
Kelompokkanlah berdasarkan pemanfaatannya saat ini
No
|
Nama Tanaman
|
Pemanfaatan
|
Kondisi
|
1
|
Jati
|
Bahan bangunan, furniture
|
Langka
|
2
|
2.Adakah flora khas atau lokal yang
ada di daerahmu? Jika ada, dimanfaatkan untuk apa saja oleh penduduk saat ini
No
|
Jenis Flora Khas atau Lokal
|
Pemanfaatan saat ini
|
b. Persebaran Fauna Indonesia
Fauna Indonesia dapat dikelompokkan
menjadi tiga corak yang berbeda, yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur.
Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Barat dan Tengah dinamakan garis
Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah dan
Timur dinamakan Garis Weber. Fauna bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti
halnya fauna Asia sehingga disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur
memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia
sehingga disebut tipe Australis (Australic).
Fauna bagian tengah merupakan fauna
peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis.
Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di
Indonesia. Fauna tipe ini disebut fauna endemis.
Wawasan
|
Alfred Russel Wallace (1823-1913)
merupakan penjelajah dan ahli ilmu alam, geografi,antropologi, dan biologi
yang membagi flora dan fauna di Indonesia dua bagian besar. Bagian pertama,
yang terletak di bagian barat, memiliki ciri flora dan fauna yang mirip
dengan flora dan fauna Asia. Bagian timur memiliki ciri flora dan fauna yang
mirip dengan Australia. Garis yang memisahkan dua bagian flora dan fauna di
Indonesia tersebut dikenal
dengan nama garis Wallace.
|
1).Fauna Indonesia Bagian Barat
Fauna Indonesia bagian Barat atau
tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia
berukuran besar banyak ditemui di wilayah ini seperti gajah, macan, tapir,
badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet,
bekantan, dan lain-lain. Selain mamalia, di wilayah ini banyak pula ditemui
reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura,
dan trenggiling. Berbagai jenis burung yang dapat ditemui di antaranya burung
hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.
Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai
Mahakam) dapat ditemui di wilayah ini.
2).Fauna Indonesia Tengah atau Tipe
Peralihan
Fauna Indonesia Tengah merupakan
tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah disebut
pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, dan
Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut. Fauna
yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus,
monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, dan banteng.
Selain itu terdapat pula reptil, amfibi, dan berbagai jenis burung. Reptil yang
terdapat di daerah ini di antaranya biawak, komodo, buaya, dan ular. Berbagai
macam burung yang terdapat di wilayah ini di antaranya maleo, burung dewata,
mandar, raja udang, rangkong, dan kakatua nuri. Berikut ini gambar contoh fauna
Indonesia bagian Tengah.
3).Fauna Indonesia Bagian Timur
Fauna Indonesia bagian Timur atau
disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru.
Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah ini antara lain kangguru, beruang,
walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang),
kangguru pohon, dan kelelawar. Di wilayah ini, tidak ditemukan kera. Di samping
mamalia tersebut, terdapat pula reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal.
Berbagai jenis burung ditemui di wilayah ini di antaranya burung cenderawasih,
nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di
relatif sedikit.
Aktivitas Kelompok
Setelah kamu memahami sebaran fauna
yang ada di Indonesia, identifikasi jenis fauna yang dapat kamu temukan di
daerah sekitarmu
No
|
Jenis
Fauna
|
Asal
Kelompok Fauna
|
Berdasarkan jenis fauna yang ada di
daerah tempat tinggalmu, tentukanlah fauna yang termasuk fauna yang dilindungi.
No
|
Jenis
Fauna
|
Bagaimana sikapmu terhadap
masyarakat yang memelihara fauna yang dilindungi? Kemukakanlah alasanmu !
Sikap
|
Alasan
|
Bagaimanakah keadaan flora dan fauna
pada masa Praaksara di Indonesia? Para arkeolog berhasil menemukan sejumlah
fosil jenis tumbuhan Praaksara, antara lain pohon jeruk, pohon salam, dan pohon
rasamala. Selain itu, ada tumbuh-tumbuhan yang boleh dimakan seperti jenis umbi-umbian,
buah-buahan, dan sayuran. Tumbuh-tumbuhan tersebut tumbuh liar di hutan.
Fosil-fosil hewan yang ditemukan
pada umumnya merupakan hasil evolusi dari hewan-hewan masa sebelumnya. Kondisi
hewan pada zaman. Praaksara pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan kondisi
saat ini. Hewan-hewan masa Praaksara antara lain kera, gajah, kerbau liar,
badak, banteng, kancil, babi rusa, monyet berekor, hewan pemakan serangga,
trenggiling, dan hewan pengerat. Sebagian dari hewan-hewan tersebut ada yang
menjadi hewan buruan manusia Praaksara. Sebagian hewan punah karena ditangkap
dan dimakan oleh manusia. Sebagian hewan lainnya masih hidup karena
kemampuannya membebaskan dari berbagai gangguan serta dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan lingkungannya.
Keanekaragaman flora dan fauna
Indonesia tentunya perlu kita syukuri dengan menjaga dan melestarikannya. Jika
tidak, flora dan fauna tersebut akan terancam punah. Bangsa Indonesia tentu
akan mengalami banyak kerugian karena flora dan fauna tersebut memiliki fungsi
dan peran masing-masing di alam. Di samping itu, manfaat bagi manusia juga akan
hilang jika flora dan fauna tersebut punah.
D. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa
Praaksara, Hindu-Buddha dan Islam
1. Masa Praaksara
Kehidupan masyarakat Indonesia pada
masa Praaksara dapat dibagi ke dalam tiga masa, yaitu masa berburu dan
mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
a. Masa Berburu dan Mengumpulkan
Makanan
Kehidupan manusia masa berburu dan
mengumpulkan makanan, dari sejak Pithecanthropus sampai dengan Homo sapiens
dari Wajak sangat bergantung pada kondisi alam. Mereka tinggal di padang rumput
dengan semak belukar yang letaknya berdekatan dengan sungai. Daerah itu juga
merupakan tempat persinggahan hewan-hewan seperti kerbau, kuda, monyet,
banteng, dan rusa, untuk mencari mangsa. Hewan-hewan inilah yang kemudian
diburu oleh manusia. Di samping berburu, mereka juga mengumpulkan tumbuhan yang
mereka temukan seperti ubi, keladi, daun-daunan, dan buah-buahan. Mereka
bertempat tinggal di dalam gua-gua yang tidak jauh dari sumber air, atau di
dekat sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput.
Ada dua hal yang penting dalam
sistem hidup manusia Praaksara (masa berburu dan mengumpulkan makanan) yaitu
membuat alat-alat dari batu yang masih kasar, tulang, dan kayu disesuaikan
dengan keperluannya, seperti kapak perimbas, alat-alat serpih, dan kapak
genggam.
Selain itu, manusia Praaksara juga
membutuhan api untuk memasak dan penerangan pada malam hari. Api dibuat dengan cara
menggosokkan dua keping batu yang mengandung unsur besi sehingga menimbulkan
percikan api dan membakar lumut atau rumput kering yang telah disiapkan. Sesuai
dengan mata pencahariannya, manusia Praaksara tidak mempunyai tempat tinggal
tetap, tetapi selalu berpindah-pindah (nomaden) mencari tempat-tempat yang
banyak bahan makanan.
Tempat yang mereka pilih di sekitar
padang rumput yang sering dilalui binatang buruan, di dekat
danau atau sungai, dan di tepi
pantai. Dalam kehidupan sosial, manusia Praaksara hidup dalam kelompok-kelompok
dan membekali dirinya untuk menghadapi lingkungan sekelilingnya.
b. Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam adalah masa
ketika manusia mulai memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan
belukar untuk dijadikan ladang. Masa bercocok tanam terjadi ketika cara hidup
berburu dan mengumpulkan bahan makanan ditinggalkan. Pada masa ini, mereka
mulai hidup menetap di suatu tempat. Manusia Praaksara yang hidup pada masa
bercocok tanam adalah Homo sapiens, baik itu ras Mongoloid maupun ras
Austromelanesoid.
Masa ini sangat penting dalam
sejarah perkembangan masyarakat karena pada masa ini terdapat beberapa penemuan
baru seperti penguasaan sumber-sumber alam. Berbagai macam tumbuhan dan hewan
mulai dipelihara. Mereka bercocok tanam dengan cara berladang. Pembukaan lahan
dilakukan dengan cara menebang dan membakar hutan. Jenis tanaman yang ditanam
adalah ubi, pisang, dan sukun. Selain berladang, kegiatan berburu dan menangkap
ikan terus dilakukan untuk mencukupi kebutuhan akan protein hewani. Kemudian,
mereka secara perlahan meninggalkan cara berladang dan digantikan dengan
bersawah. Jenis tanamannya adalah padi dan umbi-umbian.
Dalam perkembangan selanjutnya,
manusia praaksara masa ini mampu membuat alat-alat dari batu yang sudah diasah
lebih halus serta mulai dikenalnya pembuatan gerabah. Alat-alatnya berupa
beliung persegi dan kapak lonjong, alat-alat pemukul dari kayu, dan mata panah.
Pada masa bercocok tanam, manusia mulai hidup menetap di suatu perkampungan
yang terdiri atas tempat-tempat tinggal sederhana yang didiami secara
berkelompok oleh beberapa keluarga. Mereka mendirikan rumah panggung untuk
menghindari binatang buas. Kebersamaan dan gotong royong mereka junjung tinggi.
Semua aktivitas kehidupan, mereka kerjakan secara gotong royong. Tinggal hidup
menetap menimbulkan masalah berupa penimbunan sampah dan kotoran sehingga
timbul pencemaran lingkungan dan wabah penyakit. Pengobatan dilakukan oleh para
dukun. Pada masa bercocok tanam, bentuk perdagangan bersifat barter.
Barang-barang yang dipertukarkan waktu itu ialah hasil-hasil bercocok tanam,
hasil kerajinan tangan (gerabah, beliung), garam, dan ikan yang dihasilkan oleh
penduduk pantai.
Aktivitas Kelompok
Carilah infomasi dari berbagai
sumber tentang kehidupan masyarakat pada masa Praaksara di daerah
kabupaten/kota atau provinsi tempat kamu tinggal! Informasi mencakup lokasi
tempat mereka melakukan aktivitas, kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan
politiknya. Kehidupan sosial berisi gambaran tentang bagaimana membangun
hubungan antaranggota masyarakat. Kehidupan ekonomi berisi bagaimana mereka
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan budaya berisi tradisi yang berkembang
pada saat itu. Kehidupan politik berisi bagaimana mereka berorganisasi dan
memilih pemimpinnya. Hasil penelusuran kamu, dituangkan dalam bentuk tulisan
dan dikumpulkan pada gurumu.
c. Masa Perundagian
Masa perundagian merupakan masa
akhir Prasejarah di Indonesia. Menurut R.P. Soejono, kata perundagian berasal
dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok orang
atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha
tertentu, misalnya pembuatan gerabah, perhiasan kayu, sampan, dan batu (Nugroho
Notosusanto,
et.al, 2007). Manusia Praaksara yang
hidup pada masa perundagian adalah ras Australomelanesoid dan Mongoloid. Pada
masa perundagian, manusia hidup di desa-desa, di daerah pegunungan, dataran
rendah, dan di tepi pantai dalam tata kehidupan yang makin teratur dan
terpimpin.
Kehidupan masyarakat pada masa perundagian
ditandai dengan dikenalnya pengolahan logam. Alat-alat yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari sudah banyak yang terbuat dari logam. Adanya alat-alat
dari logam tidak serta merta menghilangkan penggunaan alat-alat dari batu.
Masyarakat masa perundagian masih menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu.
Penggunaan bahan logam tidak tersebar luas sebagaimana halnya penggunaan bahan
batu. Kondisi ini disebabkan persediaan logam masih sangat terbatas.
Dengan keterbatasan ini, hanya
orang-orang tertentu saja yang memiliki keahlian untuk mengolah logam. Pada
masa perundagian, perkampungan sudah lebih besar karena adanya hamparan lahan
pertanian. Perkampungan yang terbentuk lebih teratur dari sebelumnya. Setiap
kampung memiliki pemimpin yang disegani oleh masyarakat.
Pada masa ini, sudah ada pembagian
kerja yang jelas disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Masyarakat tersusun
menjadi kelompok majemuk, seperti kelompok petani, pedagang, maupun perajin.
Masyarakat juga telah membentuk aturan adat istiadat yang dilakukan secara
turun-temurun. Hubungan dengan daerah-daerah di sekitar Kepulauan Nusantara
mulai terjalin. Peninggalan masa perundagian menunjukkan kekayaan dan
keanekaragaman budaya. Berbagai bentuk benda seni, peralatan hidup, dan upacara
menunjukkan kepada kita bahwa kehidupan masyarakat masa itu sudah memiliki
kebudayaan yang tinggi.
2. Kehidupan Masyarakat Masa Hindu
dan Buddha
Sebelum masuknya kebudayaan
Hindu-Buddha, masyarakat telah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Unsur-unsur
kebudayaan asli Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli
tidak begitu saja menerima budaya-budaya baru tersebut. Proses masuknya
pengaruh budaya Indonesia terjadi karena adanya hubungan dagang antara
Indonesia dan India. Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses
penyesuaian dengan kebudayaan asli Indonesia. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha
di Indonesia ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan sejarah dalam
berbagai bidang, antara lain seperti berikut.
a. Bidang Keagamaan
Sebelum budaya Hindu-Buddha datang,
di Indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh
nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat animisme dan dinamisme. Animisme merupakan
suatu kepercayaan terhadap suatu benda yang dianggap memiliki roh atau jiwa.
Dinamisme merupakan suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan
gaib. Dengan masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia secara
berangsur-angsur memeluk agama Hindu dan Buddha, diawali oleh golongan elite di
sekitar istana.
b. Bidang Politik
Sistem pemerintahan kerajaan
dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil
masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang
terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian, pemimpin
ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan peraturan
hukum kasta. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai,
Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha lainnya.
c. Bidang Sosial
Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan
masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: Kasta Brahmana (kaum pendeta
dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), Kasta
Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit). Kasta Sudra (rakyat
jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur budaya Indonesia lama masih tampak
dominan dalam semua lapisan masyarakat. Sistem kasta yang berlaku di Indonesia
berbeda dengan kasta yang ada di India, baik ciri-ciri maupun wujudnya. Hal ini
tampak pada kehidupan masyarakat dan agama di Kerajaan Kutai. Berdasarkan
silsilahnya, Raja Kundungga adalah orang Indonesia yang pertama tersentuh oleh
pengaruh budaya India. Pada masa pemerintahannya, Kundungga masih
mempertahankan budaya Indonesia karena pengaruh budaya India belum terlalu
merasuk ke kerajaan. Penyerapan budaya baru mulai tampak pada waktu Aswawarman,
anak Kundungga, diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya. Adanya pengaruh
Hindia mengakibatkan Kundungga tidak dianggap sebagai pendiri Kerajaan Kutai
(Nugroho Notosusanto, et.al, 2007: 42)
d. Bidang Pendidikan Lembaga-lembaga
pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan
Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut mempelajari satu bidang
saja, yaitu keagamaan.
e. Bidang Sastra dan Bahasa
Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa
adalah dikenal dan digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa oleh
masyarakat Indonesia. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, seni sastra
sangat berkembang terutama pada zaman kejayaan Kerajaan Kediri.
f. Bidang Arsitektur
Punden berundak merupakan salah satu
arsitektur Zaman Megalitikum. Arsitektur tersebut berpadu dengan budaya India
yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan, Candi
Borobudur sebenarnya mengambil bentuk bangunan punden berundak agama Buddha
Mahayana. Pada Candi Sukuh dan candi-candi di lereng Pegunungan Penanggungan,
pengaruh unsur budaya India sudah tidak begitu kuat. Candi-candi tersebut
hanyalah punden berundak.
Begitu pula fungsi candi di
Indonesia, candi bukan sekadar tempat untuk memuja dewa-dewa seperti di India,
tetapi lebih sebagai tempat pertemuan rakyat dengan nenek moyangnya. Candi
dengan patung induknya yang berupa arca merupakan perwujudan raja yang telah
meninggal. Hal ini mengingatkan kita pada bangunan punden berundak dengan
menhirnya.
3. Kehidupan Masyarakat Indonesia
Masa Islam
Masuknya Islam berpengaruh besar
pada masyarakat Indonesia. Kebudayaan Islam terus berkembang sampai sekarang.
Pengaruh kebudayaan Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia antara lain pada
bidang-bidang berikut.
a. Bidang Politik
Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah
berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu-Buddha. Tetapi, setelah masuknya
Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan
digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti
Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya.
Sistem pemerintahan yang bercorak
Islam, rajanya bergelar sultan atau sunan seperti halnya para wali. Jika
rajanya meninggal, tidak dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secara Islam.
b. Bidang Sosial
Kebudayaan Islam tidak menerapkan
aturan kasta seperti kebudayaan Hindu. Pengaruh Islam yang berkembang pesat
membuat mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. Hal ini menyebabkan
aturan kasta mulai pudar di masyarakat.
Nama-nama Arab seperti Muhammad,
Abdullah, Umar, Ali, Musa, Ibrahim, Hasan, Hamzah, dan lainnya mulai digunakan.
Kosakata bahasa Arab juga banyak digunakan, contohnya rahmat, berkah (barokah),
rezeki (rizki), kitab, ibadah, sejarah (syajaratun), majelis (majlis), hikayat,
mukadimah, dan masih banyak lagi.
Begitu pula dengan sistem
penanggalan. Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia
sudah mengenal kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai pada tahun 78 M.
Dalam kalender Saka ini, ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing,
pon, wage, dan kliwon. Setelah berkembangnya Islam, Sultan Agung dari Mataram
menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan
(komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).
c. Bidang Pendidikan
Pendidikan Islam berkembang di
pesantren-pesanten Islam. Sebenarnya, pesantren telah berkembang sebelum Islam
masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat pendidikan dan pengajaran
agama Hindu. Setelah Islam masuk, mata pelajaran dan proses pendidikan
pesantren berubah menjadi pendidikan Islam.
Pesantren adalah sebuah asrama
tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal bersama untuk belajar ilmu
keagamaan di bawah bimbingan guru yang disebut kiai. Asrama siswa berada di
dalam kompleks pesantren. Kiai juga tinggal di kompleks pesantren.
d. Bidang Sastra dan Bahasa
Persebaran bahasa Arab lebih cepat
daripada persebaran bahasa Sanskerta karena dalam Islam tak ada pengkastaan.
Semua orang dari raja hingga rakyat jelata dapat mempelajari bahasa Arab. Pada
mulanya, memang hanya kaum bangsawan yang pandai menulis dan membaca huruf dan
bahasa Arab. Namun selanjutnya, rakyat kecil pun mampu membaca huruf Arab.
Penggunaan huruf Arab di Indonesia
pertama kali terlihat pada batu nisan di daerah Leran Gresik, yang diduga makam
salah seorang bangsawan Majapahit yang telah masuk Islam. Dalam
perkembangannya, pengaruh huruf dan bahasa Arab terlihat pada karya-karya
sastra. Bentuk karya sastra yang berkembang pada masa kerajaan-kerajaan Islam
di antaranya sebagai berikut.
1.Hikayat, cerita atau dongeng yang
berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk
peristiwa atau tokoh sejarah. Contoh hikayat yang terkenal adalah Hikayat Amir
Hamzah.
2.Babad, kisah pujangga keraton
sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi(Jawa
Kuno), Babad Cirebon.
3.Suluk, kitab yang membentangkan
soal-soal tasawuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang,
dan lainnya.
4.Syair, seperti Syair Abdul Muluk
dan Gurindam Dua Belas.
e. Bidang Arsitektur dan Kesenian
Islam telah memperkenalkan tradisi
baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan istana. Ada perbedaan antara
masjid-masjid yang dibangun pada awal masuknya Islam ke Indonesia dan
masjid yang ada di Timur Tengah.
Masjid di Indonesia tidak memiliki kubah di puncak bangunan. Kubah digantikan
dengan atap tumpang atau atap bersusun. Jumlah atap tumpang itu selalu ganjil,
tiga tingkat atau lima tingkat serupa dengan arsitektur Hindu. Contohnya,
Masjid Demak dan Masjid Banten Islam juga memperkenalkan seni kaligrafi.
Kaligrafi adalah seni menulis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat.
Kaligrafi ada yang berwujud gambar binatang atau manusia (hanya bentuk
siluetnya). Ada pula yang berbentuk aksara yang diperindah.
Teks-teks dari Al-Quran merupakan tema
yang sering dituangkan dalam seni kaligrafi ini. Media yang sering digunakan
adalah nisan makam, dinding masjid, mihrab, kain tenunan, kayu, dan kertas
sebagai pajangan.
Aktivitas Kelompok
Setelah kamu mempelajari keadaan
alam dan aktivitas penduduk Indonesia, bersama teman-temanmu, identifikasi dan
terapkan pengamatanmu tentang hasil-hasil kebudayaan dan pikiran masyarakat
Indonesia pada masa Praaksara, masa Hindu-Buddha, dan masa Islam dalam aspek
geografis, ekonomi, budaya dan politik dalam menyelesaikan masalah kehidupan
sehari-hari
Aspek
Masa
|
Aspek
Kehidupan
|
|||
Geografis
|
Ekonomi
|
Sosial
Budaya
|
Politik
|
|
Praaksara
|
||||
Hindu-Budha
|
||||
Islam
|
Uji Pemahaman Materi
1.Jelaskan keuntungan Indonesia
dilihat dari lokasinya!
2.Mengapa Indonesia termasuk negara
beriklim tropis?
3.Jelaskan keragaman kondisi
fisiografis atau bentuk muka bumi di Indonesia.
4.Bagaimana keadaan flora dan fauna
pada masa Praaksara di Indonesia?
5.Mengapa Indonesia memiliki
keanekeragaman hayati yang sangat tinggi?
6.Mengapa penduduk cenderung
terpusat di daerah dataran rendah?
7.Mengapa banyak dijumpai gunung
berapi di Indonesia?
8.Apa keuntungan dan kerugian
banyaknya gunung berapi di Indonesia?
9.Mengapa flora dan fauna Indonesia
harus dilestarikan?
10.Mengapa aktivitas permukiman
banyak dijumpai di daerah dataran?
11.Mengapa terjadi perbedaan
aktivitas penduduk di daerah yang keadaan bentuk muka buminya berbeda?
12.Bagaimana kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa Praaksara, bercocok tanam, dan masa perundagian
Refleksi:
Sebagai bangsa Indonesia harus
bersyukur dengan memiliki kekayaan alam flora dan fauna. Rasa syukur
ditunjukkan dengan memanfaatkan dan melestarikan untuk pemenuhan kebutuhan
hidup. Sebagai manusia, kita harus mengembangkan pengetahuan agar ciptaan Tuhan
dapat digunakan secara berkelanjutan bagi bangsa Indonesia.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)