Monday 1 February 2016

Materi IPS 7 Kurikulum 2013 : Penduduk Indonesia dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam



Bab 3
Penduduk Indonesia dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Pada bagian sebelumnya, kamu telah mempelajari keadaan wilayah Indonesia yang sangat kaya akan sumber daya alam. Sebagian dari kekayaan alam tersebut belum mampu dimanfaatkan oleh penduduknya sehingga belum memberikan dampak yang optimal terhadap kesejahteraan penduduk. Bahkan, sebagian penduduk Indonesia masih dalam keadaan miskin.
Mengapa penduduk Indonesia belum mampu memanfaatkan sumber daya alam secara optimal? Bagaimanakah pemanfaatan sumber daya alam yang telah dilakukan oleh penduduk Indonesia? Bagaimanakah dukungan sarana dan prasarana dalam pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia? Semua pertanyaan tersebut akan kamu temukan jawabannya pada bab ini. Diharapkan setelah mempelajari bab ini, kamu dapat mengetahui keadaan penduduk Indonesia dan aktivitasnya dalam pemanfaatan sumber daya alam, khususnya pada era Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam. Sejumlah informasi tidak termuat dalam materi bab ini, tetapi kamu dapat menelusurinya dari berbagai sumber, baik dari buku maupun internet.
A.Keadaan Penduduk Indonesia
Untuk menggambarkan kondisi kependudukan di Indonesia, para ahli demografi menggunakan sejumlah ukuran, di antaranya bilangan jumlah, kepadatan, sebaran, dan komposisi.
1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Indonesia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, penduduk Indonesia mencapai 257.516.167 jiwa. Sementara itu, hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa. Jika luas wilayah Indonesia mencapai 1,904,569 km2, berapakah angka kepadatan penduduknya?
Angka kepadatan penduduk dihitung dengan cara membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah. Jadi, rumus yang digunakan adalah
kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk : Luas Wilayah
2. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Informasi tentang jumlah penduduk akan lebih bermakna untuk kepentingan tertentu dengan mengelompokkannya berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan sangat beragam seperti pendidikan, agama, geografis, pekerjaan, dan lain-lain. Gambaran tentang komposisi penduduk di Indonesia adalah sebagai berikut.
a.Komposisi Berdasarkan Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk yang dicapai oleh suatu negara akan memberikan gambaran tentang kualitas sumber daya manusia yang tinggal di negara tersebut. Negara-negara maju tingkat pendidikan penduduknya termasuk tinggi, sebaliknya dengan negara-negara berkembang, apalagi negara miskin.
b.Komposisi Berdasarkan Agama
Negara memberikan kebebasan bagi semua penduduknya untuk memilih agama sesuai dengan keyakinannya. Kebebasan memilih tersebut merupakan Hak Azasi Manusia yang dilindungi oleh negara. Seseorang atau sekelompok orang tidak diperbolehkan memaksakan kehendaknya terhadap orang lain untuk memilih agama tertentu.
c.Komposisi Berdasarkan Bidang Usaha
Aktivitas perekonomian negara akan tergambar dari bidang usaha yang digeluti oleh penduduknya. Negara-negara miskin dan berkembang biasanya lebih banyak penduduknya yang bekerja dalam bidang usaha pertanian. Sebaliknya, penduduk negara maju lebih banyak yang bekerja dalam bidang perdagangan, jasa, dan industri.
Bidang usaha penduduk Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan lapangan pekerjaannya menjadi pertanian, industri, konstruksi, perdagangan, transportasi, keuangan, jasa kemasyarakatan, dan lainnya.
d.Komposisi Penduduk Berdasarkan Wilayah Geografis Desa dan Kota
Secara geografis, penduduk dapat dibagi berdasarkan lokasi tempat tinggalnya di desa atau kota. Lokasi tempat tinggal penduduk tersebut dapat menjadi ciri dari perkembangan ekonomi suatu negara. Biasanya, sebagian besar penduduk negara-negara maju tinggal di perkotaan, sebaliknya dengan negara-negara miskin dan berkembang. Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan terjadi karena pertambahan alami (selisih antara kelahiran dan kematian) serta berpindahnya penduduk desa ke kota dengan alasan utama untuk memperoleh pekerjaan di kota. Kota memberikan peluang lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih menjanjikan dari sisi pendapatannya dibandingkan dengan desa sehingga makin banyak orang berpindah ke kota. Oleh karena itu, motif ekonomi cenderung dominan dalam peristiwa perpindahan penduduk dari desa ke kota.

B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang berlimpah belum tentu memberikan manfaat yang besar bagi penduduknya jika tidak dikelola dengan baik. Fakta menunjukkan negara-negara yang kaya akan sumber daya alam masih tertinggal keadaan ekonominya dibandingkan dengan negara yang justru sumber daya alamnya terbatas. Sebagai contoh, Jepang memiliki luas wilayah yang terbatas, demikian pula dengan kekayaan alamnya. Tetapi, Jepang menjadi negara maju di dunia.
Pemanfaatan potensi sumber daya alam oleh penduduk telah dilakukan dalam berbagai bentuk aktivitas. Sesuai dengan sumber daya alam yang dimilikinya, aktivitas pemanfaatan sumber daya alam dapat dibagi ke dalam aktivitas pertanian, pertambangan, kehutanan, dan kelautan.
1.Aktivitas Pertanian
Aktivitas pertanian merupakan aktivitas yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Keadaan tanah yang subur serta iklimnya yang mendukung membuat penduduk Indonesia banyak yang menggantungkan hidupnya pada aktivitas pertanian. Secara umum, aktivitas pertanian di Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu seperti berikut.
a.Pertanian Lahan Basah
Pertanian lahan basah atau disebut pula pertanian sawah banyak dilakukan oleh petani di Indonesia. Pertanian lahan basah sangat baik dikembangkan di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 300 meter. Pada daerah tersebut, air cukup tersedia dari sungai-sungai atau saluran irigasi yang ada di sekitarnya. Jenis tanaman yang umumnya dibudidayakan pada lahan basah adalah padi. Contoh aktivitas pertanian lahan basah tersebut terdapat di Pantai Utara Jawa, Kalimantan, dan Sumatera
b.Pertanian Lahan Kering
Pertanian lahan kering merupakan bentuk pertanian yang mengandalkan air hujan. Karena itu, pertanian ini dilakukan pada saat musim hujan. Sementara itu, pada musim kemarau, lahan dibiarkan tidak ditanami karena tidak ada pasokan air. Pertanian lahan kering banyak dikembangkan di daerah dengan ketinggian 500-1.500 meter. Dengan suhu udara yang cukup sejuk, pertanian lahan kering cocok untuk tanaman palawija, sayuran, dan buah-buahan. Aktivitas perladangan merupakan bentuk pertanian lahan kering yang banyak dilakukan oleh penduduk Indonesia.
2.Aktivitas Perkebunan
Perkebunan merupakan aktivitas budi daya tanaman tertentu pada lahan yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman tahunan yang jenis pengelolaannya ditetapkan sebagai tanaman perkebunan (UU No. 18 Tahun 2004). Perkebunan dapat dibedakan menjadi perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Perkebunan besar adalah perkebunan yang dikelola oleh perusahaan yang berbadan hukum. Sementara itu, perkebunan rakyat adalah perkebunan yang diselenggarakan oleh rakyat. Perkebunan tersebut luas lahannya lebih kecil daripada luas lahan perkebunan besar.
3. Aktivitas Peternakan
Apa saja hewan ternak yang dibudidayakan di Indonesia? Budi daya peternakan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya kerbau, kuda, sapi, babi. Sebenarnya, masih banyak ternak lainnya yang dikembangkan oleh penduduk secara mandiri, misalnya ayam, kambing/domba, dan lain-lain.
4. Aktivitas Perikanan
Sumber daya perairan Indonesia sangat berlimpah. Curah hujan yang tinggi membuat banyak wilayah yang memiliki sungai, danau, dan waduk. Tempat-tempat tersebut sebagian telah dimanfaatkan untuk aktivitas perikanan oleh penduduk. Tentu saja sumber daya alam perikanan yang jauh lebih besar adalah sumber daya alam yang ada di laut. Luas laut yang sangat besar atau 2/3 dari luas wilayah Indonesia, menyimpan berbagai kekayaan alam, khususnya ikan.
5.Aktivitas Pertambangan
Pada Bab 2, kamu sudah belajar tentang jenis-jenis barang tambang penting yang ada di Indonesia. Pada bagian ini, kamu akan belajar tentang aktivitas pertambangan, baik yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan maupun oleh rakyat secara perorangan.
Perusahaan pertambangan dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Banyak perusahaan swasta dari luar Indonesia yang ikut serta melakukan aktivitas penambangan dengan sistem bagi hasil dengan pemeritah Indonesia.
Minyak bumi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik rumah tangga, industri, kendaraan bermotor sampai Perusahaan Listrik Negara (PLN). Produksi minyak bumi Indonesia pada tahun 2011 mencapai 329.249 ribu barel. Sementara itu, produksi gas alam mencapai angka 3.256.379 MMSCF (Million Standard Cubic Feet). Produksi minyak bumi dan gas alam Indonesia dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri dan juga diekspor ke berbagai negara
6.Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam yang juga sangat berlimpah di Indonesia adalah sumber daya alam hutan. Hutan telah lama dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber pangan, penghasil kayu bangunan serta sumber tambang dan mineral berharga. Pemanfaatan hutan kemudian dilakukan secara intensif dengan mengambil sumber daya yang ada di dalamnya secara besar-besaran

C. Potensi Alam dan Mobilitas Penduduk Antarwilayah di Indonesia
Sebaran potensi sumber daya alam secara alamiah memang tidak merata. Oleh karena itu, ada wilayah yang kaya akan sumber daya alam dan sebaliknya ada wilayah yang miskin sumber daya alam. Pada wilayah yang kaya sumber daya alam dan telah dimanfaatkan secara optimal potensinya, biasanya terjadi gejala pemusatan penduduk. Gejala pemusatan penduduk ini kemudian membentuk wilayah permukiman dan perkotaan.
Pemusatan penduduk pada suatu wilayah tidak hanya terjadi karena faktor sumber daya alam, tetapi juga karena adanya keunggulan yang lain, seperti lokasi yang strategis dan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas. Penduduk yang berkualitas biasanya banyak mengembangkan aktivitas industri, khususnya industri jasa.

D. Jenis-Jenis Kelembagaan Sosial
Pada masa Praaksara, kebutuhan masyarakat sangat sederhana. Bagi mereka kehidupan hanya sekadar bagaimana memenuhi kebutuhan akan makanan, tempat berteduh, kebutuhan seksual, dan melindungi diri dari hewan buas. Karena itu, pemanfaatan sumber daya alam masih sangat sedikit. Kehidupan masyarakat terus berkembang menjadi makin kompleks. Masyarakat tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan perumahan, tetapi terdapat banyak kebutuhan lainnya seperti kebutuhan untuk rekreasi, kebutuhan akan keadilan, kebutuhan
akan keamanan, kebutuhan akan pendidikan dan seterusnya. Pemanfaatan sumber daya alam pun makin meningkat.
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia, diperlukan suatu lembaga yang mengatur pemenuhan berbagai jenis kebutuhan manusia. Jika tidak, kehidupan masyarakat akan sulit terkendali dan timbul kekacauan, ketidakmerataan, dan lain-lain. Oleh karena itu, kamu patut menghargai berbagai lembaga sosial yang ada karena memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam mengatur kehidupan masyarakat.
Lembaga sosial memiliki sejumlah ciri atau karakteristik. Ciri umum lembaga sosial adalah sebagai berikut.
1.    Lembaga sosial memiliki kekekalan tertentu yang biasanya berlangsung lama. Hal ini terjadi karena adanya anggapan orang bahwa lembaga sosial berisi sekumpulan norma yang harus dipertahankan. Norma tersebut sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan atau hubungan antarmanusia, misalnya dalam keluarga.
2.    Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu, misalnya lembaga pendidikan bertujuan untuk mentransfer nilai, norma, dan ilmu pengetahuan kepada generasi berikutnya.
3.    Lembaga sosial memiliki alat atau perangkat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, misalnya lembaga politik memiliki bendera atau lambang, lembaga ekonomi memiliki uang sebagai alat tukar, dan lain-lain.
Dalam masyarakat Indonesia yang heterogen, terdapat berbagai jenis lembaga sosial yang satu dan lain saling berhubungan dan saling melengkapi. Lembaga-lembaga sosial tersebut adalah keluarga, lembaga agama, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan, lembaga budaya, dan lembaga politik.
1.Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anaknya. Dalam keluarga, diatur hubungan antaranggota keluarga sehingga anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi masing-masing. Keluarga terbentuk dari sebuah perkawinan yang sah menurut agama, adat, dan pemerintah
2.Lembaga Agama
Lembaga agama adalah lembaga yang mengatur kehidupan manusia dalam kaitannya dengan kehidupan keagamaan. Semua agama sama-sama memisahkan antara baik dan buruk, yang dibolehkan dan yang dilarang, atau kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Ukuran baik dan buruk atau terlarang telah dirumuskan dalam ajarannya. Bangsa Indonesia dalam lintasan sejarahnya selama beribu-ribu tahun adalah bangsa yang luwes, toleran, dan terbuka. Sejak awal, pengaruh agama-agama luar diterima dengan baik, meskipun tidak seutuhnya.
Sebelum masuknya agama-agama besar dunia ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Tuhan dan menjunjung tinggi prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada masa Hindu-Buddha, konsep agama diterima secara baik dan ikut memperkaya khazanah kehidupan
beragama di Nusantara karena tidak sama persis dengan kehidupan beragama di India.
Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ketujuh Hijriyah atau abad ke-13 Masehi dibawa oleh saudagar-saudagar dari jazirah Arab. Sejak saat itu, masyarakat mulai mengenal ajaran agama Islam. Selanjutnya, memasuki abad ke-16, masuklah agama Nasrani yang dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa yang datang ke Indonesia dan sejak saat itu di Indonesia berkembang berbagai macam agama sampai sekarang ini.
Keberadaan berbagai agama di Indonesia menunjukkan bahwa kehidupan beragama cukup dinamis. Hal ini juga didukung adanya lembaga keagamaan. Lembaga keagamaan adalah organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud memajukan kepentingan keagamaan umat yang bersangkutan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keagamaan setiap umat beragama. Setiap agama di Indonesia memiliki lembaga keagamaan, yaitu seperti berikut.
1. Islam: Majelis Ulama Indonesia (MUI)
2. Kristen: Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)
3. Katolik: Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
4. Hindu: Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
5. Buddha: Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)
6. Khonghucu: Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)
3.Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi ialah lembaga yang mempunyai kegiatan bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Lembaga ekonomi lahir sebagai suatu usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang berkaitan dengan pengaturan dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera. Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 terdapat tiga lembaga perekonomian yang ada di Indonesia, yaitu koperasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
Koperasi adalah lembaga ekonomi yang berwatak sosial, sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. BUMN adalah jenis bidang usaha dan produksi yang langsung diusahakan dan dikelola oleh negara. BUMS adalah jenis bidang usaha dan produksi yang langsung diusahakan dan dikelola oleh masyarakat atau swasta
4.Lembaga Pendidikan
Menurut Undang-Undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Apakah yang dimaksud dengan lembaga pendidikan? Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Lembaga pendidikan merupakan lembaga yang bergerak dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik.
Jenis-jenis lembaga pendidikan meliputi pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar jalur pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
a.Pendidikan Formal (Lembaga Pendidikan Sekolah)
Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada generasi muda dalam mendidik warga negara. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sementara itu, jenis pendidikan formal terdiri atas pendidikan umum, kejuruan, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.
b.Lembaga Pendidikan di Masyarakat (Pendidikan Nonformal)
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Satuan pendidikannya terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Hasil dari pendidikan nonformal ini dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan
c.Pendidikan informal (Lembaga Pendidikan Keluarga)
Kegiatan pendidikan keluarga disebut juga lembaga pendidikan informal. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Pendidikan keluarga juga dikatakan lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak berada dalam lingkungan keluarga.
5.Lembaga Budaya
Lembaga budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperan dalam pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, lingkungan, seni, dan pendidikan pada masyarakat yang ada pada suatu daerah atau negara. Contoh lembaga budaya adalah paguyuban seni dan budaya, organisasi konservasi lingkungan, masyarakat ilmiah, media cetak dan elektronik.
6.Lembaga Politik
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Dalam politik, terdapat lembaga politik yang menangani masalah administrasi dan tata tertib umum demi tercapainya keamanan dan ketenteraman masyarakat. Lembaga-lembaga politik yang berkembang di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Lembaga-lembaga politik tersebut adalah seperti berikut.
a.Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
b.Presiden dan Wakil Presiden
c.Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
d.Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
e.Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
f.Mahkamah Agung (MA)
g.Pemerintahan Daerah
Politik merupakan kegiatan yang berkaitan dengan masalah kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk memengaruhi pihak lain sehingga orang yang dikuasai mau menerima dan mengikuti kehendak orang yang memiliki kekuasaan. Adanya kekuasaan cenderung bergantung pada hubungan antara yang berkuasa dan yang dikuasai. Kekuasaan selalu ada di dalam setiap masyarakat, baik yang masih sederhana maupun yang kompleks susunannya.
Bentuk dan penggunaan kekuasaan diatur oleh nilai dan norma sosial. Setiap masyarakat mempunyai nilai dan norma tersendiri yang mengatur bentuk dan penggunaan kekuasaan itu.
Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, yang memengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Nilai menggambarkan suatu perbuatan atau tindakan yang oleh masyarakat dianggap baik-buruk, benar-salah, penting-tidak penting. Norma adalah patokan perilaku yang disepakati oleh masyarakat.

Uji Pemahaman Materi
1.Mengapa sebaran penduduk Indonesia tidak merata?
2.Apa keuntungan dan kerugian jika jumlah penduduk suatu negara sangat besar?
3.Mengapa sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian?
4.Mengapa pertanian lahan basah dilakukan di dataran rendah?
5.Bagaimanakah cara pemanfatan lahan yang dilakukan pada pertanian lahan kering?
6.Mengapa penduduk Indonesia belum memanfaatkan sumber daya kelautan secara optimal?
7.Mengapa aktivitas pertambangan dapat menimbulkan gejala pemusatan penduduk?
8.Mengapa sarana transportasi udara makin banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan yang cukup jauh?
9.Apa kelebihan dan kekurangan sarana transportasi udara dibandingkan dengan sarana transportasi laut?
10.Mengapa jenis-jenis lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya, dan lembaga politik berkembang di masyarakat?

Bab 4
Keragaman Sosial dan Budaya Indonesia
Masih ingatkah kamu letak Indonesia secara geografis? Lihat kembali materi pada Bab 1 tentang letak wilayah Indonesia. Secara geografis, letak wilayah Indonesia memiliki arti penting bagi masuknya unsur-unsur kebudayaan dari luar karena wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional. Kondisi ini memungkinkan masyarakat Indonesia untuk berinteraksi dengan bangsa-bangsa asing dari berbagai belahan dunia. Interaksi tersebut menghasilkan keragaman sosial dan budaya yang unik.
Keragaman dan keunikan budaya Indonesia menciptakan ketertarikan bagi orang-orang luar negeri. Mereka datang ke Indonesia untuk melihat atau mempelajari kebudayaan daerah tertentu. Tahukah kamu dari mana munculnya keragaman tersebut? Apa kontribusi keragaman sosial budaya terhadap kehidupan di Indonesia? Pada bab ini, kamu akan mempelajari keanekaragaman sosial budaya Indonesia khususnya pada era Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam. Sejumlah informasi tidak termuat dalam materi bab ini, tetapi kamu dapat menelusurinya dari berbagai sumber, baik dari buku maupun internet.

A.Bentuk-Bentuk Keragaman Sosial dan Budaya Indonesia
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena memiliki kemampuan berpikir, perasaan, dan keterampilan. Dengan kemampuan ini, manusia dapat menentukan sendiri cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengubah lingkungannya. Sebagai contoh, manusia membuat tempat tinggal atau membuat senjata untuk mempertahankan diri. Manusia juga membuat serangkaian aturan dan norma-norma untuk bergaul dan mengatur kelompoknya. Dengan demikian, manusia menghasilkan berbagai macam norma, aturan, benda, lembaga, atau hal-hal lain untuk mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Karya-karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidup disebut hasil budaya.
Sebelum mempelajari keragaman budaya Indonesia lebih jauh, kamu perlu mengetahui apa itu kebudayaan. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Kebudayaan ada dua macam, yaitu kebudayaan jasmani dan kebudayaan rohani. Kebudayaan jasmani adalah kebudayaan yang dapat dirasakan, diraba, dan dilihat secara nyata. Contohnya alat-alat tradisional, pakaian adat, kesenian, adat istiadat, arsitektur bangunan, dan lainnya. Kebudayaan rohani adalah kebudayaan yang hanya dapat dirasakan, namun tidak dapat dilihat atau diraba. Contohnya, kepercayaan dan ideologi.
1.keragaman Suku Bangsa
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan suku? Suku adalah suatu kesatuan masyarakat atas dasar kesamaan bahasa, budaya, dan tempat tinggal. Misalnya suku Dayak, mereka tinggal di Pulau Kalimantan, mereka memiliki bahasa dan beradat istiadat Dayak. Demikian pula suku Jawa, mereka tinggal di Pulau Jawa, mereka berbahasa dan beradat istiadat Jawa.
Daerah asal suku-suku di Indonesia tersebar di berbagai daerah. Setiap suku memiliki kebiasaan hidup yang berbeda-beda. Kebiasaan hidup ini menjadi budaya dan ciri khas suku masing-masing hingga membentuk suatu keragaman budaya.
2. Keberagaman Bahasa
Ayo, perhatikan teman-teman di kelasmu! Adakah yang menggunakan dialek atau bahasa yang berbeda? Dari daerah mana sajakah mereka berasal? Apakah mereka setiap saat menggunakan bahasa daerah mereka? Kita harus bersyukur karena Indonesia memiliki sekitar 746 bahasa daerah. Bahasa daerah adalah bahasa yang dituturkan di daerah tertentu. Bahasa daerah digunakan untuk percakapan atau komunikasi untuk suku yang sama. Setiap suku memiliki bahasa yang berbeda dari logat dan dialeknya yang khas. Itulah ciri khusus setiap bahasa daerah.
Pada perkembangannya, bahasa daerah memperkaya bahasa Indonesia. Mengapa demikian? Karena banyak kosakata bahasa daerah yang dibakukan ke dalam bahasa Indonesia.
3. Keberagaman Budaya
Kamu sudah memahami bahwa di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa. Nah, karena Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bentuk kebudayaannya juga beragam. Setiap daerah memiliki kebudayaan daerah yang khas. Bagaimana keragaman budaya daerah dapat dikenal? Keragaman budaya daerah dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain.
a.Rumah Adat
Bentuk rumah adat menunjukkan ciri khas kehidupan masyarakat suatu daerah. Selain itu, bentuk rumah juga dipengaruhi oleh lingkungan alam daerahnya. Lihat rumah Joglo yang memiliki ciri khas berupa empat tiang penyangga utama (soko guru) yang merupakan lambang penentu arah mata angin dan tumpang sari yang merupakan susunan terbalik yang disangga oleh soko guru. Amati pula rumah Bubungan Tinggi dari Kalimantan Selatan dan Rumah Limas dari Sumatra Selatan, bentuknya menyerupai rumah panggung. Kondisi alam Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan memiliki banyak sungai, model rumah panggung cukup baik untuk daerah tersebut. Rumah panggung dapat dijadikan sebagai perlindungan ketika air sungai meluap.
b.Pakaian Adat dan Senjata Tradisional
Keragaman budaya Indonesia juga dicirikan oleh keanekaragaman pakaian adat.

No comments:

Post a Comment