RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(
RPP )
Pendidikan
BUDI PEKERTI
Kelas XII
Semester 1
Oleh :
I Ketut Sueta, S.Pd.
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
( KTSP )
SMK N 1 AMLAPURA
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Nama
Sekolah : SMK N 1 Amlapura
Mata
Pelajaran : Pendidikan Budi Pekerti
Kelas
/ Semester : XII / 1
Pertemuan
ke :
ke satu, ke dua, ke tiga dan ke empat
Alokasi
Waktu :
4 Jam Pelajaran ( 4 X 45 Menit )
Standar
Kompetensi : 1. Memahami dan
menerapkan nilai-nilai hubungan manusia dengan lingkungan
Kompetensi
Dasar : 1.1 Mengelola lingkungan dengan baik dan berkelanjutan
I. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Pertemuan
I
- Mendeskripsikan pengertian
pengelolaan lingkungan hidup
- Menguraikan 4 tujuan dari pengelolaan
lingkungan hidup
- Menguraikan 3 tujuan di tetapkannya UU. No.
23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
- Menjelaskan upaya hukum yang dilakukan
pemerintah dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup
- Menjelaskan
upaya pemerintah dalam pemantauan lingkungan hidup
- Menguraikan 3 prinsip dasar
dalam usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup
- Menjelaskan kewenangan
pengelolaan lingkungan hidup yang dapat dilakukan oleh sekolah
Pertemuan
II
- Menjelaskan masalah yang dapat ditimbulkan
akibat pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan nasional
- Menelaskan solusi jangka panjang yang dapat
dilakukan untuk memulihkan hutan yang rusak
- Menguraikan 3 pilar pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan
demi kesejahteraan generasi sekarang dan yang akan datang
- Menjelaskan sasaran dari program
pembangunan nasional dalam bidang pencegahan, pengendalian dan kerusakan
lingkungan hidup
- Menguraikan contoh jenis
kegiatan alam yang menyebabkan kerusakan
lingkungan
- Mengubah perilaku nilai-nilai
budi pekerti luhur dalam pengelolaan lingkungan hidup kearah yang positif
- Menumbuhkan perilaku yang baik
dalam ikut mengelola lingkungan hidup
Pertemuan III
- Menggali
nilai budi pekerti luhur dan nilai karakterbangsa dari tokoh-tokoh yang
terlibat dalam kliping dengan topik pengelolaan
lingkungan hidup
- Merefleksikan
diri dengan meneladani tokoh-tokoh yang memiliki nilai perilaku positif yang
terdapat dalam
kliping
- Mengubah
perilaku positif dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup masing-masing
II.
TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Setelah mempelajari SK dan KD ini siswa diharapkan :
A Akademik
Pertemuan I
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Mendeskripsikan pengertian pengelolaan lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menguraikan 4 tujuan dari pengelolaan lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menguraikan 3 tujuan di tetapkannya UU. No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menjelaskan upaya hukum yang dilakukan pemerintah dalam rangka pengelolaan
lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menjelaskan upaya pemerintah dalam
pemantauan lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Menguraikan 3 prinsip dasar dalam usaha-usaha pelestarian lingkungan
hidup
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Menjelaskan kewenangan pengelolaan lingkungan hidup yang dapat dilakukan
oleh sekolah
Pertemuan
II
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menjelaskan masalah yang dapat ditimbulkan akibat pengelolaan lingkungan hidup
dalam pembangunan nasional
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menjelaskan solusi jangka panjang yang dapat dilakukan untuk memulihkan hutan
yang rusak
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menguraikan 3 pilar
pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan demi kesejahteraan generasi
sekarang dan yang akan datang
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menjelaskan sasaran dari program pembangunan nasional dalam bidang pencegahan,
pengendalian dan kerusakan lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menguraikan contoh jenis kegiatan alam yang menyebabkan kerusakan lingkungan
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Mengubah perilaku nilai-nilai budi pekerti luhur dalam pengelolaan lingkungan
hidup kearah yang positif
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menumbuhkan perilaku yang baik dalam ikut mengelola lingkungan hidup
Pertemuan III
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menggali nilai budi pekerti luhur dan nilai
karakterbangsa dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam kliping dengan topik pengelolaan lingkungan hidup
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Merefleksikan diri dengan meneladani tokoh-tokoh
yang memiliki nilai perilaku positif yang terdapat dalam
kliping
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Mengubah perilaku positif dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup di
masing-masing lingkungannya
B. Nilai – Nilai Karakter
1. Berperilaku
tertib dan patuh selama proses belajar dan mengikuti norma hukum yang berlaku
di lingkungan sekolah dan di masyarakat
(disiplin)
2. Menunjukkan
usaha sungguh-sungguh dalam mencapai prestasi belajar dan membekali
keterampilan untuk masa depan (Kerja keras)
3. Cara berpikir,
bersikap dan bertindak yang menilai sama dengan orang lain dalam berdiskusi dan
bermusyawarah sesuai dengan hak dan kewajibannya (Demokratis)
4. Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar (Rasa ingin tahu)
5. Berpikir,
bersikap, bertindak dan berwawasan yang selalu mengutamakan kepentingan dan
keselamatan serta kesetiaan terhadap bangsa dan negara dengan selalu menjaga
dan melestarikan lingkungan (Cinta tanah air)
6. Sikap, dan
tindakan yang yang selalu berusaha mencegah kerusakan pada lingkungan alam yang
ada di sekitarnya, dan mengembangan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi (Peduli lingkungan)
7. Sikap dan
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia
lakukan terhadap diri, masyarakat, bangsa, lingkungan, negara dan Tuhan
(Tanggung jawab).
III.
MATERI PEMBELAJARAN :
Pertemuan I
Pengelolaan
Lingkungan Berkelanjutan
Kewajiban Pemerintah :
Wewenang yang dimiliki masyarakat :
Pertemuan II dan III
6. Permasalahan dan solusi pengelolaan
lingkungan hidup
7. Pengelolaan lingkungan hidup dalam
pembangunan nasional
8. Kebijakan pengelolaan lingkungan
hidup dan otonomi daerah
9. Kebijakan nasional dan daerah dalam
menegakkan hukum lingkungan
10. Potret lingkungan hidup di daerah
Pertemuan
IV
1.
Menyimak konsep pengelolaan lingkungan alam
2.
Menggali Nilai-nilai tuntunan budi pekerti
dengan sikap ikut mendukung pengelolaan lingkan alam seperti dalam kliping
IV. STRATEGI, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN :
-
Stategi Pembelajaran :
Diskoveri Ekspositori
-
Metode Pembelajaran : Penugasan, diskusi
kelompok, presentasi hasil kerja kelompok, tanya jawab
-
Model pembelajaran : Group
Investigation (diskusi klompok)
V.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
PERTEMUAN
I
(PERTAMA)
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
WAKTU
|
AWAL
|
1.
Melakukan presensi dan apresiasi (Disiplin)
2.
Menyampaikan SK, KD dan TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.
Memberikan motivasi belajar tentang pentingnya pengelolaan lingkungan alam
4.
Melakukan appersepsi terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan
5.
Menyampaikan topik diskusi untuk pembahasan dalam kelompok
6.
Memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi karena selalu diamati
|
5
menit
|
I
N T I
|
EKSPLORASI
:
1. Informasi terkini dari pengelolaan
lingkungan alam, berdasarkan
pemberitaan di
media cetak, elektronika dan buku sumber (Kerja keras, Cinta Tanah
Air, Peduli
lingkungan, Tanggung jawab)
2.
Memfasilitasi pembentukan kelompok kecil (4-5 orang) sesuai dengan pokok
permasalahan yang akan dibahas
3.
Kelompok kecil membahas permasalahan berdasarkan kajian materi
pembelajaran: pengelolaan lingkungan alam
dari buku sumber
4.
Merangkum hasil kajian materi dan selanjutnya bersama-sama
memecahkan permasalahan yang ada
ELABORASI
:
1.
Diskusi kelas dengan materi pengelolaan lingkungan alam (Demokratis, Rasa
ingin tahu)
2.
Membuat laporan hasil kerja kelompok
3.
Tiap kelompok secara bergilir tampil menyajikan tugas kelompoknya
dengan ditanggapi oleh kelompok lainnya
dalam batas waktu yang telah
disepakati
4.
Setiap pertanyaan yang diajukan kelompok lain, didiskusikan kelompok penyaji
dan selanjutnya diberikan tanggapan. Bila
tanggapannya belum bisa diterima
kelompok penanya, penyaji bisa
melemparkan pertantaan tersebut pada
kelompok lainnya.
KONFIRMASI
:
1.
Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan
2.
Menyimpulkan hasil diskusi kelas di bawah bimbingan guru
3.
Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik
4.
Memberi teguran pada siswa kurang aktif
5.
Menyampaikan topik penilai perkelompok
|
35
menit
|
PENUTUP
|
1. Guru dan
siswa melakukan refleksi diri terhadap hasil diskusi
2. post tes
dalam bentuk lisan
3.
Penugasan siswa :
- Penugasan berstruktur : mengerjakan
soal latihan di rumah pada KD yang
akan disampaikan minggu depannya
- Penugasan mandiri tidak berstruktur :
mengkliping artikel atau Berita dari
media cetak yang berkaitan dengan
materi atau KD yang akan dibahas minggu
depannya
|
5
menit
|
PERTEMUAN
II
dan III
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
WAKTU
|
AWAL
|
1.
Melakukan presensi dan apresiasi (Disiplin)
2.
Menyampaikan SK, KD dan TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.
Memberikan motivasi belajar tentang permasalahan dan solusi pengelolaan
lingkungan alam
4.
Melakukan appersepsi terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan
5.
Menyampaikan topik diskusi untuk pembahasan dalam kelompok
6.
Memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi karena selalu diamati
|
5
menit
|
I
N T I
|
EKSPLORASI
:
1.
Informasi terkini dari perkembangan pelestarian lingkungan hidup, berdasarkan
pemberitaan di media cetak, elektronika
dan buku sumber (Kerja keras, Cinta
Tanah Air, Peduli lingkungan, Tanggung
jawab)
2.
Memfasilitasi pembentukan kelompok kecil (4-5 orang) sesuai dengan
pokok permasalahan yang akan dibahas
3.
Kelompok kecil membahas permasalahan berdasarkan kajian materi
pembelajaran: permasalahan dan solusi
pengelolaan lingkungan alam dari buku
sumber
4.
Merangkum hasil kajian materi dan selanjutnya bersama-sama
memecahkan permasalahan yang ada
ELABORASI
:
1.
Diskusi kelas dengan materi permasalahan dan solusi pengelolaan lingkungan
Alam (Demokratis, Rasa ingin tahu)
2.
Membuat laporan hasil kerja kelompok
3.
Tiap kelompok secara bergilir tampil menyajikan tugas kelompoknya
dengan ditanggapi oleh kelompok lainnya
dalam batas waktu yang telah
disepakati
4.
Setiap pertanyaan yang diajukan kelompok lain, didiskusikan kelompok
penyaji dan selanjutnya diberikan
tanggapan. Bila tanggapannya belum
bisa diterima kelompok penanya, penyaji
bisa melemparkan pertantaan
tersebut pada kelompok lainnya.
KONFIRMASI
:
1.
Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan
2.
Menyimpulkan hasil diskusi kelas di bawah bimbingan guru
3.
Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik
4.
Memberi teguran pada siswa kurang aktif
5.
Menyampaikan topik penilai perkelompok
|
35
menit
|
PENUTUP
|
1. Guru dan
siswa melakukan refleksi diri terhadap hasil diskusi
2. post tes
dalam bentuk lisan
3.
Penugasan siswa :
- Penugasan berstruktur : mengerjakan
soal latihan di rumah pada KD yang
akan disampaikan minggu depannya
- Penugasan mandiri tidak berstruktur :
mengkliping artikel atau Berita dari
media cetak yang berkaitan dengan
materi atau KD yang akan dibahas minggu
depannya
|
5
menit
|
PERTEMUAN
IV
(KE
EMPAT)
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
WAKTU
|
AWAL
|
1.
Melakukan presensi dan apresiasi (Disiplin)
2.
Menyampaikan SK, KD dan TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.
Memberikan motivasi belajar tentang pentingnya menggali nilai budi pekerti
luhur dan karakter bangsa dalam kliping pengelolaan
lingkungan alam
4.
Melakukan appersepsi terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan
5.
Menyampaikan topik diskusi untuk pembahasan dalam kelompok
6.
Memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi karena selalu diamati
|
5
menit
|
I
N T I
|
EKSPLORASI
:
1. Informasi nilai budi pekerti
luhur dan nilai karakter bangsa dalam pengelolaan lingkungan alam dari
kliping (Kerja keras, Cinta Tanah Air, Peduli
lingkungan, Tanggung jawab)
2.
Memfasilitasi pembentukan kelompok kecil (4-5 orang) sesuai dengan pokok
permasalahan yang akan dibahas
3.
Kelompok kecil membahas permasalahan berdasarkan kajian materi
pembelajaran: pelestarian lingkungan dari
buku sumber
4.
Merangkum hasil kajian materi dan selanjutnya bersama-sama memecahkan
permasalahan yang ada
ELABORASI
:
1.
Diskusi kelas menggali nilai budi
pekerti luhur dan nilai karakter bangsa dari
kliping dengan materi pengelolaan
lingkungan alam (Demokratis, Rasa ingin
tahu)
2.
Membuat laporan hasil kerja kelompok
3.
Tiap kelompok secara bergilir tampil menyajikan tugas kelompoknya dengan
ditanggapi oleh kelompok lainnya dalam
batas waktu yang telah disepakati
4.
Setiap pertanyaan yang diajukan kelompok lain, didiskusikan kelompok
penyaji dan selanjutnya diberikan
tanggapan. Bila tanggapannya belum
bisa diterima kelompok penanya, penyaji
bisa melemparkan pertantaan
tersebut pada kelompok lainnya.
KONFIRMASI
:
1.
Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan
2.
Menyimpulkan hasil diskusi kelas di bawah bimbingan guru
3.
Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik
4.
Memberi teguran pada siswa kurang aktif
5.
Menyampaikan topik penilai perkelompok
|
35
menit
|
PENUTUP
|
1. Guru dan
siswa melakukan refleksi diri terhadap hasil diskusi
2. post tes
dalam bentuk lisan
3.
Penugasan siswa :
- Penugasan berstruktur : mengerjakan
soal latihan di rumah pada KD yang
akan disampaikan minggu depannya
- Penugasan mandiri tidak berstruktur :
mengkliping artikel atau Berita dari
media cetak yang berkaitan dengan
materi atau KD yang akan dibahas minggu
depannya
|
5
menit
|
V.
Alat ( Bahan ) : Spidol, White
board, LCD + Lap Top
VI. Sumber Belajar dan Bahan Ajar : SUMBER BELAJAR: Buku P4 dari BP7
Jakarta, PPend. Budi Pekerti untuk SMU Drs. Aim Abdulkarim, M.Pd Ganeca Exact
Bandung,
Video, TV, Surat Kabar dan BAHAN AJAR : Pend. Budi Pekerti untuk SMA/SMK kelas
XII, Smt 1Oleh Drs. I Made Sucipta.M.Si
VII Penilaian :
1. Penilaian Kognitif, Guru melakukan
post-tes dengan membuat pertanyaan yang
tidak mengulang
pengalaman belajar. Penilaian di
dalam pembelajaran ini mengutamakan penilaian proses dalam
bentuk lembar tugas yang dikerjakan
siswa.
2. Pembelajaran tindak lanjut
- Laporan ditulis pada kertas kerja sesuai
dengan petunjuk guru.
- Dikumpulkan dalam waktu 1 minggu
3. Penilaian dalam bentuk soal uraian
untuk mengukur TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI yang
ingin dicapai sebagai berikut :
Penilaian
dalam bentuk soal uraian I
NO.
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
SKOR
|
1.
|
Deskripsikanlah
pengertian pengelolaan lingkungan hidup !
|
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup
|
Betul
1 = 100
|
2.
|
Uraikanlah 4 tujuan dari
pengelolaan lingkungan hidup dan
sebutkan pula 3 tujuan di
tetapkannya UU. No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
|
a. 4 tujuan pengelolaan
lingkungan hidup :
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia
dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan
sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai
pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan
berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
b. tujuan
ditetapkannya UU. No. 23 Tahun 1997 adalah :
Undang-Undang lingkungan Hidup bertujuan
mencegah kerusakan lingkungan, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan
menindak pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan rusaknya lingkungan
|
Betul
1 = 25
2 = 50
3 = 75
4 = 100
Betul
1 = 30
2 = 70
3 = 100
|
3.
|
Jelaskanlah upaya hukum yang
dilakukan pemerintah dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup dan upaya
pemantauan lingkungan hidup ?
|
Di tetapkannya UU. No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup.
|
Betul
1 = 100
|
4.
|
Uraikanlah 3
prinsip dasar dalam usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup !
|
a. Mencapai
kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sehingga dapat membangun
manusia seutuhnya.
b. Mewujudkan
manusia sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan.
c. Mengendalikan
pemanfaatan sumber daya secara bijaksana dan diolah secara optimal semata
demi kesejahteraan masyarakat.
d. Melaksanakan pembangunan berwawasan
lingkungan untuk generasi yang akan datang.
|
Betul
1 = 25
2 = 50
3 = 75
4 = 100
|
5.
|
Jelaskanlah kewenangan pengelolaan
lingkungan hidup yang dapat dilakukan oleh sekolah ?
|
1.
Menerapkan pendidikan lingkungan
hidup
2.
Mengajarkan pada siswa untuk lebih
peduli pada lingkungan
3. Mengajari tentang cara pengelolaan
lingkungan hidup secara teori dan praktiknya.
|
Betul
1 = 30
2 = 70
3 = 100
|
Penilaian
dalam bentuk soal uraian II
NO.
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
SKOR
|
1.
|
Jelaskanlah masalah yang dapat
ditimbulkan akibat pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan nasional ?
|
Sejalan
dengan lajunya pembangunan nasional yang dilaksanakan, maka permasalahan
lingkungan hidup yang saat ini sering dihadapi adalah
1. kerusakan lingkungan di sekitar areal pertambangan yang berpotensi
merusak bentang alam
2. adanya tumpang tindih penggunaan lahan untuk pertambangan di hutan
lindung.
3. pencemaran lingkungan juga
cenderung meningkat.
4. Kemajuan transportasi dan industrialisasi yang tidak diiringi dengan
penerapan teknologi bersih memberikan dampak negatif terutama pada lingkungan
perkotaan.
5. Sungai-sungai di perkotaan tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga.
6. Kondisi tanah semakin tercemar oleh bahan kimia baik dari sampah
padat, pupuk maupun pestisida.
|
Betul
1 = 25
2 = 50
3 = 75
4 = 100
|
2.
|
Jelaskan solusi jangka panjang yang
dapat dilakukan untuk memulihkan hutan yang rusak ?
|
Dalam jangka
panjang pendidikan lingkungan menjadi salah satu pelajaran muatan lokal baik
di SD, SMP, SLTA maupun di perguruan tinggi.
|
Betul
1 = 100
|
3.
|
Uraikanlah 3 pilar pembangunan
berkelanjutan yang dilaksanakan demi kesejahteraan generasi sekarang dan yang
akan datang !
|
Ekonomi, sosial budaya dan liongkungan hidup
|
Betul
1 = 30
2 = 70
3 = 100
|
4.
|
Menjelaskan
sasaran dari program pembangunan nasional dalam bidang pencegahan,
pengendalian dan kerusakan lingkungan hidup ?
|
Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang
bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan
sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan.
|
Betul
1 = 100
|
5.
|
Menguraikan contoh nyata jenis kegiatan alam yang menyebabkan kerusakan lingkungan ?
|
terjadi bencana alam baik tsunami,
gempabumi, banjir, kekeringan, tanah longsor, semburan lumpur, kebakaran
hutan, gunung merapi dan sebagainya.
|
Betul
1 = 100
|
Jumlah skor yang diperoleh
siswa
Nilai
=
--------------------------------------------- X
100
Jumlah skor
maksimal
2.
Penggalian nilai
NO.
|
Penggalian
nilai
|
Nilai
yang digali
|
SKOR
|
1.
|
Galilah nilai budi Pekerti terhadap pengelolaan
lingkungan alam seperti dalam kliping
|
1.
antisipatif, 2. berpikir jauh ke
depan, 3. cinta alam, 4. cinta lingkungan, 5. lestari,
|
4. Penilaian Afektif, penilaian ini dilakukan
dengan lembar pengamatan perindividu, yang dilakukan oleh guru. Selama proses
pembelajaran, guru mengadakan penilaian baik berupa “komentar”, atau dalam
bentuk pengamatan .
Format Lembar Pengamatan
Sikap Siswa (Penilaian Afektif) Kerja kelompok :
No
|
Indikator
Sikap
Nama Siswa
|
A1 =
Reciving
|
A2 = Responding
|
A3 =
Valuing
|
A4 =
Organizing
|
A5 = Caracterizing
|
Nilai rata-rata (kualitatif/huruf)
|
1
|
|||||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
4
|
|||||||
5
|
|||||||
6
|
|||||||
7
|
|||||||
8
|
|||||||
9
|
|||||||
10
|
Mengetahui,
|
Amlapura,
|
Kepala
SMK
N 1 Amlapura
|
Guru
mata pelajaran
|
I Wayan Artana, S.pd,M.Pd
|
I
Ketut Sueta, S.Pd
|
NIP. 197108022000121002
|
Catatan :
MATERI PEMBELAJARAN
Standar
Kompetensi : 1. Memahami dan
menerapkan nilai-nilai hubungan manusia dengan lingkungan
Kompetensi
Dasar : 1.1 Mengelola lingkungan dengan baik dan berkelanjutan
I. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Pertemuan
I
- Mendeskripsikan pengertian
pengelolaan lingkungan hidup
- Menguraikan 4 tujuan dari pengelolaan
lingkungan hidup
- Menguraikan 3 tujuan di tetapkannya UU. No.
23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
- Menjelaskan upaya hukum yang dilakukan
pemerintah dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup
- Menjelaskan
upaya pemerintah dalam pemantauan lingkungan hidup
- Menguraikan 3 prinsip dasar
dalam usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup
- Menjelaskan kewenangan
pengelolaan lingkungan hidup yang dapat dilakukan oleh sekolah
Pertemuan
II
- Menjelaskan masalah yang dapat ditimbulkan
akibat pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan nasional
- Menelaskan solusi jangka panjang yang dapat
dilakukan untuk memulihkan hutan yang rusak
- Menguraikan 3 pilar pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan
demi kesejahteraan generasi sekarang dan yang akan datang
- Menjelaskan sasaran dari program
pembangunan nasional dalam bidang pencegahan, pengendalian dan kerusakan
lingkungan hidup
- Menguraikan contoh jenis
kegiatan alam yang menyebabkan kerusakan
lingkungan
- Mengubah perilaku nilai-nilai
budi pekerti luhur dalam pengelolaan lingkungan hidup kearah yang positif
- Menumbuhkan perilaku yang baik
dalam ikut mengelola lingkungan hidup
Pertemuan III
- Menggali
nilai budi pekerti luhur dan nilai karakterbangsa dari tokoh-tokoh yang
terlibat dalam kliping dengan topik
pengelolaan lingkungan hidup
- Merefleksikan
diri dengan meneladani tokoh-tokoh yang memiliki nilai perilaku positif yang
terdapat dalam
kliping
- Mengubah
perilaku positif dalam rangka pengelolaan
lingkungan hidup masing-masing
II.
TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Setelah mempelajari SK dan KD ini siswa diharapkan :
A Akademik
Pertemuan I
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Mendeskripsikan pengertian pengelolaan lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menguraikan 4 tujuan dari pengelolaan lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menguraikan 3 tujuan di tetapkannya UU. No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menjelaskan upaya hukum yang dilakukan pemerintah dalam rangka pengelolaan
lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menjelaskan upaya pemerintah dalam
pemantauan lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Menguraikan 3 prinsip dasar dalam usaha-usaha pelestarian lingkungan
hidup
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Menjelaskan kewenangan pengelolaan lingkungan hidup yang dapat dilakukan
oleh sekolah
Pertemuan
II
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menjelaskan masalah yang dapat ditimbulkan akibat pengelolaan lingkungan hidup
dalam pembangunan nasional
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menjelaskan solusi jangka panjang yang dapat dilakukan untuk memulihkan hutan
yang rusak
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menguraikan 3 pilar
pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan demi kesejahteraan generasi
sekarang dan yang akan datang
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menjelaskan sasaran dari program pembangunan nasional dalam bidang pencegahan,
pengendalian dan kerusakan lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menguraikan contoh jenis kegiatan alam yang menyebabkan kerusakan lingkungan
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Mengubah perilaku nilai-nilai budi pekerti luhur dalam pengelolaan lingkungan
hidup kearah yang positif
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menumbuhkan perilaku yang baik dalam ikut mengelola lingkungan hidup
Pertemuan III
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menggali nilai budi pekerti luhur dan nilai
karakterbangsa dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam kliping dengan topik pengelolaan lingkungan hidup
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Merefleksikan diri dengan meneladani tokoh-tokoh
yang memiliki nilai perilaku positif yang terdapat dalam
kliping
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Mengubah perilaku positif dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup di
masing-masing lingkungannya
B. Nilai – Nilai Karakter
1. Berperilaku
tertib dan patuh selama proses belajar dan mengikuti norma hukum yang berlaku
di lingkungan sekolah dan di masyarakat
(disiplin)
2. Menunjukkan
usaha sungguh-sungguh dalam mencapai prestasi belajar dan membekali
keterampilan untuk masa depan (Kerja keras)
3. Cara berpikir,
bersikap dan bertindak yang menilai sama dengan orang lain dalam berdiskusi dan
bermusyawarah sesuai dengan hak dan kewajibannya (Demokratis)
4. Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar (Rasa ingin tahu)
5. Berpikir,
bersikap, bertindak dan berwawasan yang selalu mengutamakan kepentingan dan
keselamatan serta kesetiaan terhadap bangsa dan negara dengan selalu menjaga
dan melestarikan lingkungan (Cinta tanah air)
6. Sikap, dan
tindakan yang yang selalu berusaha mencegah kerusakan pada lingkungan alam yang
ada di sekitarnya, dan mengembangan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi (Peduli lingkungan)
7. Sikap dan
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia
lakukan terhadap diri, masyarakat, bangsa, lingkungan, negara dan Tuhan
(Tanggung jawab).
III.
MATERI PEMBELAJARAN :
Pertemuan I
Pengelolaan
Lingkungan Berkelanjutan
1. Pengertian
pengelolan lingkungan hidup
Pengelolaan
lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.
Lingkungan hidup sendiri memiliki arti kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, materisuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Sehubungan dengan
pemanfaatan sumber daya alam, agar lingkungan tetap lestari, harus diperhatikan
tatanan/tata cara lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini manusialah yang paling
tepat sebagai pengelolanya karena manusia memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan organisme lain. Manusia mampu merombak, memperbaiki, dan
mengkondisikan lingkungan seperti yang dikehendakinya, seperti:
1. manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang akan datang
2. manusia memiliki ilmu dan teknologi
3. manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yangbaik.
2. Tujuan
pengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mencapai kelestarian hubungan
manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber
daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai
pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan
berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
3. Upaya pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
adalah upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup mengenai analisis dampak lingkungan dan atau kegiatan yang
tidak wajib melakukan analisis mengenai dampak lingkungan dengan mengeluarkan
Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan yang oprasionalnya dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.
AMDAL dan Audit Lingkungan Hidup Sukarela. Kegiatan yang telah memiliki
AMDAL dan dalam operasionalnya menghendaki untuk meningkatkan ketaatan dalam
pengelolaan lingkungan hidup dapat melakukan audit lingkungan secara sukarela
yang merupakan alat pengelolaan dan pemantauan yang bersifat internal.
Pelaksanaan Audit Lingkungan tersebut dapat mengacu pada Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun 1994 tentang Panduan umum pelaksanaan
Audit Lingkungan.
4. Dasar-dasar
dan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup
Untuk memberikan
dasar hukum yang kuat tentang usaha pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat
dalam melaksanakan pelestarian alam maka di buat peraturan perundang-undangan
tentang lingkunngan.
1.
UU RI No.5 tahun 1990 tentang
konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.
2.
UU RI No.51 tahun 1993 tentang analisis
mengenai dampak lingkungan.Untuk memperkecil pencemaran, pada saat ini
pemerintah menyusun dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi
kegiatan yang diduga menimbulkan pencemaran.AMDAL pada prinsipnya adalah cara
mengidentifikasi, memprediksi dan mengkomunikasikan pengaruh dari kegiatan
manusia terutama pembangunan fisik lingkungan.
Dasar hukum
pemberlakuan AMDAL yaitu PP No.22 tahun 1999 tentang AMDAL yang berlaku efektif
mulai tanggal 7 November 2000. Jenis-jenis kegiatan yang harus dilengkapi
dengan AMDAL di atur dalam keputusan menteri No.3 tahun 2000. Implikasi PP ini
adalah diserahkannya sebagian besar kewenangan penilaian AMDAL kepada
daerah/Prov/Kab/Kota dan diwajibkan keikutsertaan masyarakat di dalamnya.
5. Kewenangan
dalam pengelolaan lingkungan hidup
Kewenangan Pemerintah
Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud maka pemerintah memiliki kewenangan mengatur beberapa langkah diantaranya:
a.
mengatur dan mengembangkan kebijakan
dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup.
b.
mengatur penyediaan, peruntukan,
penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan kembali sumber daya
alam termasuk sumber daya alam genetika
c.
mengatur system
dan hubungan hukum antara perseorangan dan atau subyek hukum lainnya. Serta
perbuatan hukum terhadap sumber daya alam, sumber daya buatan, sumber daya
genetika.
d. mengendalikan
kegiatan yang mempunyai dampak social.
e. mengembangkan
pendanaan bagi upaya pelestarian lingkungan hidup sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Kewajiban Pemerintah :
1. mewujudkan,
menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab para
pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. mewujudkan,
menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
3. mewujudkan,
menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara masyarakat, dunia
usaha dan pemerintah dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup.
4. mengembangkan
dan menerapkan kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup yang menjamin
terpeliharanya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
5. memanfaatkan
dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan hidup.
6. menyelenggarakan
penelitian dan pengembangan dalam bidang lingkungan hidup.
7. menyediakan
informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskan kepada masyarakat.
8. memberikan
penghargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup.
Wewenang yang dimiliki masyarakat :
Pentingnya partisipasi dari masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
Dalam proses pengelolaan lingkungan hidup tentu sangat perlu adanya keturutsertaan masyarakat dalam memanfaatkan lingkungan dengan sebaik mungkin. Masyarakat merupakan peranan terpenting dalam hal ini. Karena pengelolaan lingkungan hidup di peruntukkan bagi masyarakat agar tercapai kesejahteraan dan keseimbangan dalam berinteraksi dengan alam. Akan tetapi ada pula masyarakat yang belum mengetahui pentingan bersahabat dengan alam. Banyak kita temui berbagai permasalah alam yang di timbulkan oleh ulah manusia itu sendiri dan berakhir bencana yang mereka tuai sendiri. Misalnya saja akibat polusi yang berasal dari kendaraan-kendaraan bermotor ataupun asap pabrik yang pastinya dapat merusak lingkungan.
Dalam proses pengelolaan lingkungan hidup tentu sangat perlu adanya keturutsertaan masyarakat dalam memanfaatkan lingkungan dengan sebaik mungkin. Masyarakat merupakan peranan terpenting dalam hal ini. Karena pengelolaan lingkungan hidup di peruntukkan bagi masyarakat agar tercapai kesejahteraan dan keseimbangan dalam berinteraksi dengan alam. Akan tetapi ada pula masyarakat yang belum mengetahui pentingan bersahabat dengan alam. Banyak kita temui berbagai permasalah alam yang di timbulkan oleh ulah manusia itu sendiri dan berakhir bencana yang mereka tuai sendiri. Misalnya saja akibat polusi yang berasal dari kendaraan-kendaraan bermotor ataupun asap pabrik yang pastinya dapat merusak lingkungan.
Polusi tidak hanya pada udara melainkan juga bisa terjadi pada air dan
tanah. Permasalahan mengenai polusi, faktor utama penyebabnya adalah
bermunculannya industi dan terus meningkatnya manusia dalam penggunaan sumber
daya alam. Asap pabrik dapat mencemari lingkungan
Pada umumnya polusi yang disebabakan oleh pabrik adalah pada air, udara dan
tanah. Limbah yang mengotori lingkungan secara langsung adalah sisa olahan
pabrik yang di buang langsung melalui sungai atau langsung ke laut tanpa
melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Sebagai akibatnya ekosistem
perairan pun rusak dan banyak yang merugikan masyarakat pada akhirnya.Oleh
karena hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa manusia memiliki peranan penting
dalam pengelolaan lingkungan hidup. Masyarakat berhak untuk membantu kinerja
pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang seimbang dan selaras. Masyarakat di
harapkan mampu bekerja sama dengan lingkungan untuk membentuk alam yang stabil.
Mampu mengolah sumber daya yang ada dengan sebaik mungkin dan tidak mencemari
alam.
Wewenang sekolah dalam pengelolaan lingkungan hidup :
Sekolah memiliki beberapa fungsi dalam membentuk generasi yang sadar akan
pentingnya bersahabat dengan alam. Sekolah juga mempunyai wewenang dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
Beberapa kewenangan pengelolaan lingkungan hidup di lingkungan sekolah
diantaranya :
1. Menerapkan
pendidikan lingkungan hidup
2. Mengajarkan
pada siswa untuk lebih peduli pada lingkungan
3. Mengajari
tentang cara pengelolaan lingkungan hidup secara teori dan praktiknya.
Pertemuan II dan III
6. Permasalahan dan solusi pengelolaan
lingkungan hidup
Masalah lingkungan
yang dihadapi dewasa ini adalah masalah ekologi manusia. Masalah itu timbul
karena perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan itu kurang sesuai lagi
untuk mendukung kehidupan manusia. Jika hal ini tidak segera diatasi pada
akhirnya berdampak kepada terganggunya kesejahteraan manusia.
Kerusakan lingkungan
yang terjadi dikarenakan eksflorasi sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan
manusia tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Kerusakan lingkungan ini telah mengganggu proses alam, sehingga banyak
fungsi ekologi alam terganggu.
Masalah lingkungan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu saling
terkait erat. Keterkaitan antara masalah satu dengan yang lain disebabkan
karena sebuah faktor merupakan sebab berbagai masalah, sebuah faktor mempunyai
pengaruh yang berbeda dan interaksi antar berbagai masalah dan dampak yang
ditimbulkan bersifat kumulatif (Soedradjad, 1999). Masalah lingkungan yang
saling terkait erat antara lain adalah populasi manusia yang berlebih, polusi,
penurunan jumlah sumberdaya alam, perubahan lingkungan global dan perang.
7. Pengelolaan lingkungan hidup dalam
pembangunan nasional
Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara
untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam melaksanakan pembangunan nasional
perlu memperhatikan tiga pilar pembangunan berkelanjutan secara seimbang, hal
ini sesuai dengan hasil Konperensi PBB tentang Lingkungan Hidup yang diadakan
di Stockholm Tahun 1972 dan suatu Deklarasi Lingkungan Hidup KTT Bumi di Rio de
Janeiro Tahun 1992 yang menyepakati prinsip dalam pengambilan keputusan
pembangunan harus memperhatikan dimensi lingkungan dan manusia serta KTT Pembangunan
Berkelanjutan di Johannesburg Tahun 2002 yang membahas dan mengatasi
kemerosotan kualitas lingkungan hidup.
Bagi Indonesia mengingat bahwa kontribusi yang dapat diandalkan dalam
menyumbang pertumbuhan ekonomi dan sumber devisa serta modal pembangunan adalah
dari sumber daya alam, dapat dikatakan bahwa sumber daya alam mempunyai peranan
penting dalam perekonomian Indonesia baik pada masa lalu, saat ini maupun masa
mendatang. Sehingga dalam penerapannya harus memperhatikan apa yang telah
disepakati dunia internasional. Namun demikian, selain sumber daya alam
mendatangkan kontribusi besar bagi pembangunan, di lain pihak keberlanjutan
atas ketersediaannya sering diabaikan dan begitu juga aturan yang mestinya
ditaati sebagai landasan melaksanakan pengelolaan suatu usaha dan atau kegiatan
mendukung pembangunan dari sektor ekonomi kurang diperhatikan, sehingga ada
kecenderungan terjadi penurunan daya dukung lingkungan dan menipisnya
ketersediaan sumber daya alam yang ada serta penurunan kualitas lingkungan
hidup. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang tidak dilakukan
sesuai dengan daya dukungnya dapat menimbulkan adanya krisis pangan, krisis
air, krisis energi dan lingkungan. Secara umum dapat dikatakan bahwa hampir
seluruh jenis sumber daya alam dan komponen lingkungan hidup di Indonesia
cenderung mengalami penurunan kualitas dan kuantitasnya dari waktu ke waktu.
8. Kebijakan pengelolaan lingkungan
hidup dan otonomi daerah
Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan
pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut dikembangkannya
berbagai perangkat kebijaksanaan dan program serta kegiatan yang didukung oleh
sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Sistem tersebut mencakup
kemantapan kelembagaan, sumber daya manusia dan kemitraan lingkungan, disamping
perangkat hukum dan perundangan, informasi serta pendanaan. Sifat keterkaitan
(interdependensi) dan keseluruhan (holistik) dari esensi lingkungan telah
membawa konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pendukungnya
tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi terintegrasikan dan menjadi roh dan
bersenyawa dengan seluruh pelaksanaan pembangunan sektor dan daerah.
Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP
No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis
melalui transfer otoritas dari pemerintah pusat kepada daerah:
·
Meletakkan daerah pada posisi penting dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
· Memerlukan prakarsa lokal dalam mendesain kebijakan.
·
Membangun hubungan interdependensi antar
daerah.
·
Menetapkan pendekatan kewilayahan.
9. Kebijakan nasional dan daerah dalam
menegakkan hukum lingkungan
Sisi lemah dalam pelaksanaan peraturan perundangan lingkungan hidup yang
menonjol adalah penegakan hukum, oleh sebab itu dalam bagian ini akan
dikemukakan hal yang terkait dengan penegakan hukum lingkungan. Dengan pesatnya
pembangunan nasional ang dilaksanakan yang tujuannya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, ada beberapa sisi lemah, yang menonjol antara lain adalah tidak
diimbangi ketaatan aturan oleh pelaku pembangunan atau sering mengabaikan
landasan aturan yang mestinya sebagai pegangan untuk dipedomani dalam
melaksanakan dan mengelola usaha dan atau kegiatannya, khususnya menyangkut
bidang sosial dan lingkungan hidup, sehingga menimbulkan permasalahan
lingkungan. Oleh karena itu, sesuai dengan rencana Tindak Pembangunan
Berkelanjutan dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan
meningkatkan kualitas lingkungan melalui upaya pengembangan sistem hukum,
instrumen hukum, penaatan dan penegakan hukum termasuk instrumen alternatif,
serta upaya rehabilitasi lingkungan. Kebijakan daerah dalam mengatasi
permasalahan lingkungan hidup khususnya permasalahan kebijakan dan penegakan
hukum yang merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup di daerah dapat
meliputi :
·
Regulasi Perda tentang Lingkungan.
·
Penguatan Kelembagaan Lingkungan Hidup.
·
Penerapan dokumen
pengelolaan lingkungan hidup dalam proses perijinan
·
Sosialisasi/pendidikan
tentang peraturan perundangan dan pengetahuan lingkungan hidup.
·
Meningkatkan kualitas
dan kuantitas koordinasi dengan instansi terkait dan stakeholders
·
Pengawasan terpadu
tentang penegakan hukum lingkungan.
·
Memformulasikan bentuk
dan macam sanksi pelanggaran lingkungan hidup. Peningkatan kualitas
dan kuantitas sumber daya manusia.
·
Peningkatan pendanaan
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
10. Potret lingkungan hidup di daerah
Mengingat kompleksnya pengelolaan lingkungan hidup dan permasalahan yang
bersifat lintas sektor dan wilayah, maka dalam pelaksanaan pembangunan
diperlukan perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang
sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan ekonomi,
sosial budaya, lingkungan hidup yang berimbang sebagai pilar-pilar yang saling
tergantung dan saling memperkuat satu sama lain. Di dalam pelaksanaannya
melibatkan berbagai fihak, serta ketegasan dalam penaatan hukum lingkungan.
Diharapkan dengan adanya partisipasi barbagai pihak dan pengawasan serta
penaatan hukum yang betul-betul dapat ditegakkan, dapat dijadikan acuan bersama
untuk mengelola lingkungan hidup dengan cara yang bijaksana sehingga tujuan
pembangunan berkelanjutan betul-betul dapat diimplementasikan di lapangan dan
tidak berhenti pada slogan semata. Namun demikian fakta di
lapangan seringkali bertentangan dengan apa yang diharapkan. Hal ini terbukti
dengan menurunnya kualitas lingkungan hidup dari waktu ke waktu, ditunjukkan
beberapa fakta di lapangan yang dapat diamati. Hal-hal yang berkaitan dengan
pengelolaan lingkungan hidup di daerah dalam era otonomi daerah antara lain
sebagai berikut.
· Ego sektoral dan daerah. Otonomi daerah yang diharapkan dapat melimbahkan
sebagian kewenangan mengelola lingkungan hidup di daerah belum mampu
dilaksanakan dengan baik. Ego kedaerahan masih sering nampak dalam pelaksanaan
pengelolaan lingkungan, hidup, demikian juga ego sektor. Pengelolaan lingkungan
hidup sering dilaksanakan overlaping antar sektor yang satu dengan sektor yang
lain Tumpang tindih perencanaan antar sektor. Kenyataan menunjukkan bahwa dalam
perencanaan program (termasuk pengelolaan lingkungan hidup) terjadi tumpang
tindih antara satu sektor dan sektor lain
· Pandanaan yang masih sangat kurang untuk bidang lingkungan hidup. Program
dan kegiatan mesti didukung dengan dana yang memadai apabila mengharapkan
keberhasilan dengan baik. Walaupun semua orang mengakui bahwa lingkungan hidup
merupakan bidang yang penting dan sangat diperlukan, namun pada kenyataannya
PAD (Pendapatan Asli Daerah) masih terlalu rendah yang dialokasikan untuk
program pengelolaan lingkungan hidup, diperparah lagi tidak adanya dana dari
APBN yang dialokasikan langsung ke daerah untuk pengelolaan lingkungan hidup.
· Keterbatasan sumber daya manusia. Harus diakui bahwa didalam pengelolaan
lingkungan hidup selain dana yang memadai juga harus didukung oleh sumber daya
manusia yang mumpuni. Sumber daya manusia seringkali masih belum mendukung.
Personil yang seharusnya bertugas melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup
(termasuk aparat pemda) banyak yang belum memahami secara baik tentang arti
pentingnya lingkungan hidup.
·
Eksploitasi sumber daya
alam masih terlalu mengedepankan profit dari sisi ekonomi. Sumber daya alam
seharusnya digunakan untuk pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Walaupun kenyataannya tidak demikian; eksploitasi bahan tambang, logging hanya
menguntungkan sebagian masyarakat, aspek lingkungan hidup yang seharusnya,
kenyataannya banyak diabaikan. Fakta menunjukkan bahwa tidak terjadi
keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan hidup. Masalah lingkungan
hidup masih belum mendapatkan porsi yang semestinya.
·
Lemahnya implementasi paraturan perundangan.
Peraturan perundangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, cukup banyak,
tetapi dalam implementasinya masih lemah. Ada beberapa pihak yang justru tidak
melaksanakan peraturan perundangan dengan baik, bahkan mencari kelemahan dari
peraturan perundangan tersebut untuk dimanfaatkan guna mencapai tujuannya.
· Lemahnya penegakan hukum lingkungan khususnya dalam pengawasan. Berkaitan
dengan implementasi peraturan perundangan adalah sisi pengawasan pelaksanaan
peraturan perundangan. Banyak pelanggaran yang dilakukan (pencemaran
lingkungan, perusakan lingkungan), namun sangat lemah didalam pemberian sanksi
hukum.
· Pemahaman masyarakat tentang lingkungan hidup. Pemahaman dan kesadaran akan
pentingnya lingkungan hidup sebagian masyarakat masih lemah dan hal ini, perlu
ditingkatkan. Tidak hanya masyarakat golongan bawah, tetapi dapat juga
masyarakat golongan menegah ke atas, bahkan yang berpendidikan tinggi pun masih
kurang kesadarannya tentang lingkungan hidup.
· Penerapan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Penerapan teknologi tidak
ramah lingkungan dapat terjadi untuk mengharapkan hasil yang instant, cepat
dapat dinikmati. Mungkin dari sisi ekonomi menguntungkan tetapi mengabaikan
dampak lingkungan yang ditimbulkan. Penggunaan pupuk, pestisida, yang tidak
tepat dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Pertemuan
IV
3.
Menyimak konsep pengelolaan lingkungan alam
4.
Menggali Nilai-nilai tuntunan budi pekerti
dengan sikap ikut mendukung pengelolaan lingkan alam seperti dalam kliping
Kliping
Hasil Tekhnogi
Pertanian
“Robot Pertanian Smansa Juara
Nasional”
Denpasar (Bali Post)
Satu lagi hasil prestasi gemilang anak-anak SMA Negeri 1 Denpasar
dikancah nasional meraih juara II dalam bidang tekhnogi terapan dengan membuat Robot
Pertanian dalam rangka lomba LKTI “Wisata IPTEK” yang dilaksanakan
Kementrian Negara Riset dan Tekhnologi. IPTEK dalam rangka pengelolaan sumber
daya alam melalui peningkatan produktivitas pertanian terus dikembangkan dan
diteliti, baik oleh pihak pemerintah, swasta dan bahkan dilakukan pula oleh
pihak akademisi termasuk anak-anak yang masih duduk di bangku sekolahan.
Robot pertanian buatan anak-anak cerdas SMA Negeri 1 Denpasar (Smansa)
diberi nama Unit Farming Robot Smansa (UFRS-1) mengalahkan ratusan peserta lainnya.
Robot serbaguna ini dirancang oleh tujuh sekawanan yakni Erick, Fajar,
Rina, Febby, Manik Karvana, Wisnu dan Gerry, dibina oleh Ni Putu Sri Wardhani,
S.Pd. “Kami terkejut bisa mendapatkan juara II Nasional, padahal tim ini
bentukan baru,” ujar Sri Wardhani, Jumat (25/1) kemarin
Kepala SMA Negeri 1 Denpasar mengakui Smansa yang sering menang dievent
nasional memerlukan seorang motivator seperti Sri Wardhani yang tak kenal
lelah. Prestasi ini selain mengangkat citra sekolah dan Bali, juga memberi
nilai tambah bagi pertanian Bali dan Nasional dalam mengelola dan mengolah
sumber daya lingkungan khususnya pertanian.
Robot ini, menurut Fajar, memiliki lima fungsi. Cocok untuk lahan luas
yang penduduknya sedikit. Cocok juga untuk Bali yang mulai kekurangan tenaga
kerja di bidang pertanian khususnya di bidang panen dan pembajakan sawah.
Fungsi pertama sebagai gerinda guna memanen padi, ke dua, Robot dengan
energi Aki mampu memotong padi dan kemudian melontarkan lalu mengumpulkan dalam
sebuah tempat. Ke tiga, sebagai pelontar pupuk. Dalam satu kali lontaran bisa
menjangkau puluhan meter. Hanya pemupukan harus dilakukan lewat pematang sawah.
Fungsi ke empat sebagai pembajak sawah. Robot berbentuk traktor ini
tinggal digerakkan lewat Remote Control
guna mengaktifkan alat pembajak dan roda tank dibagian pinggir. Terakhir
berfungsi sebagai penyemprotan pestisida. Hanya saja kelima fungsi ini
disiapkan alatnya dalam satu paket.
Fajar dan Erick menjelaskan Robot ini digerakkan dengan Remote Control
lewat frekuensi. Jika menginginkan daya gerak dan kerja yang lebih besar dapat
mengganti aki dengan listrik atau BBM. Sejumlah teori dan rumus elektronik,
mekanika dan fisika digunakan. Misalnya teori gerak parabola untuk melontarkan
pupuk, debit air untuk pestisida, rumus Bornouli dan hukum faskal. (025/*)
Mengetahui,
|
Amlapura,
|
Kepala
SMK
N 1 Amlapura
|
Guru
mata pelajaran
|
I Wayan Artana, S.pd,M.Pd
|
I
Ketut Sueta, S.Pd
|
NIP. 197108022000121002
|
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Nama
Sekolah :
SMK N 1 Amlapura
Mata
Pelajaran : Pendidikan Budi Pekerti
Kelas
/ Semester : XII / 1
Pertemuan
ke : ke lima, ke enam, ke tujuh dan ke delapan
Alokasi
Waktu :
4 Jam Pelajaran ( 4 X 45 Menit )
Standar
Kompetensi : 1. Memahami dan menerapkan nilai-nilai
hubungan manusia dengan lingkungan
Kompetensi
Dasar : 1.2 Melestarikan
lingkungan alam yang berkelanjutan
I. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Pertemuan
I
- Mengklasifikasikan
sumber daya alam berdasarkan macamnya menurut Djoyohadikusumo
- Menjelaskan
langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap koservasi sumber daya alam yang
tak
terpulihkan
- Menguraikan minimal 3
contoh sumber daya alam yang terpulihkan
Pertemuan
II
-
Menjelaskan permasalahan sumber
daya alam hayati
- Menjelaskan
upaya-upaya dalam pelestarian sumber daya alam hayati ditinjau dari segi
pelaku perusakan pelestarian lingkungan hidup
-
Menjelaskan upaya-upaya
dalam pelestarian sumber daya alam secara terpadu
- Menumbuhkan
nilai-nilai budi pekerti luhur dalam pelestarian lingkungan hidup
- Menumbuhkan
perilaku yang baik dalam ikut melestarikan lingkungan hidup
Pertemuan III
- Menggali
nilai positif dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam kliping dengan topik pelestarian lingkungan hidup
- Merefleksikan
diri dengan meneladani tokoh-tokoh yang memiliki nilai perilaku positif yang terdapat
dalam
kliping
- Menunjukkan
perilaku positif dengan selalu menjaga pelestarian lingkungan hidup
masing-masing
II.
TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Setelah mempelajari SK dan KD ini siswa diharapkan :
A Akademik
Pertemuan
I
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Mengklasifikasikan sumber daya alam berdasarkan
macamnya menurut Djoyohadikusumo
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan
terhadap koservasi sumber daya alam yang tak
terpulihkan
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menguraikan minimal 3 contoh
sumber daya alam yang terpulihkan
Pertemuan
II
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menjelaskan permasalahan sumber daya alam hayati
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menjelaskan upaya-upaya dalam pelestarian sumber
daya alam hayati ditinjau
dari segi pelaku perusakan pelestarian lingkungan hidup
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menjelaskan upaya-upaya dalam
pelestarian sumber daya alam secara terpadu
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menumbuhkan
nilai-nilai budi pekerti luhur dalam pelestarian lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menumbuhkan
perilaku yang baik dalam ikut melestarikan lingkungan hidup
Pertemuan III
- Melalui berdiskusi siswa mampu Menggali nilai
positif dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam kliping dengan topik pelestarian lingkungan hidup
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Merefleksikan diri dengan meneladani tokoh-tokoh
yang memiliki nilai perilaku positif yang terdapat dalam
kliping
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menunjukkan perilaku positif dengan selalu menjaga
pelestarian lingkungan hidup masing-masing
B. Nilai – Nilai Karakter
1. Berperilaku
tertib dan patuh selama proses belajar dan mengikuti norma hukum yang berlaku
di lingkungan sekolah dan di masyarakat
(disiplin)
2. Menunjukkan
usaha sungguh-sungguh dalam mencapai prestasi belajar dan membekali
keterampilan untuk masa depan (Kerja keras)
3. Cara berpikir,
bersikap dan bertindak yang menilai sama dengan orang lain dalam berdiskusi dan
bermusyawarah sesuai dengan hak dan kewajibannya (Demokratis)
4. Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar (Rasa ingin tahu)
5. Berpikir,
bersikap, bertindak dan berwawasan yang selalu mengutamakan kepentingan dan
keselamatan serta kesetiaan terhadap bangsa dan negara dengan selalu menjaga
dan melestarikan lingkungan (Cinta tanah air)
6. Sikap, dan
tindakan yang yang selalu berusaha mencegah kerusakan pada lingkungan alam yang
ada di sekitarnya, dan mengembangan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi (Peduli lingkungan)
7. Sikap dan
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia
lakukan terhadap diri, masyarakat, bangsa, lingkungan, negara dan Tuhan
(Tanggung jawab).
III.
MATERI PEMBELAJARAN :
Pertemuan I
Klasifikasi
sumber daya alam
Pertemuan II dan III
Permasalahan
sumber daya alam
Pelestarian
lingkungan hidup
Pelestarian Sumber
Daya Alam Secara Terpadu
Pertemuan
IV
5.
Menyimak konsep pelestarian lingkungan hidup
6.
Menggali Nilai-nilai tuntunan budi Pekerti
dengan sikap ikut melestarikan lingkungan hidup seperti dalam
kliping
IV. STRATEGI, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN :
-
Stategi Pembelajaran :
Diskoveri Ekspositori
-
Metode Pembelajaran : Penugasan, diskusi
kelompok, presentasi hasil kerja kelompok, tanya jawab
-
Model pembelajaran : Group
Investigation (diskusi klompok)
V.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
PERTEMUAN
I
(PERTAMA)
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
WAKTU
|
AWAL
|
1.
Melakukan presensi dan apresiasi (Disiplin)
2.
Menyampaikan SK, KD dan TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.
Memberikan motivasi belajar tentang pentingnya pelestarian lingkungan
4.
Melakukan appersepsi terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan
5.
Menyampaikan topik diskusi untuk pembahasan dalam kelompok
6.
Memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi karena selalu diamati
|
5
menit
|
I
N T I
|
EKSPLORASI
:
1. Informasi terkini dari pelestarian
lingkungan hidup, berdasarkan pemberitaan
di
media cetak, elektronika dan buku sumber (Kerja keras, Cinta Tanah
Air, Peduli
lingkungan, Tanggung jawab)
2.
Memfasilitasi pembentukan kelompok kecil (4-5 orang) sesuai dengan pokok
permasalahan yang akan dibahas
3.
Kelompok kecil membahas permasalahan berdasarkan kajian materi
pembelajaran: pelestarian lingkungan dari
buku sumber
4.
Merangkum hasil kajian materi dan selanjutnya bersama-sama
memecahkan permasalahan yang ada
ELABORASI
:
1.
Diskusi kelas dengan materi Pelestarian lingkungan (Demokratis, Rasa ingin
tahu)
2.
Membuat laporan hasil kerja kelompok
3.
Tiap kelompok secara bergilir tampil menyajikan tugas kelompoknya
dengan ditanggapi oleh kelompok lainnya
dalam batas waktu yang telah
disepakati
4.
Setiap pertanyaan yang diajukan kelompok lain, didiskusikan kelompok penyaji
dan selanjutnya diberikan tanggapan. Bila
tanggapannya belum bisa diterima
kelompok penanya, penyaji bisa
melemparkan pertantaan tersebut pada
kelompok lainnya.
KONFIRMASI
:
1.
Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan
2.
Menyimpulkan hasil diskusi kelas di bawah bimbingan guru
3.
Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik
4.
Memberi teguran pada siswa kurang aktif
5.
Menyampaikan topik penilai perkelompok
|
35
menit
|
PENUTUP
|
1. Guru dan
siswa melakukan refleksi diri terhadap hasil diskusi
2. post tes
dalam bentuk lisan
3.
Penugasan siswa :
- Penugasan berstruktur : mengerjakan
soal latihan di rumah pada KD yang
akan disampaikan minggu depannya
- Penugasan mandiri tidak berstruktur :
mengkliping artikel atau Berita dari
media cetak yang berkaitan dengan
materi atau KD yang akan dibahas minggu
depannya
|
5
menit
|
PERTEMUAN
II
dan III
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
WAKTU
|
AWAL
|
1.
Melakukan presensi dan apresiasi (Disiplin)
2.
Menyampaikan SK, KD dan TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.
Memberikan motivasi belajar tentang pentingnya pelestarian lingkungan
4.
Melakukan appersepsi terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan
5.
Menyampaikan topik diskusi untuk pembahasan dalam kelompok
6.
Memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi karena selalu diamati
|
5
menit
|
I
N T I
|
EKSPLORASI
:
1.
Informasi terkini dari perkembangan pelestarian lingkungan hidup, berdasarkan
pemberitaan di media cetak, elektronika
dan buku sumber (Kerja keras, Cinta
Tanah Air, Peduli lingkungan, Tanggung
jawab)
2.
Memfasilitasi pembentukan kelompok kecil (4-5 orang) sesuai dengan
pokok permasalahan yang akan dibahas
3.
Kelompok kecil membahas permasalahan berdasarkan kajian materi
pembelajaran: pelestarian lingkungan dari
buku sumber
4.
Merangkum hasil kajian materi dan selanjutnya bersama-sama
memecahkan permasalahan yang ada
ELABORASI
:
1.
Diskusi kelas dengan materi pelestarian lingkungan (Demokratis, Rasa ingin
tahu)
2.
Membuat laporan hasil kerja kelompok
3.
Tiap kelompok secara bergilir tampil menyajikan tugas kelompoknya
dengan ditanggapi oleh kelompok lainnya
dalam batas waktu yang telah
disepakati
4.
Setiap pertanyaan yang diajukan kelompok lain, didiskusikan kelompok
penyaji dan selanjutnya diberikan
tanggapan. Bila tanggapannya belum
bisa diterima kelompok penanya, penyaji
bisa melemparkan pertantaan
tersebut pada kelompok lainnya.
KONFIRMASI
:
1.
Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan
2.
Menyimpulkan hasil diskusi kelas di bawah bimbingan guru
3.
Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik
4.
Memberi teguran pada siswa kurang aktif
5.
Menyampaikan topik penilai perkelompok
|
35
menit
|
PENUTUP
|
1. Guru dan
siswa melakukan refleksi diri terhadap hasil diskusi
2. post tes
dalam bentuk lisan
3.
Penugasan siswa :
- Penugasan berstruktur : mengerjakan
soal latihan di rumah pada KD yang
akan disampaikan minggu depannya
- Penugasan mandiri tidak berstruktur :
mengkliping artikel atau Berita dari
media cetak yang berkaitan dengan
materi atau KD yang akan dibahas minggu
depannya
|
5
menit
|
PERTEMUAN
IV
(KE
EMPAT)
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
WAKTU
|
AWAL
|
1.
Melakukan presensi dan apresiasi (Disiplin)
2.
Menyampaikan SK, KD dan TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.
Memberikan motivasi belajar tentang pentingnya menggali nilai budi pekerti
luhur dan karakter bangsa dalam kliping pelestarian
lingkungan
4.
Melakukan appersepsi terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan
5.
Menyampaikan topik diskusi untuk pembahasan dalam kelompok
6.
Memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi karena selalu diamati
|
5
menit
|
I
N T I
|
EKSPLORASI
:
1. Informasi nilai budi pekerti
luhur dan nilai karakter bangsa dalam pelestarian
lingkungan hidup dari kliping (Kerja keras, Cinta Tanah Air, Peduli
lingkungan, Tanggung jawab)
2.
Memfasilitasi pembentukan kelompok kecil (4-5 orang) sesuai dengan pokok
permasalahan yang akan dibahas
3.
Kelompok kecil membahas permasalahan berdasarkan kajian materi
pembelajaran: pelestarian lingkungan dari
buku sumber
4.
Merangkum hasil kajian materi dan selanjutnya bersama-sama memecahkan
permasalahan yang ada
ELABORASI
:
1.
Diskusi kelas menggali nilai budi
pekerti luhur dan nilai karakter bangsa dari
kliping dengan materi pelestarian
lingkungan (Demokratis, Rasa ingin tahu)
2.
Membuat laporan hasil kerja kelompok
3.
Tiap kelompok secara bergilir tampil menyajikan tugas kelompoknya dengan
ditanggapi oleh kelompok lainnya dalam
batas waktu yang telah disepakati
4.
Setiap pertanyaan yang diajukan kelompok lain, didiskusikan kelompok
penyaji dan selanjutnya diberikan
tanggapan. Bila tanggapannya belum
bisa diterima kelompok penanya, penyaji
bisa melemparkan pertantaan
tersebut pada kelompok lainnya.
KONFIRMASI
:
1.
Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan
2.
Menyimpulkan hasil diskusi kelas di bawah bimbingan guru
3.
Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik
4.
Memberi teguran pada siswa kurang aktif
5.
Menyampaikan topik penilai perkelompok
|
35
menit
|
PENUTUP
|
1. Guru dan
siswa melakukan refleksi diri terhadap hasil diskusi
2. post tes
dalam bentuk lisan
3.
Penugasan siswa :
- Penugasan berstruktur : mengerjakan
soal latihan di rumah pada KD yang
akan disampaikan minggu depannya
- Penugasan mandiri tidak berstruktur :
mengkliping artikel atau Berita dari
media cetak yang berkaitan dengan
materi atau KD yang akan dibahas minggu
depannya
|
5
menit
|
V.
Alat ( Bahan ) : Spidol, White
board, LCD + Lap Top
VI. Sumber Belajar dan Bahan Ajar : SUMBER BELAJAR: Buku P4 dari BP7
Jakarta, PPend. Budi Pekerti untuk SMU Drs. Aim Abdulkarim, M.Pd Ganeca Exact
Bandung,
Video, TV, Surat Kabar dan BAHAN AJAR : Pend. Budi Pekerti untuk SMA/SMK kelas
XII, Smt 1Oleh Drs. I Made Sucipta.M.Si
VII Penilaian :
1. Penilaian Kognitif, Guru melakukan
post-tes dengan membuat pertanyaan yang
tidak mengulang
pengalaman belajar. Penilaian di
dalam pembelajaran ini mengutamakan penilaian proses dalam
bentuk lembar tugas yang dikerjakan
siswa.
2. Pembelajaran tindak lanjut
- Laporan ditulis pada kertas kerja sesuai
dengan petunjuk guru.
- Dikumpulkan dalam waktu 1 minggu
3. Penilaian dalam bentuk soal uraian
untuk mengukur TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI yang
ingin dicapai sebagai berikut :
Penilaian
dalam bentuk soal uraian I
NO.
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
SKOR
|
1.
|
Jelaskanlah klasifikasi sumber daya
alam berdasarkan macamnya menurut Djojohadikusuma !
|
Menurut Djojohadikusuma Sumber Daya Alam dapat digolongkan menjadi:
a.
sumber daya tanah dan air
b.
sumber daya tanaman dan pepohonan
c. sumber daya akuatik, termasuk perikanan laut dan darat,
sumber daya mineral dan energi, termasuk energi matahari dan pasang surut
air laut
|
Betul
1 = 25
2 = 50
3 = 75
4 = 100
|
2.
|
Jelaskanlah langkah-langkah yang
harus dilakukan terhadap koservasi sumber daya alam yang tak terpulihkan !
|
1.
melakukan penghematan bahan,
2.
pendaurulangan (recycle),
3. penggunaulangan (reuse),
4. perawatan (repair).
|
Betul
1 = 25
2 = 50
3 = 75
4 = 100
|
3.
|
Uraikanlah minimal 3 contoh
sumber daya alam yang terpulihkan
|
1. beternak, 2. bertani, 3.
memelihara ikan
|
Betul
1 = 30
2 = 70
3 = 100
|
Penilaian
dalam bentuk soal uraian II
NO.
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
SKOR
|
1.
|
Jelaskanlah permasalahan terhadap lingkungan hidup !
|
1. karena
kerusakan lingkungan
2. karena
pencemaran lingkungan
|
Betul
1 = 50
2 = 100
|
2.
|
Jelaskanlah
upaya-upaya dalam pelestarian sumber daya alam hayati ditinjau dari segi
pelaku perusakan pelestarian lingkungan hidup
|
a. Mencegah
ladang berpindah dan melatih penduduk agar dapt bertempat tinggal secara
menetap.
b. Mengatur,
mengawasi, dan mengendalikan penebangan hutan.
c. Mencegah
terjadinya kebakaran hutan,
penebangan liar, dan ilegaloging
|
Betul
1 = 30
2 = 70
3 = 100
|
3.
|
Jelaskanlah
upaya-upaya dalam pelestarian sumber daya alam secara terpadu
|
a. Taman Laut
b. Taman Nasional
c. Kebun Raya
d. Pengaturan Tata Ruang Kota
e.
Industri Berwawasan Lingkungan
|
Betul
1 = 20
2 = 40
3 = 60
4 = 80
5 = 100
|
Jumlah skor yang diperoleh siswa
Nilai
=
--------------------------------------------- X
100
Jumlah skor maksimal
2.
Penggalian nilai
NO.
|
Penggalian
nilai
|
Nilai
yang digali
|
SKOR
|
1.
|
Galilah nilai budi Pekerti terhadap pelestarian
lingkungan hidup dan sumber daya alam dalam kliping
|
1.
antisipatif, 2. berpikir jauh ke
depan, 3. cinta alam, 4. cinta lingkungan, 5. lestari,
|
4. Penilaian
Afektif, penilaian ini dilakukan dengan lembar pengamatan perindividu, yang
dilakukan oleh guru. Selama proses pembelajaran, guru mengadakan penilaian baik
berupa “komentar”, atau dalam bentuk pengamatan .
Format Lembar Pengamatan
Sikap Siswa (Penilaian Afektif) Kerja kelompok :
No
|
Indikator
Sikap
Nama Siswa
|
A1 =
Reciving
|
A2 = Responding
|
A3 =
Valuing
|
A4 =
Organizing
|
A5 = Caracterizing
|
Nilai rata-rata (kualitatif/huruf)
|
1
|
|||||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
4
|
|||||||
5
|
|||||||
6
|
|||||||
7
|
|||||||
8
|
|||||||
9
|
|||||||
10
|
Mengetahui,
|
Amlapura,
|
Kepala
SMK
N 1 Amlapura
|
Guru
mata pelajaran
|
I Wayan Artana, S.pd,M.Pd
|
I
Ketut Sueta, S.Pd
|
NIP. 197108022000121002
|
Catatan :
MATERI
PEMBELAJARAN
Standar
Kompetensi : 1. Memahami dan
menerapkan nilai-nilai hubungan manusia dengan lingkungan
Kompetensi
Dasar : 1.2 Melestarikan
lingkungan alam yang berkelanjutan
I. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Pertemuan
I
- Mengklasifikasikan
sumber daya alam berdasarkan macamnya menurut Djoyohadikusumo
- Menjelaskan
langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap koservasi sumber daya alam yang
tak
terpulihkan
- Menguraikan minimal 3
contoh sumber daya alam yang terpulihkan
Pertemuan
II
-
Menjelaskan permasalahan sumber
daya alam hayati
- Menjelaskan
upaya-upaya dalam pelestarian sumber daya alam hayati ditinjau dari segi
pelaku perusakan pelestarian lingkungan hidup
-
Menjelaskan upaya-upaya
dalam pelestarian sumber daya alam secara terpadu
- Menumbuhkan
nilai-nilai budi pekerti luhur dalam pelestarian lingkungan hidup
- Menumbuhkan
perilaku yang baik dalam ikut melestarikan lingkungan hidup
Pertemuan III
- Menggali
nilai positif dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam kliping dengan topik pelestarian lingkungan hidup
- Merefleksikan
diri dengan meneladani tokoh-tokoh yang memiliki nilai perilaku positif yang
terdapat dalam
kliping
- Menunjukkan
perilaku positif dengan selalu menjaga pelestarian lingkungan hidup
masing-masing
II.
TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Setelah mempelajari SK dan KD ini siswa diharapkan :
A Akademik
Pertemuan
I
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Mengklasifikasikan sumber daya alam berdasarkan
macamnya menurut Djoyohadikusumo
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan
terhadap koservasi sumber daya alam yang tak
terpulihkan
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menguraikan minimal 3 contoh
sumber daya alam yang terpulihkan
Pertemuan
II
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menjelaskan permasalahan sumber daya alam hayati
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menjelaskan upaya-upaya dalam pelestarian sumber
daya alam hayati ditinjau
dari segi pelaku perusakan pelestarian lingkungan hidup
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menjelaskan upaya-upaya dalam
pelestarian sumber daya alam secara terpadu
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menumbuhkan
nilai-nilai budi pekerti luhur dalam pelestarian lingkungan hidup
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menumbuhkan
perilaku yang baik dalam ikut melestarikan lingkungan hidup
Pertemuan III
- Melalui
berdiskusi siswa mampu Menggali nilai positif dari tokoh-tokoh yang terlibat
dalam kliping dengan topik pelestarian
lingkungan hidup
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Merefleksikan diri dengan meneladani tokoh-tokoh
yang memiliki nilai perilaku positif yang terdapat dalam
kliping
- Melalui
diskusi klompok siswa mampu Menunjukkan perilaku positif dengan selalu menjaga
pelestarian lingkungan hidup masing-masing
B. Nilai – Nilai Karakter
1. Berperilaku
tertib dan patuh selama proses belajar dan mengikuti norma hukum yang berlaku
di lingkungan sekolah dan di masyarakat
(disiplin)
2. Menunjukkan
usaha sungguh-sungguh dalam mencapai prestasi belajar dan membekali
keterampilan untuk masa depan (Kerja keras)
3. Cara berpikir,
bersikap dan bertindak yang menilai sama dengan orang lain dalam berdiskusi dan
bermusyawarah sesuai dengan hak dan kewajibannya (Demokratis)
4. Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar (Rasa ingin tahu)
5. Berpikir,
bersikap, bertindak dan berwawasan yang selalu mengutamakan kepentingan dan
keselamatan serta kesetiaan terhadap bangsa dan negara dengan selalu menjaga
dan melestarikan lingkungan (Cinta tanah air)
6. Sikap, dan
tindakan yang yang selalu berusaha mencegah kerusakan pada lingkungan alam yang
ada di sekitarnya, dan mengembangan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi (Peduli lingkungan)
7. Sikap dan
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia
lakukan terhadap diri, masyarakat, bangsa, lingkungan, negara dan Tuhan
(Tanggung jawab).
III.
MATERI PEMBELAJARAN :
Pertemuan I
1.
Pendahuluan
Untuk mencegah
kerusakan lingkungan, kita mampu melakukan upaya baik secara administratif,
teknologis, maupun edukatif. Secara administratif diperlukan langkah-langkah
penanganan yang tepat dengan adanya peraturan perundang undangan dari
pemerintah agar tidak merusak lingkungan karena adanya hukuman yang berat
terhadap perusak lingkungan. Secara
tekhnologis ini berarti diperlukannya tekhnologi untuk mencegah rusaknya
lingkungan terutama yang dilakukan oleh limbah pabrik, jadi diperlukan mesin
pengolah limbah industri Sedangkan secara edukatif (pendidikan) diperlukan
pendidikan kepada masyarakat lewat penyuluhan tentang kebersihan lingkungan,
seperti jangan membuang sampah rumah tangga ke sungai atau selokan dan
diberikannya mata pelajaran Biologi di sekolah. Dengan pendidikan diharapkan
masyarakat memiliki etika lingkungan.
2.
Klasifikasi sumber daya alam
Banyak cara dilakukan
orang untuk mengklasifikasi Sumber Daya Alam. Semuanya tergantung kepada tujuan
klasifikasi. Yang penting bukan menghafal ada berapa cara pengklasifikasinya,
sebab antar pakar sendiri sering terjadi perbedaan-perbedaan. Sumber Daya Alam
mampu digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan beberapa
penggolongan Sumber Daya Alam berdasarkan pada sifatnya, macam habitat,
kemungkinan pemulihannya, dan macamnya.
Berdasarkan Macamnyannya
Menurut
Djojohadikusuma (1976) Sumber Daya Alam mampu digolongkan menjadi:
a.
sumber daya tanah dan air
b.
sumber daya tanaman dan pepohonan
c.
sumber daya akuatik, termasuk perikanan laut
dan darat
d.
sumber daya mineral dan energi, termasuk
energi matahari dan pasang surut
Tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme mampu diperbaharui karena berkembang biak. Kita mampu menanam
tumbuhan atau memelihara hewan kemudian mengembangbiakannya. Sumber daya alam
demikian mampu dipanen, dimanfaatkan dan mampu diperbaharui atau terpulihkan
Pertemuan II dan III
3. Permasalahan sumber daya alam
Meskipun Sumber Daya
Alam Hayati tergolong sumber daya alam yang mampu diperbaharui, namun jika
pemanfaatannya kurang bijaksana akan terjadi kepunahan. Oleh karena itu jumlah
yang dimanfaatkan tidak boleh melebihi jumlah individu baru yang dihasilkan. Beberapa
permasalahan yang dialami oleh Sumber Daya Alam Hayati adalah Sumber Daya Alam
Hayati semakin langka dan keanekaragaman Sumber Daya Alam Hayati semakin
menurun
4. Pelestarian lingkungan hidup
Pelestarian atau
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati meliputi:
a.
Mencegah ladang berpindah dan melatih
penduduk agar dapt bertempat tinggal secara menetap. Ladang berpindah mampu
menimbulkan kebakaran hutan dan merusak lingkungan.
b.
Mengatur, mengawasi, dan mengendalikan
penebangan hutan. Penebangan hutan hendaknya dilakukan dengan cara tebang
pilih, artinya hanya menebang kayu yang cukup tua dan membiarkan kayu yang
masih muda. Dengan demikian kerusakan habitat mahluk hidup (hewan darat,
burung, serangga) mampu dikendalikan.
c. Mencegah terjadinya kebakaran hutan,
penebangan liar, dan ilegaloging
d. Melakukan penghijauan dan reboisasi. Hal ini
dimaksudkan agar terjadi peremajaan atau pemulihan lingkungan.
e. Mengadakan reservasi hutan. Reservasi adalah
membiarkan dan tidak boleh mengganggu kelestarian flora dan fauna yang ada di
dalamnya, dengan menjadikan kawasan hutan sebagai cagar alam atau suaka
margasatwa. Misalnya wilayah Ujung Kulon di Jawa Barat, Gunung Sigogor di Jawa
Tengah, Pulau Bawean di Jawa Timur, Gunung Leuser di Sumatera Utara, Gunung
Kerinci di Sumatera Barat, dan Pulau Komodo di Nusa Tenggara.
f. Mengadakan preservasi hutan. Preservasi
adalah melestarikan hutan dengan tujuan untuk diambil manfaatnya guna kesejahteraan
manusia. Misalnya pemeliharaan hutan resapan, hutan lindung, hutan kota, dan
hutan produksi.
g. Untuk menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan
yang digunakan sebagai bahan makanan, maka diperlukan upaya penganekaragaman
makanan. Hal ini juga dimaksudkan agar kita tidak terlalu tergantung pada satu
jenis makanan
5. Pelestarian Sumber Daya Alam Secara Terpadu
Upaya-upaya
yang mampu dilakukan untuk melestarikan Sumber Daya Alam Hayati secara terpadu.
a.
Taman Laut
Beberapa
wilayah taman laut dijadikan taman wisata untuk menarik wisatawan. Ditaman laut
para wisatawan diajak menikmati keindahan flora dan fauna laut yang beraneka
warna dan beraneka ragam bentuknya. Jika kalian berdarmawisata ke pantai,
usahakan agar kalian tidak membuang sampah di sembarang tempat, tidak membuang
kantong plastik yang mampu mematikan binatang yang memakannya, tidak mengganggu
flora dan fauna yang ada di dalamnya, dan tidak mencermari air di sekitarnya.
b. Taman
Nasional
Selain
sebagai tempat wisata, taman nasional juga sebagai tempat pengembangan ilmu
pengetahuan dan pelestarian mahluk hidup. Pengunjung hanya boleh melihat,
mendengar dan membiarkan satwa hidup liar di alam aslinya. Pengunjung tidak
boleh memberi makan, mencemari habitat, dan mengubah habitat. Kita harus taat
dan patuh kepada peraturan yang ditetapkan, meskipun tidak ada penjaga yang
mengawasi.
c. Kebun Raya
Kebun
Raya Bogor di Jawa Barat dan Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur merupakan
contoh kebun raya yang dikelola Pemerintah untuk menjaga kelestarian flora yang
ada. Kedua kebun raya tersebut ramai dikunjungi wisatawan. Wisatawan harus taat
dan patuh untuk tidak membuat coretan, memetik, memotong, dan bahkan mengambil
bagian tumbuhan yang ada di dalamnya.
d. Pengaturan Tata Ruang Kota
Kota
yang ideal adalah kota yang memiliki tata ruang kota. Letak kegiatan ekonomi,
pendidikan, perumahan, industri, dan rekreasi seharusnya terpisah. Wilayah
industri seharusnya terletak di daerah yang jauh dari permukiman penduduk, di
tanah tidak produktif (tandus), tidak di tempat yang tinggi (kenapa?), serta
memiliki unitpengolah limbah.
Kota
hendaknya memiliki hutan kota, taman, atau tanah terbuka yang cukup untuk
mengurangi pencemaran udara, menjaga kelembaban dan suhu udara, serta untuk
keindahan kota. Selain itu, juga ada danau atau bendungan kecil untuk mengatur
suhu dan kelembaban kota. Sungai-sungai dijaga kebersihan dan kelestarian
lingkungannya. Penduduk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan
masing-masing. Semuanya hanya mampu diwujudkan jika ada kerjasama yang baik
terpadu antara aparatur pemerintahan, pihak industri, pendidik,
organisasi-organisasi masyarakat, dan seluruh masyarakat. Bagaimana halnya
dengan di lingkungan kita? Kapan dan siapa yang harus memulainya.
e. Industri Berwawasan Lingkungan
Industri
yang digunakan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Bahan baku kayu
misalnya hendaknya diambil dari hutan dengan program penghutanan kembali
(reboisasi) dengan sedikit mungkin merusak lingkungan hutan. Penyimpanan,
pengolahan hendaknya memperhatikan kebersihan kesehatan, dan keselamatan.
Mesin-mesin yang digunakan hendaknya aman, hemat energi, dan tidak bising.
Pekerjaan hendaknya menggunakan masker, helm, dan peralatan pengaman lainnya.
Limbah yang dihasilkan diolah terlebih dahulu. Bahan-bahan yang diproduksi yang
mengandung bahan berbahaya hendaknya diberi kode atau label untuk pengaman.
Beberapa industri air mineral ada yang mendaur ulang botol plastik yang
digunakannya.
Pertemuan
IV
7.
Menyimak konsep pelestarian lingkungan hidup
8.
Menggali Nilai-nilai tuntunan budi Pekerti
dengan sikap ikut melestarikan lingkungan hidup seperti dalam
kliping
Kliping
“
S M A N 1 Kintamani
Kembali Hijaukan Alam demi
Kelestarian Lingkungan “
Bangli
(Bali Post).
Setelah sukses melakukan penghijauan pertama kali 22 Desember 2007
melibatkan 1.000 orang siswa, guru dan pegawai disejumlah instansi di desa
siakin Kintamani, SMAN 1 Kintamani kembali melakukan penghijauan di Dusun
Bubung Kelambu melibatkan sekitar 200 orang. Gabungan dari beberapa kelompok
siswa di antaranya peserta ekstrakurikuler pertamanan, pecinta lingkungan,
Bahasa Jepang, Pramuka dan PMR.
Kepala SMAN 1 Kintamani Drs. I Wayan Karya didampingi Wakasek Kesiswaan
Drs. I Nyoman Suarta dan Ketua OSIS sekolah setempat I Ketut Wisaya Darma,
Minggu (6/1) menegaskan kegiatan ini diprakarsai oleh pengurus OSIS SMAN 1
Kintamani. Dimana program ini setiap tahunnya secara rutin dilaksanakan sebagai
salah satu bentuk aksi sosial dan pengabdian terhadap masyarakat sambil menjaga
kelestarian lingkungan.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Dinas P-3 Kabupaten Bangli. Sampai saat
ini berhasil menanam ribuan bibit pohon seperti mahoni, albesia, ampupu. Target
pencapaian 33.000 pohon yang ditanam sudah terlaksana dengan sukses. Untuk itu
pihaknya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu
pelaksaaan penghijauan kali ini.
Hal senada dikatan Ketua OSIS SMAN 1 Kintamani I ketut Wisaya Darma. Dia
mengakui kendati banyak hambatan pihaknya bertekad agar kegiatan ini bisa
berjalan lancar sesuai dengan rencana. Diakui, ada tiga manfaat yang bisa
dipetik dari melalukan kegiatan ini. Bermanfaat pendidikan. Melalui menggali
infomasi dari berbagai sumber siswa mampu belajar banyak dari lapangan.
Menerapkan secara langsung apa yang telah dimampukan dari bangku sekolah.
Selanjutnya diaplikasikan secara langsung kepada masyarakat.
Selanjutnya, pengabidian pada masyarakat. Melalui kegiatan ini siswa
bisa menyumbangkan sesuatu yang berharga, tidak saja pada diri sendiri tetapi
juga pada masyarakat umum, terutama lingkungan sekitar. Kegiatan ini merupakan
pemanfaatan waktu senggang (masa libur sekolah).
Sementara itu, Kadus Bubung Kelambu I Nyoman Conto Ariana menyambut baik
kehadiran SMAN 1 Kintamani ini. Pihaknya bersama warga masyarakat bahkan ikut
berbaur dengan siswa dalam melaksanakan kegiatan penghijauan. Sebagai Kadus
yang juga sebagai Kelompok Tani Wira Usaha menegaskan, pihaknya sudah lama
merintis dan memperjuangkan agar lahan kritis seluas 14 hektar di wilayahnya
bisa dihijaukan (kmb 17/*)
Mengetahui,
|
Amlapura,
|
Kepala
SMK
N 1 Amlapura
|
Guru
mata pelajaran
|
I Wayan Artana, S.pd,M.Pd
|
I
Ketut Sueta, S.Pd
|
NIP. 197108022000121002
|
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK N 1 Amlapura
Mata Pelajaran : Pendidikan Budi Pekerti
Kelas / Semester : XII / 1
Pertemuan ke :
ke sembilan, ke sepuluh, ke sebelas dan ke duabelas
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran
( 4 X 45 Menit )
Standar
Kompetensi : 1. Memahami dan
menerapkan nilai-nilai hubungan manusia dengan lingkungan
Kompetensi Dasar : 1.3 Memanfaatkan lingkungan alam yang
berkelanjutan
I.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
:
Pertemuan I
- Mendeskripsikan pengertian pemanfaatan lingkungan alam atau sumber daya alam
- Menjelaskan
secara garis besar klasifikasi 5 lingkungan alam atau sumber daya alam
berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan manusia
- Menguraikan 2 contoh nyata
lingkungan alam atau sumber daya alam yang diperbaharui dengan cara reproduksi
- Menguraikan 2 contoh nyata
lingkungan alam atau sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dengan
cepat
habis
Pertemuan II dan III
- Mendeskripsikan prinsip
ekoefisien di dalam memanfaatkan sumber daya alam
- Menguraikan hubungan IPTEK terhadap pemanfaatan sumber daya alam
- Menguraikan 3 macam tekhnologi dalam pengembangan dan pengelolaan sumber
daya alam
- Menjelaskan peranan IPTEK
dalam pengelolaan sumber daya alam
- Menunjukkan nilai-nilai budi
pekerti luhur dari pemanfaatan lingkungan alam atau sumber daya al
- Menunjukkan perilaku budi
pekerti luhur dalam pemanfataan lingkungan alam atau sumber daya alam
Pertemuan IV
- Menggali nilai budi pekerti
luhur dan nilai karakter bangsa dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam kliping
dengan
topik pemanfaatan sumber daya alam
- Merefleksikan diri dengan
meneladani tokoh-tokoh yang memiliki nilai perilaku positif yang terdapat dalam
kliping
- Menunjukkan perilaku positif
dengan selalu menjaga pelestarian lingkungan hidup masing-masing
II. TUJUAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Setelah mempelajari SK dan KD ini siswa
diharapkan :
A Akademik
Pertemuan I
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Mendeskripsikan
pengertian pemanfaatan lingkungan alam atau sumber daya alam
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menjelaskan secara garis besar klasifikasi 5 lingkungan
alam atau sumber daya alam berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan
manusia
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menguraikan
2
contoh nyata lingkungan alam atau sumber daya alam yang diperbaharui dengan
cara reproduksi
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Menguraikan 2
contoh nyata lingkungan alam
atau sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui dengan cepat habis
Pertemuan II dan III
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Mendeskripsikan
prinsip ekoefisien di dalam
memanfaatkan sumber daya alam
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menguraikan
hubungan IPTEK terhadap
pemanfaatan sumber daya alam
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menguraikan
3 macam tekhnologi dalam
pengembangan dan pengelolaan sumber
daya alam
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menjelaskan
peranan IPTEK dalam
pengelolaan sumber daya alam
- Melalui diskusi klompok siswa mampu Menunjukkan
nilai-nilai budi pekerti luhur dari
pemanfaatan lingkungan alam atau sumber daya al
- Melalui berdiskusi klompok siswa mampu Menunjukkan
perilaku budi pekerti luhur
dalam pemanfataan lingkungan alam
atau sumber daya alam
Pertemuan IV
- Melalui berdiskusi klompok siswa mampu Menggali
nilai budi pekerti luhur dan nilai karakter bangsa dari
tokoh-tokoh yang terlibat dalam
kliping dengan topik pemanfaatan sumber daya alam
- Melalui menggali infomasi dari berbagai sumber
siswa mampu Merefleksikan diri dengan meneladani tokoh-
tokoh yang memiliki nilai perilaku
positif yang terdapat dalam kliping
- Melalui menggali infomasi dari berbagai sumber
siswa mampu Menunjukkan perilaku positif dengan selalu
menjaga pelestarian lingkungan hidup
masing-masing
B.
Nilai – Nilai Karakter
1. Berperilaku
tertib dan patuh selama proses belajar dan mengikuti norma hukum yang berlaku
di lingkungan sekolah dan di masyarakat
(disiplin)
2. Menunjukkan
usaha sungguh-sungguh dalam mencapai prestasi belajar dan membekali
keterampilan untuk masa depan (Kerja keras)
3. Cara berpikir,
bersikap dan bertindak yang menilai sama dengan orang lain dalam berdiskusi dan
bermusyawarah sesuai dengan hak dan kewajibannya (Demokratis)
4. Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar (Rasa ingin tahu)
5. Berpikir,
bersikap, bertindak dan berwawasan yang selalu mengutamakan kepentingan dan
keselamatan serta kesetiaan terhadap bangsa dan negara dengan selalu menjaga
dan melestarikan lingkungan (Cinta tanah air)
6. Sikap, dan
tindakan yang yang selalu berusaha mencegah kerusakan pada lingkungan alam yang
ada di sekitarnya, dan mengembangan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi (Peduli lingkungan)
7. Sikap dan
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia
lakukan terhadap diri, masyarakat, bangsa, lingkungan, negara dan Tuhan
(Tanggung jawab).
III.
MATERI PEMBELAJARAN :
Pertemuan I
1. Pengertian Sumber Daya Alam
2. Penggolongan Lingkungann
Hidup atau Sumber Daya Alam
Pertemuan II dan III
3. Pemanfaatan Lingkungan Alam atau Sumber Daya
Alam
4. Hubungan ilmu pengetahuan dan tekhnologi terhadap pemanfaatan lingkungan
alam
5. Macam-macam
tekhnologi dalam pengembangan dan pengelolaan lingkungan alam
6. Peranan IPTEK dalam pemanfaatan lingkungan hidup
Pertemuan IV
1.
Menyimak konsep pemanfaatan sumber daya alam
2.
Menggali Nilai-nilai tuntunan budi Pekerti dan nilai karakter bangsa dengan
sikap memanfaatkan
lingkungan lingkungan alam berkelanjutan secara bijaksana seperti dalam kliping
IV. STRATEGI,
METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN :
-
Stategi Pembelajaran :
Diskoveri Ekspositori
-
Metode Pembelajaran : Penugasan, diskusi
kelompok, presentasi hasil kerja kelompok, tanya jawab
-
Model pembelajaran : Group
Investigation (diskusi klompok)
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
PERTEMUAN
I (PERTAMA)
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
WAKTU
|
AWAL
|
1.
Melakukan presensi dan apresiasi (Disiplin)
2.
Menyampaikan SK, KD dan TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.
Memberikan motivasi belajar tentang pentingnya alam lingkungan berkelanjutan
4.
Melakukan appersepsi terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan
5.
Menyampaikan topik diskusi untuk pembahasan dalam kelompok
6.
Memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi karena selalu diamati
|
5 menit
|
I N T I
|
EKSPLORASI
:
1.
Informasi terkini dari pemanfaatan sumber daya alam, berdasarkan
pemberitaan di media cetak, elektronika,
dan buku sumber tentang
pemanfaatan lingkungan alam berkelanjutan
(Kerja keras, Cinta Tanah Air,
Peduli lingkungan, Tanggung jawab)
2.
Memfasilitasi pembentukan kelompok kecil (4-5 orang) sesuai dengan
pokok permasalahan yang akan dibahas
3. Kelompok
kecil membahas permasalahan berdasarkan kajian materi
pembelajaran: alam lingkungan
berkelanjutan dari buku sumber
4.
Merangkum hasil kajian materi dan selanjutnya bersama-sama
memecahkan permasalahan yang ada
ELABORASI :
1. Diskusi
kelas dengan materi sumber daya alam (Demokratis, Rasa ingin tahu)
2. Membuat
laporan hasil kerja kelompok
3. Tiap
kelompok secara bergilir tampil menyajikan tugas kelompoknya
dengan ditanggapi oleh kelompok lainnya
dalam batas waktu yang telah
disepakati
4. Setiap
pertanyaan yang diajukan kelompok lain, didiskusikan kelompok
penyaji dan selanjutnya diberikan
tanggapan. Bila tanggapannya belum
bisa diterima kelompok penanya, penyaji
bisa melemparkan pertantaan
tersebut pada kelompok lainnya.
KONFIRMASI
:
1.
Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan
2. Menyimpulkan
hasil diskusi kelas di bawah bimbingan guru
3. Memberi
apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik
4. Memberi
teguran pada siswa kurang aktif
5.
Menyampaikan topik penilai perkelompok
|
35 menit
|
PENUTUP
|
1. Guru dan
siswa melakukan refleksi diri terhadap hasil diskusi
2. post tes
dalam bentuk lisan
3.
Penugasan siswa :
- Penugasan berstruktur : mengerjakan
soal latihan di rumah pada KD
yang akan disampaikan minggu depannya
- Penugasan mandiri tidak berstruktur :
mengkliping artikel atau berita
dari media cetak yang berkaitan dengan
materi atau KD yang akan
dibahas minggu depannya
|
5 menit
|
PERTEMUAN
II dan III
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
WAKTU
|
AWAL
|
1.
Melakukan presensi dan apresiasi (Disiplin)
2.
Menyampaikan SK, KD dan TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.
Memberikan motivasi belajar tentang sumber daya alam
4.
Melakukan appersepsi terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan
5.
Menyampaikan topik diskusi untuk pembahasan dalam kelompok
6.
Memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi karena selalu diamati
|
5 menit
|
I N T I
|
EKSPLORASI
:
1.
Informasi terkini dari pentingnya pemanfaatan sumber daya alam dalam
hubungannya dengan IPTEK, berdasarkan
pemberitaan di media cetak,
elektronika dan buku sumber (Kerja keras,
Cinta Tanah Air, Peduli lingkungan,
Tanggung jawab)
2.
Memfasilitasi pembentukan kelompok kecil (4-5 orang) sesuai dengan
pokok permasalahan yang akan dibahas
3. Kelompok
kecil membahas permasalahan berdasarkan kajian materi
pembelajaran: lingkungan alam dan IPTEIK
dari buku sumber
4.
Merangkum hasil kajian materi dan selanjutnya bersama-sama
memecahkan permasalahan yang ada
ELABORASI :
1. Diskusi
kelas dengan materi pemanfaatan lingkungan alam dan IPTEK
(Demokratis, Rasa ingin tahu)
2. Membuat
laporan hasil kerja kelompok
3. Tiap
kelompok secara bergilir tampil menyajikan tugas kelompoknya
dengan ditanggapi oleh kelompok lainnya
dalam batas waktu yang telah
disepakati
4. Setiap
pertanyaan yang diajukan kelompok lain, didiskusikan kelompok
penyaji dan selanjutnya diberikan
tanggapan. Bila tanggapannya belum
bisa diterima kelompok penanya, penyaji
bisa melemparkan pertantaan
tersebut pada kelompok lainnya.
KONFIRMASI
:
1.
Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan
2.
Menyimpulkan hasil diskusi kelas di bawah bimbingan guru
3. Memberi
apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik
4. Memberi
teguran pada siswa kurang aktif
5.
Menyampaikan topik penilai perkelompok
|
35 menit
|
PENUTUP
|
1. Guru dan
siswa melakukan refleksi diri terhadap hasil diskusi
2. post tes
dalam bentuk lisan
3.
Penugasan siswa :
- Penugasan berstruktur : mengerjakan
soal latihan di rumah pada KD
yang akan disampaikan minggu depannya
- Penugasan mandiri tidak berstruktur :
mengkliping artikel atau berita
dari media cetak yang berkaitan dengan
materi atau KD yang akan
dibahas minggu depannya
|
5 menit
|
PERTEMUAN
IV (KE EMPAT)
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
WAKTU
|
AWAL
|
1.
Melakukan presensi dan apresiasi (Disiplin)
2.
Menyampaikan SK, KD dan TUJUAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.
Memberikan motivasi belajar tentang sumber daya alam
4.
Melakukan appersepsi terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan
5.
Menyampaikan topik diskusi untuk pembahasan dalam kelompok
6.
Memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi karena selalu diamati
|
5 menit
|
I N T I
|
EKSPLORASI
:
1. Informasi nilai budi pekerti
luhur dan nilai karakter bangsa dalam pemanfaatan
lingkungan alam berkelanjutan dari kliping (Kerja keras, Cinta Tanah
Air, Peduli
lingkungan, Tanggung jawab)
2.
Memfasilitasi pembentukan kelompok kecil (4-5 orang) sesuai dengan
pokok permasalahan yang akan dibahas
3. Kelompok
kecil membahas permasalahan berdasarkan kajian materi
pembelajaran: pemanfaatan sumber daya
alam dari buku sumber
4.
Merangkum hasil kajian materi dan selanjutnya bersama-sama
memecahkan permasalahan yang ada
ELABORASI :
1. Diskusi
kelas menggali nalai budi pekerti luhur dan nilai karakter bangsa dengan
materi pemanfaatan lingkungan alam atau sumber
daya alam (Demokratis, Rasa
ingin tahu)
2. Membuat
laporan hasil kerja kelompok
3. Tiap
kelompok secara bergilir tampil menyajikan tugas kelompoknya
dengan ditanggapi oleh kelompok lainnya
dalam batas waktu yang telah
disepakati
4. Setiap
pertanyaan yang diajukan kelompok lain, didiskusikan kelompok
penyaji dan selanjutnya diberikan
tanggapan. Bila tanggapannya belum
bisa diterima kelompok penanya, penyaji
bisa melemparkan pertantaan
tersebut pada kelompok lainnya.
KONFIRMASI
:
1.
Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan
2.
Menyimpulkan hasil diskusi kelas di bawah bimbingan guru
3. Memberi
apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik
4. Memberi
teguran pada siswa kurang aktif
5.
Menyampaikan topik penilai perkelompok
|
35 menit
|
PENUTUP
|
1. Guru dan
siswa melakukan refleksi diri terhadap hasil diskusi
2. post tes
dalam bentuk lisan
3.
Penugasan siswa :
- Penugasan berstruktur : mengerjakan
soal latihan di rumah pada KD
yang akan disampaikan minggu depannya
- Penugasan mandiri tidak berstruktur :
mengkliping artikel atau berita
dari media cetak yang berkaitan dengan
materi atau KD yang akan
dibahas minggu depannya
|
5 menit
|
V. Alat (
Bahan ) : Spidol, White
board, LCD + Lap Top
VI. Sumber Belajar dan Bahan Ajar : SUMBER BELAJAR: Buku P4 dari BP7
Jakarta, PPKn untuk SMU Drs. Aim Abdulkarim, M.Pd Ganeca Exact Bandung, Video, TV,
Surat Kabar dan BAHAN AJAR : Pend. Budi Pekerti untuk SMA/SMK kelas XII, Smt
1Oleh Drs. I Made Sucipta.M.Si
VII Penilaian :
1. Penilaian Kognitif, Guru melakukan
post-tes dengan membuat pertanyaan yang
tidak mengulang
pengalaman belajar. Penilaian di
dalam pembelajaran ini mengutamakan penilaian proses dalam
bentuk lembar tugas yang dikerjakan
siswa.
2. Pembelajaran tindak lanjut
-
Laporan ditulis pada kertas kerja sesuai
dengan petunjuk guru.
-
Dikumpulkan dalam waktu 1 minggu
3. Penilaian dalam bentuk soal uraian untuk mengukur TUJUAN PENCAPAIAN
KOMPETENSI yang
ingin dicapai sebagai
berikut :
Penilaian
dalam bentuk soal uraian I
No.
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Bobot
|
1.
|
Deskripsikanlah
pengertian pemanfaatan lingkungan alam atau sumber daya alam ?
|
semua kekayaan
alam baik berupa benda mati maupun mahluk hidup yang berada di bumi dan dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
|
B=100
|
2.
|
Jelaskanlah secara garis besar
klasifikasi 5 lingkungan alam atau sumber daya alam secara garis besarnya
berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan manusia
!
|
1.Sumber daya alam materi.
2.Sumber daya alam hayati
3.Sumber daya alam energi.
4.Sumber
daya alam ruang,
5.Sumber daya
alam waktu,
|
Betul
1=20
2=40
3=60
4=80
5=100
|
3.
|
Uraikanlah 2 contoh nyata lingkungan
alam atau sumber daya alam yang diperbaharui dengan cara reproduksi
!
|
1. hewan (diternakkan), 2. Tumbuhan (dibudidayakan)
|
Betul
1=50
2=100
|
4.
|
Uraikanlah 3 contoh nyata lingkungan
alam atau sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dengan cepat
habis
|
1. Minyak bumi,
2. gas, 3. batu bara
|
Betul
1=30
2=70
3=100
|
Penilaian
dalam bentuk soal uraian II
NO.
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
SKOR
|
1.
|
Deskripsikanlah prinsip ekoefisien di dalam pemanfaatan lingkungan
alam atau sumber daya alam
|
tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien,
dan memikirkan kelanjutan lingkungan alam atau sumber daya alam tersebut
|
Betul
100
|
2.
|
Uraikanlah hubungan IPTEK
terhadap pemanfaatan lingkungan alam atau sumber daya alam !
|
-Melalui IPTEK manusia mampu menggali, memanfaatkan dan
mengelola lingkungan alam atau sumber daya alam (SDA) dalam jumlah yang besar
dan beraneka ragam yang tiada lain untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
-Dari IPTEK pulalah diharapkan keterbatasan lingkungan
alam atau sumber daya alam dapat teratasi
sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup manusia
|
Betul
100
|
3.
|
Uraikanlah 3 macam tekhnologi dalam pengembangan
dan pengelolaan lingkungan alam atau sumber daya alam !
|
1. tekhnologi maju, 2. tekhnologi adaptif, 3. tekhnologi protektif
|
Betul
1 = 35
2 = 70
3 =100
|
4.
|
Jelaskanlah peranan IPTEK dalam pengelolaan lingkungan alam atau
sumber daya alam dalam bidang panca usaha tani !
|
1.penemuan bibit unggul,
2.penggunaan pupuk buatan, 3. perbaikan dan peningkatan pengairan (irigasi),
4. pembasmian hama dengan menggunakan pestisida, (penyuluhan tidak termasuk
karena bukan tekhnologi, jadi dari lima hanya empat yang berhubungan dengan
IPTEK)
|
Betul
1
= 25
2
= 50
3
= 75
4=100
|
Jumlah skor yang diperoleh siswa
Nilai =
--------------------------------------------- X
100
Jumlah skor maksimal
2.
Penggalian nilai
NO.
|
Penggalian nilai
|
Nilai yang digali
|
SKOR
|
1.
|
Galilah nilai budi pekerti terhadap pelestarian lingkungan hidup dan
sumber daya alam yang ada dalam kliping
|
1. bekerja keras, 2. berpikir
jauh ke depan, 3. tanggung jawab, 4. itikad baik, 5. komitmen, 6. penolong
|
1.
Penilaian Afektif, penilaian ini dilakukan
dengan lembar pengamatan perindividu, yang dilakukan oleh guru. Selama proses
pembelajaran, guru mengadakan penilaian baik berupa “komentar”, atau dalam
bentuk pengamatan .
Format Lembar Pengamatan
Sikap Siswa (Penilaian Afektif) Kerja kelompok :
No
|
Indikator
Sikap
Nama Siswa
|
A1 =
Reciving
|
A2 = Responding
|
A3 =
Valuing
|
A4 =
Organizing
|
A5 = Caracterizing
|
Nilai rata-rata (kualitatif/huruf)
|
1
|
|||||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
4
|
|||||||
5
|
|||||||
6
|
|||||||
7
|
|||||||
8
|
|||||||
9
|
|||||||
10
|
Mengetahui,
|
Amlapura,
|
Kepala
SMK
N 1 Amlapura
|
Guru
mata pelajaran
|
I Wayan Artana, S.pd,M.Pd
|
I
Ketut Sueta, S.Pd
|
NIP. 197108022000121002
|
MATERI PEMBELAJARAN
Standar
Kompetensi : 1. Memahami dan
menerapkan nilai-nilai hubungan manusia dengan lingkungan
Kompetensi Dasar : 1.3 Memanfaatkan lingkungan alam yang
berkelanjutan
I.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
:
Pertemuan I
- Mendeskripsikan pengertian pemanfaatan lingkungan alam atau sumber daya alam
- Menjelaskan
secara garis besar klasifikasi 5 lingkungan alam atau sumber daya alam
berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan manusia
- Menguraikan 2 contoh nyata
lingkungan alam atau sumber daya alam yang diperbaharui dengan cara reproduksi
- Menguraikan 2 contoh nyata
lingkungan alam atau sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dengan
cepat
habis
Pertemuan II dan III
- Mendeskripsikan prinsip
ekoefisien di dalam memanfaatkan sumber daya alam
- Menguraikan hubungan IPTEK terhadap pemanfaatan sumber daya alam
- Menguraikan 3 macam tekhnologi dalam pengembangan dan pengelolaan sumber
daya alam
- Menjelaskan peranan IPTEK
dalam pengelolaan sumber daya alam
- Menunjukkan nilai-nilai budi
pekerti luhur dari pemanfaatan lingkungan alam atau sumber daya al
- Menunjukkan perilaku budi
pekerti luhur dalam pemanfataan lingkungan alam atau sumber daya alam
Pertemuan IV
- Menggali nilai budi pekerti
luhur dan nilai karakter bangsa dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam kliping
dengan
topik pemanfaatan sumber daya alam
- Merefleksikan diri dengan
meneladani tokoh-tokoh yang memiliki nilai perilaku positif yang terdapat dalam
kliping
- Menunjukkan perilaku positif
dengan selalu menjaga pelestarian lingkungan hidup masing-masing
II. TUJUAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI :
Setelah mempelajari SK dan KD ini siswa
diharapkan :
A Akademik
Pertemuan I
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Mendeskripsikan pengertian pemanfaatan lingkungan alam atau sumber daya alam
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menjelaskan secara garis besar
klasifikasi 5 lingkungan alam atau sumber daya alam berdasarkan bagian atau
bentuk yang dapat dimanfaatkan manusia
- Melalui diskusi klompok siswa mampu
Menguraikan 2
contoh nyata lingkungan alam atau sumber daya alam yang diperbaharui dengan
cara reproduksi
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Menguraikan 2
contoh nyata lingkungan alam
atau sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui dengan cepat habis
Pertemuan II dan III
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Mendeskripsikan prinsip ekoefisien di dalam
memanfaatkan sumber daya alam
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Menguraikan hubungan IPTEK terhadap
pemanfaatan sumber daya alam
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Menguraikan 3 macam tekhnologi dalam
pengembangan dan pengelolaan sumber
daya alam
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Menjelaskan peranan IPTEK dalam
pengelolaan sumber daya alam
- Melalui diskusi klompok siswa
mampu Menunjukkan nilai-nilai budi pekerti luhur dari
pemanfaatan lingkungan alam atau sumber daya al
- Melalui berdiskusi klompok
siswa mampu Menunjukkan perilaku budi pekerti luhur
dalam pemanfataan lingkungan alam
atau sumber daya alam
Pertemuan IV
-
Melalui berdiskusi klompok siswa mampu Menggali nilai budi pekerti luhur
dan nilai karakter bangsa dari
tokoh-tokoh yang terlibat dalam
kliping dengan topik pemanfaatan sumber daya alam
- Melalui menggali infomasi
dari berbagai sumber siswa mampu Merefleksikan diri dengan meneladani tokoh-
tokoh yang memiliki nilai perilaku
positif yang terdapat dalam kliping
- Melalui menggali infomasi
dari berbagai sumber siswa mampu Menunjukkan perilaku positif dengan selalu
menjaga pelestarian lingkungan hidup
masing-masing
B.
Nilai – Nilai Karakter
1. Berperilaku
tertib dan patuh selama proses belajar dan mengikuti norma hukum yang berlaku
di lingkungan sekolah dan di masyarakat
(disiplin)
2. Menunjukkan
usaha sungguh-sungguh dalam mencapai prestasi belajar dan membekali
keterampilan untuk masa depan (Kerja keras)
3. Cara berpikir,
bersikap dan bertindak yang menilai sama dengan orang lain dalam berdiskusi dan
bermusyawarah sesuai dengan hak dan kewajibannya (Demokratis)
4. Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar (Rasa ingin tahu)
5. Berpikir,
bersikap, bertindak dan berwawasan yang selalu mengutamakan kepentingan dan
keselamatan serta kesetiaan terhadap bangsa dan negara dengan selalu menjaga
dan melestarikan lingkungan (Cinta tanah air)
6. Sikap, dan
tindakan yang yang selalu berusaha mencegah kerusakan pada lingkungan alam yang
ada di sekitarnya, dan mengembangan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi (Peduli lingkungan)
7. Sikap dan
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia
lakukan terhadap diri, masyarakat, bangsa, lingkungan, negara dan Tuhan
(Tanggung jawab).
III.
MATERI PEMBELAJARAN :
Pertemuan I
1. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam (SDA) ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun mahluk
hidup yang berada di bumi dan mampu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Oleh karena itu, nilai sumber daya alam ditentukan oleh nilai kemanfaatannya
bagi manusia, misalnya lahan yang subur mampu dijadikan daerah pertanian
potensial sehingga merupakan sumber daya alam yang tinggi nilainya. Manusia
merupakan sumber daya (SDM) bagi negaranya karena mampu memberikan manfaat yang
tinggi bagi Negara, misalmnya sebagai tenaga kerja mengembangkan ilmu
pengetahuan dan tehnologi, pelaku ekonomi Negara, dan sebagainya. Sumber daya
manusia sangat penting dalam memberdayakan sumber daya alam yang ada.
2. Penggolongan Lingkungann
Hidup atau Sumber Daya Alam
a.
Berdasarkan bagian atau bentuk yang mampu
dimanfaatkan.
Sumber daya
alam diklasifikasikan menjadi lima, yaitu sebagai berikut :
1)
Sumber daya alam materi. Contoh : mineral
magnetit, hematite, limonit, pasir besi dan pasir kuarsa mampu dilebur menjadi
besi (baja) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, di antaranya bahan
kendaraan, alat rumah tangga dan sebagainya.
2)
Sumber daya alam hayati, yaitu sumber daya
alam yang terdiri dari mahluk hidup: 1. sumber daya hewani (hewan). Contoh :
kerbau, kambing, sapi dan lainnya, dan 2. sumber daya alam nabati (tumbuhan).
Contoh : jagung, padi, ketela, ubi dan lainnya
3)
Sumber daya alam energi. Contoh : bahan bakar
minyak (bensin, solar, minyak tanah, dan lain-lain), gas alam, batu bara, dan
kayu bakar merupakan sumber daya alam energi. Manusia menggunakan energi yang
dihasilkan oleh sumber daya alam itu untuk memasak, menggerakan kendaraan,
mesin industri, dan sebagainya.
4)
Sumber daya alam ruang, yaitu ruang atau
tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Contoh: tanah sawah, tanah
ladang, tanah pemukiman dan lainnya. Makin besar kenaikan jumlah penduduk, maka
sumber daya alam ruang makin sulit diperoleh. Ruang dalam hal ini mampu berarti
ruang untuk mata pencaharian (pertanian, perikanan), tempat tinggal, dan
sebagainya. Contoh : di kota-kota besar, seperti Jakarta, Denpasar sumber daya alam ruang makin sulit dimampu
dan kalau bisa di mampu harganya sudah sangat mahal.
5)
Sumber daya alam waktu, sebagai sumber daya
alam, waktu tidak berdiri sendiri melainkan terikat dengan pemanfaatan sumber
daya alam lainnya. Contoh : air sulit dimampu pada musim kemarau, akibatnya
mengganggu tanaman pertanian.
b.
Berdasarkan
Pembentukannya
!)
Sumber Daya Alam yang mampu
diperbaharui
Sumber Daya
Alam yang mampu diperbaharui merupakan sumber daya alam yang tidak akan habis
bila terus-menerus digunakan karena masih bisa diusahakan agar tetap ada atau
tersedia.
2). Sumber daya alam yang tidak mampu
diperbaharui
Sumber daya alam yang
tidak mampu diperbaharui merupakan sumber daya alam yang akan habis terpakai
karena tidak mampu dibuat baru. Sumber daya alam ini terdapat dalam jumlah yang
relative statis karena tidak ada penambahan atau pembentukannya sangat lambat
bila dibandingkan dengan manusia. Pembentukannya kembali memerlukan waktu
ratusan bahkan jutaan tahun. Contoh : bahan mineral, batu bara, gas alam,
minyak bumi dan sumber daya alam fosil lainnya
Sumber daya alam yang
tidak mampu diperbaharui kebanyakan
berasal dari bahan galian. Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 1976 tentang
Pertambangan, bahan galian diklasifikasikan menurut kepentingannya bagi Negara
sebagai berikut :
a)
Golongan A, yaitu golongan bahan
galian strategis.
Bahan galian ini
penting untuk pertahanan dan keamanan Negara atau untuk menjamin perekonomian
Negara.
Contoh : semua jenis
batu bara, minyak bumi, bahan radioaktif,
tembaga, alumunium (bauksit), timah putih, mangan, besi,
nikel, dan sebagainya.
b)
Golongan B, yaitu golongan bahan
galian vital.
Bahan
galian ini penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
Contoh
: emas, perak, magnesium, seng, wolfram, batu permata, dan setengah permata,
mika, asbes, dan sebagainya.
c)
Golongan C, yaitu bahan galian
yang tidak termasuk kedalam golongan A ataupun B.
Contoh : bahan galian yang termasuk bahan
industri, pasir, batu untuk bangunan
Pertemuan II dan III
3. Pemanfaatan Lingkungan Alam atau Sumber Daya
Alam
Dalam memanfaatkan
sumber daya alam harus berdasarkan pada prinsip ekoefisien, artinya tidak
merusak ekosistem, pengambilan secara efisien, dan memikirkan kelanjutan sumber
daya alam tersebut.
Ada
dua penmampu mengenai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
1.
Menurut para praktisi pembangunan
Pembangunan
yang berkelanjutan bertujuan pada tersedianya sistem program, sarana dan
prasarana, sumber daya manusia, dan dana untuk memenuhi kesejahteraan manusia.
Penmampu
ini menekankan pada upaya pnggunaan segala sumber daya yang ada untuk
pelaksanaan pembangunan.
2.
Menurut para praktisi lingkungan
Pembangunan
yang berkelanjutan harus memikirkan kelestarian sumber daya alam untuk masa yang
akan datang. Penmampu ini menekankan pada pelestarian sumber daya alam.
Kedua
penmampu tersebut memiliki keuntungan, agar kita bisa menmampukan keuntungan
maksimal, sebaiknya kita menggunakan kedua penmampu praktisi tersebut. Dengan
begitu, kita akan menmampu keuntungan pemanfaatan sumber daya alam yang
ekonomis pada saat ini hingga masa yang akan datang.
Eksploitasi sumber
daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia menyebabkan menipisnya
persediaan sumber daya alam, bahkan sisa-sisa pengelolaan berbagai barang
akhirnya menimbulkan berbagai bencana. Berbagai gangguan lingkungan yang
mengancam kehidupan tersebut menarik perhatian para ahli.
The club of Rome
dalam penelitiannya berhasil menemukan adanya lima faktor yang saling berkaitan
dan berkembang secara eksponensial yang menyebabkan rusaknya lingkungan.
Kelima faktor
tersebut ialah :
1.
pertumbuhan penduduk,
2.
peningkatan produksi pertanian,
3.
pengembangan industri,
4.
pencemaran lingkungan,
5.
konsumsi sumber-sumber alam yang tidak mampu
diperbaharui makin meningkat
Pemanfaatan Sumber
Daya Alam barang Tambang
Undang-Undang dasar
1945 pasal 33 ayat 3 menyatakan, “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.” Berdasarkan ayat di atas, segala sesuatu yang terkandung di dalam bumi
termasuk barang tambang dikuasai oleh Negara.
Barang tambang di
Indonesia terdapat di darar dan di laut. Untuk mengolah barang tambang tersebut
diperlukan modal banyak, tenaga ahli, dan tehnologi tinggi. Kekayaan alam yang
terkandung di bumi Indonesia mampu dikelola baik oleh pihak swasta maupun asing
asalkan telah menmampukan izin dari pemerintah. Izin tersebut disebut konsesi.
Biasanya pengaturan dilakukan dengan system bagi hasil. Usaha pertambangan
didahului dengan penyelidikan (eksplorasi) untuk mengetahui jumlah cadangan
barang tambang yang tersedia. Setelah itu, baru diusahakan (eksploitasi) atau
diambil hasilnya.
Usaha pertambangan
bahan galian dalam pembangunan Indonesia mempunyai peranan sebagai berikut.
1.
Menambah penmampuan Negara karena bahan
tambang mampu diekspor ke luar negeri.
2.
Memperluas lapangan kerja.
3.
Memajukan bidang transportasi dan komunikasi.
4. Memajukan industri dalam negeri.
4. Hubungan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi terhadap pemanfaatan lingkungan alam
Melalui IPTEK manusia mampu
menggali, memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam (SDA) dalam jumlah yang
besar dan beraneka ragam yang tiada lain untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Dari IPTEK pulalah diharapkan keterbatasan sumber daya alam dapat
teratasi sehingga mampu meningkatkan
kualitas hidup manusia.
Peranan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi bersifat ekstensif dan sebagai dasar yang dapat menerobos semua
tingkat kegiatan dan semua jenis sumber daya alam yang ada di bumi ini. Untuk
mengatasi keterbatasan sumber daya alam yang ada perlu adanya
penginventrisasian (pendataan) dan mengklasifikasikan (mengelompokkan)
sumber-sumber daya alam yang ada dan dimiliki oleh bangsa Indonesia. Tekhnik
mutakhir yang memberikan harapan untuk survai atas sumber daya alam dewasa ini
telah tersedia dan memungkinkan bangsa Indonesia mempercepat dan memperbaiki
pelaksanaan tugasnya yang mendesak untuk meningkatkan dan mengadakan
klasifikasi persediaan sumber daya alam.
Indonesia sebagai
negara yang kaya raya akan sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui maupun
yang tidak dapat diperbaharui memerlukan pengelolaan yang sangat bijaksana.
Kemampuan mengekploitasi, mengolah dan menghasilkan barang yang berasal sumber
daya alam memerlukan sumber daya manusia yang berasal dari bangsa Indonesia
sendiri.
5. Macam-macam
tekhnologi dalam pengembangan dan pengelolaan lingkungan alam
Terdapat 3 macam
tekhnologi yang harus dibina dan dikembangkan dalam pengelolaan sumber daya
alam :
1. Tekhnologi Maju
Di
berbagai bidang yang vital untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia,
seperti produksi ekstraktif, penelitian, dan pengembangan bidang energi
(khususnya mengenai tenaga nuklir) sudah selayaknya mengembangkan kemampuan
nasional artinya bangsa sendiri sudah waktunya memiliki pengetahuan tentang
nuklir untuk kesejahteraan bangsa.
2. Tekhnologi Adaptif
Beberapa kalangan menyebutkan tekhnologi
madya. Perkembangan dan penemuannya bersumber pada penelitian dan perkembangan
di negara-negara maju, tetapi masih
marus disesuaikan dan diserasikan dengan
kondisi dan kehidupan bangsa Indonesia. Pembinaan dan pengarahan tekhnologi
adaptif ini seyogyanya ditujukan pada masalah pangan, sandang dan perumahan
rakyat. Penelitian dan pengembangan tekhnologi adaptif harus memperhatikan tiga
ukuran sebagai patokan yang mengandung tekanan pengaruh terhadap ekonomi
masyarakat yang meliputi : penyerapan tenaga kerja, penggunaan bahan-bahan
dalam negeri dan pengaruh terhadap neraca pembayaran luar negeri (menghemat
penggunaan devisa dan/atau menambah
penerimaan devisa).
3. Tekhnologi Protektif
Bersamaan dengan penerapan tekhnologi maju
dan tekhnologi adaptif dalam proses-proses produksi, sudah menjadi syarat utama
untuk mengembangkan dan menerapkan tekhnologi yang bersifat memelihara,
melindungi dan mengamankan ekosistem di Indonesia. Azas-azas patokan dalam
tekhnologi protektif berkisar pada aspek konservasi, restorasi dan re-generasi
setiap sumber daya alam yang terkandung di dalam bumi Indonesia.
Indonesia memiliki sumber
daya alam yang berlimpah akan tetapi karena sebagian besar wilayahnya terletak
di kawasan tropis yang lembab, dimana curah hujan yang tinggi dan panasnya suhu
menyebabkan pelapukan yang cepat serta terbentuknya tanah laterit yang tebal
dan produk pelapukan lainnya yang secara efektif menyembunyikan batuan atau
mineral di bawahnya, lokasinya yang susah dicapai menyebabkan sulitnya
penggalian atau pengelolaan sumber daya alam
relatif sulit dan mahal, sehingga diperlukan metode dan tekhnologi baru
yang relatif murah dan mudah dijangkau sehingga dapat mendeteksi lokasi sumber
daya alam secara tepat.
Salah satu metode
baru untuk menemukan sumber daya alam yang kini sedang diaplikasikan di kawasan
Indonesia adalah Tekhnik Pengindraan Jauh (remote sensing technique) yang
mempergunakan pesawat terbang atau satelit sebagai wahana untuk merekam
informasi dari bumi dengan menghasilkan foto udara dan citra satelit.
Melalui tekhnologi
pengindraan jauh inventarisasi sumber daya alam dapat dilakukan dengan cepat, tepat
dan akurat baik lokasi maupun jenis dan jumlah kandungan atau ketersediaannya.
Walaupun sampai sekarang tekhnologi ini masih dilakukan oleh negara-negara maju
seperti Amerika Serikat, sedangkan Indonesia masih merupakan negara konsumen
yang harus membeli hasil perekaman pengindraan jauh dari negara Amerika
tersebut berupa foto udara dan citra satelit. Akan tetapi penggunaan
tekhnologi pengindraan jauh dalam
mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber daya alam jauh lebih murah dan sangat
akurat dibandingkan dengan melakukan pensurvaian dan eksplorasi secara
konvensional.
Kemajuan tekhnologi
telah banyak membantu dalam memastikan pengadaan yang mantap dari logam dan
mineral yang diperlukan oleh ekonomi yang berkembang. Habisnya cadangan bijih
yang memiliki kadar tinggi, maka melalui kemampuan IPTEK dapat memudahkan
penambangan dan pengolahan secara ekonomis dengan mencarikan solusi lain yaitu
mengolah endapan yang memiliki konsentrasi lebih rendah sehingga kelangkaan
akan bijih tidak terjadi secara serius atau kenaikkan harga yang tinggi dari
sumber daya alam tersebut dapat dihindarkan.
6. Peranan IPTEK dalam pemanfaatan lingkungan hidup
IPTEK memainkan
peranan yang sangat penting dalam berbagai fase pengembangan sumber daya alam,
tidak hanya untuk kegiatan suvai untuk mengidentifikasi, inventarisasi dan
evaluai sumber daya alam yang dimiliki, juga menyangkut eksplorasi, eksploitasi
serta pengolahan sumber daya alam tersebut, juga dalam industrialisasi yang
memakai sumber daya alam sebagai bahan baku.
Melalui tekhnologi
modern telah dikembangkan logam-logam baru yang sekarang digunakan secara luas
sehingga memperlebar pilihan pada para konsumen industri. Logam aluminium
misalnya yang digunakan secara luas dalam industri pesawat terbang. Sumber daya
mineral tidak hanya diketemukan tetapi juga diciptakan. Bahan pengganti telah
dikembangkan untuk beberapa mineral. Misalnya intan untuk industri sudah banyak
dari intan buatan.
Sebagai hasil usaha
penelitian dan pengembangan tekhnik yang sangat meningkat selama kurang lebih empat dasawarsa terkhir,
kemajuan dalam bidang tekhnologi minyak lepas pantai telah sedemikian
canggihnya, hal ini dilakukan setelah pengeboran minyak di daratan sudah
semakin langka. Usaha penambangan minyak lepas pantai tentu memiliki tekhnologi
yang lebih komplek dibandingkan dengan penambangan di daratan.
Peranan IPTEK dalam
mengatasi kelangkaan sumber daya alam juga mempengaruhi bidang pertanian dalam
upaya meningkatkan hasil produksi, seperti yang dikonsepkan dalam “ Revolusi
Hijau “, yaitu penemuan bibit unggul, penggunaan pupuk buatan, perbaikan dan
peningkatan pengairan, pembasmian hama dengan menggunakan pestisida, telah
dapat meningkatkan produksi hasil pertanian secara maksimal (Intensifikasi). Di
Indonesia hal ini terkenal dengan sebutan panca usaha tani, yang meliputi : 1).
penyuluhan, 2). pemilihan bibit unggul,
3). Perbaikan dan peningkatan pengairan atau irigasi, 4). Pemberantasan hama, 5). Pemupukan.
Pertemuan IV
1.
Menyimak konsep pemanfaatan sumber daya alam
2.
Menggali Nilai-nilai tuntunan budi Pekerti dan nilai karakter bangsa
dengan sikap memanfaatkan
lingkungan lingkungan alam berkelanjutan secara bijaksana seperti dalam kliping
KLIPING
Pembudidayaan
Sumber Daya Alam
Usaha
Ternak di Denpasar
“Masih Menjanjikan”
DENPASAR,
Nusa Bali
Potensi usaha peternakan di kota Denpasar
ternyata cukup menjanjikan. Apalagi penerapan
tekhnologi tepat guna
mampu memberi nilai
tambahyang semakin menguntungkan. Demikian terungkap
saat monitoring tim
ekonomi kerakyatan di kelompok-kelompok
peternakan penerima bantuan, Selasa (30/10).
Tim dipimpin oleh Wakil Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra
SE, M.Si dan Kepala Kantor Peternakan Kota Denpasar Ir. I Dewa Made Ngurah,
Tampak pula Kadis Pertanian Kelautan Ir. I Nengah Udiarsa, Kadis Perindustrian
dan Perdagangan Dewa Gede Dharendra Bk Teks, dan para Camat.
Wakil Wali Kota mengatakan “bahwa penerapan tekhnologi peternakan dalam pembudidayaan
sumber daya alam hewani (sapi, babi dan ayam) di Denpasar, antara lain meliputi
tekhnologi pangan (penggemukan) dengan memberi makan bernutrisi terhadap ternak
sehingga memperoleh hasil yang optimal. Begitu pula pemanfaatan kotoran ternak
untuk biogas dan pupuk,” jelas Rai Mantra.
Pemanfaatan tekhnologi biogas dan pupuk adalah pemanfaatan kotoran
ternak menjadi komuditas bernilai ekonomis. Antara lain menjadi pupuk organik
dan gas untuk keperluan sehari-hari.. “Tekhnologi ini memanfaatkan limbah yang
banyak tersedia menjadi komuditas yang bisa dijual untuk menambah
kesejahteraan,” tegas ketua Dewan Pembina BPD HIPMI Bali ini.
Selain bernilai ekonomis, pemanfaatan limbah menjadi pupuk dan biogas
secara ekologis mampu mengurangi pencemaran lingkungan. Melalui Tim Ekora
(ekonomi kerakyatan) Pemkot Denpasar membantu para kelompok peternak dengan
memberi bantuan modal usaha, bibit, dan sarana prasarana tekhnologi tersebut.
Kepala Kantor Peternakan Denpasar Ir. Dewa Made Ngurah menambahkan bahwa
potensi pasar hewan ternak lokal cukup menjanjikan. “Berapapun hewan ternak
yang di bawa ke pasar hewan pasti laku terjual, baik untuk konsumsi lokal
maupun antarpulau,” tegasnya. Kebutuhan daging di Kota Denpasarpun cukup
tinggi. “Setiap hari sebanyak 40-50 ekor sapi dan 60 ekor babi dipotong di
rumah pemotongan hewan Kota Denpasar,”
jelasnya. Apalagi ayam buras permintaannya melonjak menjelang setiap ada
upacara keagamaan di Bali. “Pemkot melalui Tim Ekora memberikan bantuan serta
melakukan monitoring dan pendampingan agar bantuan berjalan sesuai dengan
harapan,” kata Dewa Ngurah.
Wawali Rai Mantra juga meninjau usaha penggemukan dan pembibitan sapi di
Banjar Jenah dan Banjar Cengkilung, Desa Peguyangan Kangin, uasaha pupuk
organik di Banjar Jenah dan Kelompok Kerdung Indah Desa Pedungan. Tahun 2007
digulirkan bantuan bibit sapi 35 ekor, 20 ekor bantuan baru dan sisanya hasil
guliran bantuan sebelumnya. Sedangkan pada penggemukan sapi disebarkan 21 ekor,
10 bantuan baru dan 11 ekor hasil guliran bantuan sebelumnya. (Nus)
Mengetahui,
|
Amlapura,
|
Kepala
SMK
N 1 Amlapura
|
Guru
mata pelajaran
|
I Wayan Artana, S.pd,M.Pd
|
I
Ketut Sueta, S.Pd
|
NIP. 197108022000121002
|
bermanfaat... suksma Pak Ketut
ReplyDelete