Bab 3
Penduduk Indonesia dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Pada bagian sebelumnya, kamu telah
mempelajari keadaan wilayah Indonesia yang sangat kaya akan sumber daya alam.
Sebagian dari kekayaan alam tersebut belum mampu dimanfaatkan oleh penduduknya
sehingga belum memberikan dampak yang optimal terhadap kesejahteraan penduduk.
Bahkan, sebagian penduduk Indonesia masih dalam keadaan miskin.
Mengapa penduduk Indonesia belum
mampu memanfaatkan sumber daya alam secara optimal? Bagaimanakah pemanfaatan
sumber daya alam yang telah dilakukan oleh penduduk Indonesia? Bagaimanakah
dukungan sarana dan prasarana dalam pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia?
Semua pertanyaan tersebut akan kamu temukan jawabannya pada bab ini. Diharapkan
setelah mempelajari bab ini, kamu dapat mengetahui keadaan penduduk Indonesia
dan aktivitasnya dalam pemanfaatan sumber daya alam, khususnya pada era
Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam. Sejumlah informasi tidak termuat dalam
materi bab ini, tetapi kamu dapat menelusurinya dari berbagai sumber, baik dari
buku maupun internet.
A.Keadaan Penduduk Indonesia
Untuk menggambarkan kondisi
kependudukan di Indonesia, para ahli demografi menggunakan sejumlah ukuran, di
antaranya bilangan jumlah, kepadatan, sebaran, dan komposisi.
1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Indonesia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2012, penduduk Indonesia mencapai 257.516.167 jiwa. Sementara itu,
hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia mencapai
237.641.326 jiwa. Jika luas wilayah Indonesia mencapai 1,904,569 km2, berapakah
angka kepadatan penduduknya?
Angka kepadatan penduduk dihitung
dengan cara membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah. Jadi, rumus yang
digunakan adalah
kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk
: Luas Wilayah
2. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah
pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Informasi tentang jumlah
penduduk akan lebih bermakna untuk kepentingan tertentu dengan
mengelompokkannya berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan sangat
beragam seperti pendidikan, agama, geografis, pekerjaan, dan lain-lain.
Gambaran tentang komposisi penduduk di Indonesia adalah sebagai berikut.
a.Komposisi Berdasarkan Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk yang
dicapai oleh suatu negara akan memberikan gambaran tentang kualitas sumber daya
manusia yang tinggal di negara tersebut. Negara-negara maju tingkat pendidikan
penduduknya termasuk tinggi, sebaliknya dengan negara-negara berkembang,
apalagi negara miskin.
b.Komposisi Berdasarkan Agama
Negara memberikan kebebasan bagi
semua penduduknya untuk memilih agama sesuai dengan keyakinannya. Kebebasan
memilih tersebut merupakan Hak Azasi Manusia yang dilindungi oleh negara.
Seseorang atau sekelompok orang tidak diperbolehkan memaksakan kehendaknya
terhadap orang lain untuk memilih agama tertentu.
c.Komposisi Berdasarkan Bidang Usaha
Aktivitas perekonomian negara akan
tergambar dari bidang usaha yang digeluti oleh penduduknya. Negara-negara
miskin dan berkembang biasanya lebih banyak penduduknya yang bekerja dalam
bidang usaha pertanian. Sebaliknya, penduduk negara maju lebih banyak yang
bekerja dalam bidang perdagangan, jasa, dan industri.
Bidang usaha penduduk Indonesia
dapat dikelompokkan berdasarkan lapangan pekerjaannya menjadi pertanian,
industri, konstruksi, perdagangan, transportasi, keuangan, jasa kemasyarakatan,
dan lainnya.
d.Komposisi Penduduk Berdasarkan
Wilayah Geografis Desa dan Kota
Secara geografis, penduduk dapat
dibagi berdasarkan lokasi tempat tinggalnya di desa atau kota. Lokasi tempat
tinggal penduduk tersebut dapat menjadi ciri dari perkembangan ekonomi suatu
negara. Biasanya, sebagian besar penduduk negara-negara maju tinggal di
perkotaan, sebaliknya dengan negara-negara miskin dan berkembang. Meningkatnya
jumlah penduduk perkotaan terjadi karena pertambahan alami (selisih antara kelahiran
dan kematian) serta berpindahnya penduduk desa ke kota dengan alasan utama
untuk memperoleh pekerjaan di kota. Kota memberikan peluang lapangan kerja yang
lebih banyak dan lebih menjanjikan dari sisi pendapatannya dibandingkan dengan
desa sehingga makin banyak orang berpindah ke kota. Oleh karena itu, motif
ekonomi cenderung dominan dalam peristiwa perpindahan penduduk dari desa ke
kota.
B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang berlimpah
belum tentu memberikan manfaat yang besar bagi penduduknya jika tidak dikelola
dengan baik. Fakta menunjukkan negara-negara yang kaya akan sumber daya alam
masih tertinggal keadaan ekonominya dibandingkan dengan negara yang justru
sumber daya alamnya terbatas. Sebagai contoh, Jepang memiliki luas wilayah yang
terbatas, demikian pula dengan kekayaan alamnya. Tetapi, Jepang menjadi negara
maju di dunia.
Pemanfaatan potensi sumber daya alam
oleh penduduk telah dilakukan dalam berbagai bentuk aktivitas. Sesuai dengan
sumber daya alam yang dimilikinya, aktivitas pemanfaatan sumber daya alam dapat
dibagi ke dalam aktivitas pertanian, pertambangan, kehutanan, dan kelautan.
1.Aktivitas Pertanian
Aktivitas pertanian merupakan
aktivitas yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Keadaan tanah
yang subur serta iklimnya yang mendukung membuat penduduk Indonesia banyak yang
menggantungkan hidupnya pada aktivitas pertanian. Secara umum, aktivitas
pertanian di Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu seperti
berikut.
a.Pertanian Lahan Basah
Pertanian lahan basah atau disebut
pula pertanian sawah banyak dilakukan oleh petani di Indonesia. Pertanian lahan
basah sangat baik dikembangkan di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari
300 meter. Pada daerah tersebut, air cukup tersedia dari sungai-sungai atau
saluran irigasi yang ada di sekitarnya. Jenis tanaman yang umumnya
dibudidayakan pada lahan basah adalah padi. Contoh aktivitas pertanian lahan
basah tersebut terdapat di Pantai Utara Jawa, Kalimantan, dan Sumatera
b.Pertanian Lahan Kering
Pertanian lahan kering merupakan
bentuk pertanian yang mengandalkan air hujan. Karena itu, pertanian ini
dilakukan pada saat musim hujan. Sementara itu, pada musim kemarau, lahan
dibiarkan tidak ditanami karena tidak ada pasokan air. Pertanian lahan kering
banyak dikembangkan di daerah dengan ketinggian 500-1.500 meter. Dengan suhu
udara yang cukup sejuk, pertanian lahan kering cocok untuk tanaman palawija,
sayuran, dan buah-buahan. Aktivitas perladangan merupakan bentuk pertanian
lahan kering yang banyak dilakukan oleh penduduk Indonesia.
2.Aktivitas Perkebunan
Perkebunan merupakan aktivitas budi
daya tanaman tertentu pada lahan yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman
semusim dan atau tanaman tahunan yang jenis pengelolaannya ditetapkan sebagai
tanaman perkebunan (UU No. 18 Tahun 2004). Perkebunan dapat dibedakan menjadi
perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Perkebunan besar adalah perkebunan yang
dikelola oleh perusahaan yang berbadan hukum. Sementara itu, perkebunan rakyat
adalah perkebunan yang diselenggarakan oleh rakyat. Perkebunan tersebut luas
lahannya lebih kecil daripada luas lahan perkebunan besar.
3. Aktivitas Peternakan
Apa saja hewan ternak yang
dibudidayakan di Indonesia? Budi daya peternakan yang dikembangkan di Indonesia
di antaranya kerbau, kuda, sapi, babi. Sebenarnya, masih banyak ternak lainnya
yang dikembangkan oleh penduduk secara mandiri, misalnya ayam, kambing/domba,
dan lain-lain.
4. Aktivitas Perikanan
Sumber daya perairan Indonesia
sangat berlimpah. Curah hujan yang tinggi membuat banyak wilayah yang memiliki
sungai, danau, dan waduk. Tempat-tempat tersebut sebagian telah dimanfaatkan
untuk aktivitas perikanan oleh penduduk. Tentu saja sumber daya alam perikanan
yang jauh lebih besar adalah sumber daya alam yang ada di laut. Luas laut yang
sangat besar atau 2/3 dari luas wilayah Indonesia, menyimpan berbagai kekayaan
alam, khususnya ikan.
5.Aktivitas Pertambangan
Pada Bab 2, kamu sudah belajar
tentang jenis-jenis barang tambang penting yang ada di Indonesia. Pada bagian
ini, kamu akan belajar tentang aktivitas pertambangan, baik yang dilakukan oleh
perusahaan pertambangan maupun oleh rakyat secara perorangan.
Perusahaan pertambangan dikelola
oleh pemerintah maupun swasta. Banyak perusahaan swasta dari luar Indonesia
yang ikut serta melakukan aktivitas penambangan dengan sistem bagi hasil dengan
pemeritah Indonesia.
Minyak bumi dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan, baik rumah tangga, industri, kendaraan bermotor sampai
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Produksi minyak bumi Indonesia pada tahun 2011
mencapai 329.249 ribu barel. Sementara itu, produksi gas alam mencapai angka
3.256.379 MMSCF (Million Standard Cubic Feet). Produksi minyak bumi dan gas
alam Indonesia dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri dan juga diekspor ke
berbagai negara
6.Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam yang juga sangat
berlimpah di Indonesia adalah sumber daya alam hutan. Hutan telah lama
dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber pangan,
penghasil kayu bangunan serta sumber tambang dan mineral berharga. Pemanfaatan
hutan kemudian dilakukan secara intensif dengan mengambil sumber daya yang ada
di dalamnya secara besar-besaran
C. Potensi Alam dan Mobilitas Penduduk Antarwilayah di
Indonesia
Sebaran potensi sumber daya alam
secara alamiah memang tidak merata. Oleh karena itu, ada wilayah yang kaya akan
sumber daya alam dan sebaliknya ada wilayah yang miskin sumber daya alam. Pada
wilayah yang kaya sumber daya alam dan telah dimanfaatkan secara optimal
potensinya, biasanya terjadi gejala pemusatan penduduk. Gejala pemusatan
penduduk ini kemudian membentuk wilayah permukiman dan perkotaan.
Pemusatan penduduk pada suatu
wilayah tidak hanya terjadi karena faktor sumber daya alam, tetapi juga karena
adanya keunggulan yang lain, seperti lokasi yang strategis dan dukungan sumber
daya manusia yang berkualitas. Penduduk yang berkualitas biasanya banyak
mengembangkan aktivitas industri, khususnya industri jasa.
D. Jenis-Jenis Kelembagaan Sosial
Pada masa Praaksara, kebutuhan
masyarakat sangat sederhana. Bagi mereka kehidupan hanya sekadar bagaimana
memenuhi kebutuhan akan makanan, tempat berteduh, kebutuhan seksual, dan
melindungi diri dari hewan buas. Karena itu, pemanfaatan sumber daya alam masih
sangat sedikit. Kehidupan masyarakat terus berkembang menjadi makin kompleks.
Masyarakat tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan
perumahan, tetapi terdapat banyak kebutuhan lainnya seperti kebutuhan untuk
rekreasi, kebutuhan akan keadilan, kebutuhan
akan keamanan, kebutuhan akan pendidikan
dan seterusnya. Pemanfaatan sumber daya alam pun makin meningkat.
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia,
diperlukan suatu lembaga yang mengatur pemenuhan berbagai jenis kebutuhan
manusia. Jika tidak, kehidupan masyarakat akan sulit terkendali dan timbul
kekacauan, ketidakmerataan, dan lain-lain. Oleh karena itu, kamu patut
menghargai berbagai lembaga sosial yang ada karena memiliki peran dan fungsi
masing-masing dalam mengatur kehidupan masyarakat.
Lembaga sosial memiliki sejumlah
ciri atau karakteristik. Ciri umum lembaga sosial adalah sebagai berikut.
1. Lembaga
sosial memiliki kekekalan tertentu yang biasanya berlangsung lama. Hal ini
terjadi karena adanya anggapan orang bahwa lembaga sosial berisi sekumpulan
norma yang harus dipertahankan. Norma tersebut sangat dibutuhkan untuk mengatur
kehidupan atau hubungan antarmanusia, misalnya dalam keluarga.
2. Lembaga
sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu, misalnya lembaga pendidikan
bertujuan untuk mentransfer nilai, norma, dan ilmu pengetahuan kepada generasi
berikutnya.
3. Lembaga
sosial memiliki alat atau perangkat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, misalnya lembaga politik memiliki bendera atau lambang, lembaga
ekonomi memiliki uang sebagai alat tukar, dan lain-lain.
Dalam masyarakat Indonesia yang
heterogen, terdapat berbagai jenis lembaga sosial yang satu dan lain saling
berhubungan dan saling melengkapi. Lembaga-lembaga sosial tersebut adalah
keluarga, lembaga agama, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan, lembaga budaya,
dan lembaga politik.
1.Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang
terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anaknya. Dalam
keluarga, diatur hubungan antaranggota keluarga sehingga anggota keluarga
mempunyai peran dan fungsi masing-masing. Keluarga terbentuk dari sebuah
perkawinan yang sah menurut agama, adat, dan pemerintah
2.Lembaga Agama
Lembaga agama adalah lembaga yang
mengatur kehidupan manusia dalam kaitannya dengan kehidupan keagamaan. Semua
agama sama-sama memisahkan antara baik dan buruk, yang dibolehkan dan yang
dilarang, atau kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Ukuran baik dan buruk
atau terlarang telah dirumuskan dalam ajarannya. Bangsa Indonesia dalam
lintasan sejarahnya selama beribu-ribu tahun adalah bangsa yang luwes, toleran,
dan terbuka. Sejak awal, pengaruh agama-agama luar diterima dengan baik,
meskipun tidak seutuhnya.
Sebelum masuknya agama-agama besar
dunia ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Tuhan dan menjunjung
tinggi prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada masa Hindu-Buddha, konsep agama
diterima secara baik dan ikut memperkaya khazanah kehidupan
beragama di Nusantara karena tidak
sama persis dengan kehidupan beragama di India.
Agama Islam masuk ke Indonesia pada
abad ketujuh Hijriyah atau abad ke-13 Masehi dibawa oleh saudagar-saudagar dari
jazirah Arab. Sejak saat itu, masyarakat mulai mengenal ajaran agama Islam.
Selanjutnya, memasuki abad ke-16, masuklah agama Nasrani yang dibawa oleh
bangsa-bangsa Eropa yang datang ke Indonesia dan sejak saat itu di Indonesia
berkembang berbagai macam agama sampai sekarang ini.
Keberadaan berbagai agama di
Indonesia menunjukkan bahwa kehidupan beragama cukup dinamis. Hal ini juga
didukung adanya lembaga keagamaan. Lembaga keagamaan adalah organisasi yang
dibentuk oleh umat beragama dengan maksud memajukan kepentingan keagamaan umat
yang bersangkutan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keagamaan setiap umat
beragama. Setiap agama di Indonesia memiliki lembaga keagamaan, yaitu seperti
berikut.
1. Islam: Majelis Ulama Indonesia
(MUI)
2. Kristen: Persekutuan
Gereja-Gereja Indonesia (PGI)
3. Katolik: Konferensi Wali Gereja
Indonesia (KWI)
4. Hindu: Parisada Hindu Dharma
Indonesia (PHDI)
5. Buddha: Perwakilan Umat Buddha
Indonesia (Walubi)
6. Khonghucu: Majelis Tinggi Agama
Khonghucu Indonesia (Matakin)
3.Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi ialah lembaga yang
mempunyai kegiatan bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Lembaga
ekonomi lahir sebagai suatu usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka yang berkaitan dengan pengaturan dalam
bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera.
Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 terdapat tiga lembaga perekonomian yang ada di
Indonesia, yaitu koperasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS).
Koperasi adalah lembaga ekonomi yang
berwatak sosial, sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. BUMN adalah
jenis bidang usaha dan produksi yang langsung diusahakan dan dikelola oleh
negara. BUMS adalah jenis bidang usaha dan produksi yang langsung diusahakan
dan dikelola oleh masyarakat atau swasta
4.Lembaga Pendidikan
Menurut Undang-Undang No. 20 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Apakah yang dimaksud dengan lembaga
pendidikan? Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses
pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke
arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Lembaga
pendidikan merupakan lembaga yang bergerak dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik.
Jenis-jenis lembaga pendidikan
meliputi pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan formal adalah jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur
pendidikan di luar jalur pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan
keluarga dan lingkungan.
a.Pendidikan Formal (Lembaga
Pendidikan Sekolah)
Pendidikan formal merupakan pendidikan
di sekolah yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan
mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah
yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk
masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada
generasi muda dalam mendidik warga negara. Jenjang pendidikan formal terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sementara
itu, jenis pendidikan formal terdiri atas pendidikan umum, kejuruan, profesi,
vokasi, keagamaan, dan khusus.
b.Lembaga Pendidikan di Masyarakat
(Pendidikan Nonformal)
Pendidikan nonformal diselenggarakan
bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikan sepanjang hayat. Satuan pendidikannya terdiri atas lembaga kursus,
lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar, majelis taklim,
serta satuan pendidikan yang sejenis. Hasil dari pendidikan nonformal ini dapat
dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau
pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan
c.Pendidikan informal (Lembaga
Pendidikan Keluarga)
Kegiatan pendidikan keluarga disebut
juga lembaga pendidikan informal. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama
mendapatkan didikan dan bimbingan. Pendidikan keluarga juga dikatakan
lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak berada dalam
lingkungan keluarga.
5.Lembaga Budaya
Lembaga budaya adalah lembaga publik
dalam suatu negara yang berperan dalam pengembangan budaya, ilmu pengetahuan,
lingkungan, seni, dan pendidikan pada masyarakat yang ada pada suatu daerah
atau negara. Contoh lembaga budaya adalah paguyuban seni dan budaya, organisasi
konservasi lingkungan, masyarakat ilmiah, media cetak dan elektronik.
6.Lembaga Politik
Politik adalah proses pembentukan
dan pembagian kekuasan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses
pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Dalam politik, terdapat lembaga
politik yang menangani masalah administrasi dan tata tertib umum demi
tercapainya keamanan dan ketenteraman masyarakat. Lembaga-lembaga politik yang
berkembang di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Lembaga-lembaga
politik tersebut adalah seperti berikut.
a.Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR)
b.Presiden dan Wakil Presiden
c.Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
d.Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
e.Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
f.Mahkamah Agung (MA)
g.Pemerintahan Daerah
Politik merupakan kegiatan yang
berkaitan dengan masalah kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk
memengaruhi pihak lain sehingga orang yang dikuasai mau menerima dan mengikuti
kehendak orang yang memiliki kekuasaan. Adanya kekuasaan cenderung bergantung
pada hubungan antara yang berkuasa dan yang dikuasai. Kekuasaan selalu ada di
dalam setiap masyarakat, baik yang masih sederhana maupun yang kompleks
susunannya.
Bentuk dan penggunaan kekuasaan
diatur oleh nilai dan norma sosial. Setiap masyarakat mempunyai nilai dan norma
tersendiri yang mengatur bentuk dan penggunaan kekuasaan itu.
Nilai adalah gambaran mengenai apa
yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, yang memengaruhi perilaku sosial
dari orang yang memiliki nilai itu. Nilai menggambarkan suatu perbuatan atau
tindakan yang oleh masyarakat dianggap baik-buruk, benar-salah, penting-tidak
penting. Norma adalah patokan perilaku yang disepakati oleh masyarakat.
Uji Pemahaman Materi
1.Mengapa sebaran penduduk Indonesia
tidak merata?
2.Apa keuntungan dan kerugian jika
jumlah penduduk suatu negara sangat besar?
3.Mengapa sebagian besar penduduk
Indonesia bekerja di sektor pertanian?
4.Mengapa pertanian lahan basah
dilakukan di dataran rendah?
5.Bagaimanakah cara pemanfatan lahan
yang dilakukan pada pertanian lahan kering?
6.Mengapa penduduk Indonesia belum
memanfaatkan sumber daya kelautan secara optimal?
7.Mengapa aktivitas pertambangan
dapat menimbulkan gejala pemusatan penduduk?
8.Mengapa sarana transportasi udara
makin banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan yang
cukup jauh?
9.Apa kelebihan dan kekurangan
sarana transportasi udara dibandingkan dengan sarana transportasi laut?
10.Mengapa jenis-jenis lembaga
keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya, dan lembaga politik berkembang di
masyarakat?
Bab 4
Keragaman Sosial dan Budaya Indonesia
Masih ingatkah kamu letak Indonesia
secara geografis? Lihat kembali materi pada Bab 1 tentang letak wilayah
Indonesia. Secara geografis, letak wilayah Indonesia memiliki arti penting bagi
masuknya unsur-unsur kebudayaan dari luar karena wilayah Indonesia menjadi
jalur perdagangan internasional. Kondisi ini memungkinkan masyarakat Indonesia
untuk berinteraksi dengan bangsa-bangsa asing dari berbagai belahan dunia.
Interaksi tersebut menghasilkan keragaman sosial dan budaya yang unik.
Keragaman dan keunikan budaya
Indonesia menciptakan ketertarikan bagi orang-orang luar negeri. Mereka datang
ke Indonesia untuk melihat atau mempelajari kebudayaan daerah tertentu. Tahukah
kamu dari mana munculnya keragaman tersebut? Apa kontribusi keragaman sosial
budaya terhadap kehidupan di Indonesia? Pada bab ini, kamu akan mempelajari
keanekaragaman sosial budaya Indonesia khususnya pada era Praaksara,
Hindu-Buddha, dan Islam. Sejumlah informasi tidak termuat dalam materi bab ini,
tetapi kamu dapat menelusurinya dari berbagai sumber, baik dari buku maupun
internet.
A.Bentuk-Bentuk Keragaman Sosial dan Budaya Indonesia
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang
paling sempurna karena memiliki kemampuan berpikir, perasaan, dan keterampilan.
Dengan kemampuan ini, manusia dapat menentukan sendiri cara untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan mengubah lingkungannya. Sebagai contoh,
manusia membuat tempat tinggal atau membuat senjata untuk mempertahankan diri.
Manusia juga membuat serangkaian aturan dan norma-norma untuk bergaul dan mengatur
kelompoknya. Dengan demikian, manusia menghasilkan berbagai macam norma,
aturan, benda, lembaga, atau hal-hal lain untuk mempertahankan hidup dan
memenuhi kebutuhannya. Karya-karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup
dan memenuhi kebutuhan hidup disebut hasil budaya.
Sebelum mempelajari keragaman budaya
Indonesia lebih jauh, kamu perlu mengetahui apa itu kebudayaan. Kebudayaan
adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Kebudayaan ada dua macam, yaitu kebudayaan jasmani dan kebudayaan rohani.
Kebudayaan jasmani adalah kebudayaan yang dapat dirasakan, diraba, dan dilihat
secara nyata. Contohnya alat-alat tradisional, pakaian adat, kesenian, adat
istiadat, arsitektur bangunan, dan lainnya. Kebudayaan rohani adalah kebudayaan
yang hanya dapat dirasakan, namun tidak dapat dilihat atau diraba. Contohnya,
kepercayaan dan ideologi.
1.keragaman Suku Bangsa
Tahukah kamu apa yang dimaksud
dengan suku? Suku adalah suatu kesatuan masyarakat atas dasar kesamaan bahasa,
budaya, dan tempat tinggal. Misalnya suku Dayak, mereka tinggal di Pulau
Kalimantan, mereka memiliki bahasa dan beradat istiadat Dayak. Demikian pula
suku Jawa, mereka tinggal di Pulau Jawa, mereka berbahasa dan beradat istiadat
Jawa.
Daerah asal suku-suku di Indonesia
tersebar di berbagai daerah. Setiap suku memiliki kebiasaan hidup yang
berbeda-beda. Kebiasaan hidup ini menjadi budaya dan ciri khas suku
masing-masing hingga membentuk suatu keragaman budaya.
2. Keberagaman Bahasa
Ayo, perhatikan teman-teman di
kelasmu! Adakah yang menggunakan dialek atau bahasa yang berbeda? Dari daerah
mana sajakah mereka berasal? Apakah mereka setiap saat menggunakan bahasa
daerah mereka? Kita harus bersyukur karena Indonesia memiliki sekitar 746
bahasa daerah. Bahasa daerah adalah bahasa yang dituturkan di daerah tertentu.
Bahasa daerah digunakan untuk percakapan atau komunikasi untuk suku yang sama.
Setiap suku memiliki bahasa yang berbeda dari logat dan dialeknya yang khas.
Itulah ciri khusus setiap bahasa daerah.
Pada perkembangannya, bahasa daerah
memperkaya bahasa Indonesia. Mengapa demikian? Karena banyak kosakata bahasa
daerah yang dibakukan ke dalam bahasa Indonesia.
3. Keberagaman Budaya
Kamu sudah memahami bahwa di
Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa. Nah, karena Indonesia memiliki
beragam suku bangsa, bentuk kebudayaannya juga beragam. Setiap daerah memiliki
kebudayaan daerah yang khas. Bagaimana keragaman budaya daerah dapat dikenal?
Keragaman budaya daerah dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu
daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat,
dan lain-lain.
a.Rumah Adat
Bentuk rumah adat menunjukkan ciri
khas kehidupan masyarakat suatu daerah. Selain itu, bentuk rumah juga
dipengaruhi oleh lingkungan alam daerahnya. Lihat rumah Joglo yang memiliki
ciri khas berupa empat tiang penyangga utama (soko guru) yang merupakan lambang
penentu arah mata angin dan tumpang sari yang merupakan susunan terbalik yang
disangga oleh soko guru. Amati pula rumah Bubungan Tinggi dari Kalimantan
Selatan dan Rumah Limas dari Sumatra Selatan, bentuknya menyerupai rumah
panggung. Kondisi alam Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan memiliki banyak
sungai, model rumah panggung cukup baik untuk daerah tersebut. Rumah panggung
dapat dijadikan sebagai perlindungan ketika air sungai meluap.
b.Pakaian Adat dan Senjata
Tradisional
Keragaman budaya Indonesia juga
dicirikan oleh keanekaragaman pakaian adat.
No comments:
Post a Comment