Bab 2
Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia
Indonesia kaya akan berbagai sumber
daya alam. Potensi kekayaan sumber daya alam tersebut sangat terkait dengan
keadaan fisik alam Indonesia yang memungkinkan terbentuknya beraneka ragam
sumber daya alam. Iklim dan kondisi bentuk muka bumi yang beragam memberikan
kemungkinan keragaman sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia
pada kenyataannya tidak tersebar merata. Ada wilayah yang sangat kaya akan
sumber daya alam, ada juga yang sebaliknya. Wilayah-wilayah yang kaya akan
sumber daya alam biasanya menjadi tujuan para pendatang untuk menetap sehingga
terjadi pemusatan penduduk. Setiap wilayah memiliki kekayaan alamnya sendiri
yang tidak dimiliki oleh wilayah lainnya. Dalam keadaan demikian, terjadi
pertukaran sumber daya alam antarwilayah. Dalam bab ini, kamu akan mempelajari
seberapa besar potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dan
penyebarannya, khususnya pada era Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam. Sejumlah
informasi tidak termuat dalam materi bab ini, tetapi kamu dapat menelusurinya
dari berbagai sumber, baik dari buku maupun internet.
A. Pengertian dan Pengelompokan
Sumber Daya Alam
Perhatikan sumber daya alam yang ada
di sekitarmu. Apakah sumber daya alam yang tersedia di daerahmu mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat di daerahmu? Setiap hari kita menggunakan atau mengonsumsi
bahan atau barang yang berasal dari sumber daya alam. Ikan yang kita makan berasal
dari sungai, kolam, danau, atau laut. Pakaian yang kita kenakan berasal dari
kain yang bahannya berasal dari tumbuhan maupun hewan. Kendaraan yang kita
naiki juga bahannya berupa logam yang merupakan hasil tambang.
Jika demikian halnya, apa yang dimaksud
dengan sumber daya alam? Sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan
manusia dalam alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya. Bahan
tersebut dapat berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Gambar berikut
merupakan contoh kekayaan alam di Indonesia.
Sumber daya alam dapat dikelompokkan
berdasarkan beberapa hal berikut.
1.Kemungkinan pemulihannya: (a)
sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan (b) sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui;
2.Materinya: (a) sumber daya alam
organik dan (b) sumber daya alam anorganik;
3.Habitatnya: (a) sumber daya
terestris, dan (b) sumber daya alam akuatik.
1.Sumber Daya Alam Berdasarkan
Kemungkinan Pemulihan
Sumber daya alam berdasarkan
kemungkinan pemulihannya dapat dikelompokkan menjadi seperti berikut.
a. Sumber Daya Alam yang Dapat
Diperbarui
Sumber daya alam yang dapat
diperbarui (renewable resources) adalah sumber daya yang dapat tersedia kembali
dalam waktu yang cepat sehingga tidak dapat habis. Namun demikian, apabila
pemanfaatannya tidak terkendali, sumber daya alam ini dapat habis atau punah.
Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui ialah berbagai jenis tumbuhan dan
hewan. Banyak tumbuhan dan hewan yang punah atau terancam punah karena ulah
manusia merusak tempat hidupnya atau memburunya untuk berbagai keperluan.
Selain itu, air dan udara juga masuk kelompok ini.
Bagaimanakah sumber daya alam air
dan udara memperbarui dirinya? Jika tumbuhan dan hewan memperbarui dirinya
dengan cara melakukan reproduksi, udara dan air melakukannya dengan cara siklus
atau daur. Air dan udara tidak dapat punah, tetapi dapat menurun kualitasnya
akibat aktivitas manusia yang melakukan pencemaran.
b. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat
Diperbarui
Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui (unrenewable resources) merupakan sumber daya alam yang
pembentukannya berlangsung sangat lambat dalam waktu jutaan atau ratusan juta
tahun. Oleh karena itu, jumlahnya relatif tetap atau berkurang karena
dimanfaatkan dan akhirnya pada saatnya nanti akan habis. Contoh: minyak bumi,
gas alam, batu bara, dan bahan tambang lainnya. Gambar berikut merupakan contoh
aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui.
Bagaimanakah caranya agar sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui tetap lestari? Manusia harus
memanfaatkannya secara bijaksana atau tidak berlebihan. Di samping itu, perlu
dikembangkan bahan alternatif pengganti yang fungsinya sama tetapi selalu
tersedia, seperti melakukan daur ulang sehingga mengurangi tingkat
eksploitasinya.
2.Sumber Daya Alam Berdasarkan
Materi
Sumber daya alam dapat juga
dikelompokkan berdasarkan materinya seperti berikut.
a. Sumber Daya Alam Organik
Sumber daya alam organik (hayati)
materinya atau bahannya berupa jasad hidup, yaitu tetumbuhan dan hewan.
Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam organik antara lain
kehutanan, pertanian, peternakan, dan perikanan
b. Sumber Daya Alam Anorganik
Sumber daya alam anorganik
(nonhayati), materinya berupa benda mati seperti benda padat, cair, dan gas.
Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam anorganik di antaranya
pertambangan mineral, tanah, batuan, minyak dan gas alam, dan energy.
3.Sumber Daya Alam Berdasarkan
Habitat
Sumber daya alam berdasarkan macam
habitatnya dapat dibedakan menjadi seperti berikut.
a. Sumber Daya Alam Terestris
Sumber daya alam terestris (daratan)
adalah sumber daya yang berhubungan dengan tanah sebagai lahan untuk berbagai
aktivitas penduduk, sebagai bahan industri (keramik, genteng, dan lain-lain),
dan segala sumber daya yang berasal dari darat
b. Sumber Daya Alam Akuatik
Sumber daya alam akuatik (perairan),
sumber daya alam yang berhubungan dengan laut, sungai, danau, air tanah, air
hujan, dan lain-lain
Aktivitas Kelompok
Pemanfaatan sumber daya alam dari
masa ke masa mengalami perubahan.
1.Diskusikan pemanfaatan sumber daya
alam, khususnya pada masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam! Tulislah hasil
diskusi pada tabel berikut ini!
Masa
|
Nama Sumber Daya Alam
|
Manfaat SDA dalam pemenuhan
kebutuhan
|
Praaksara
|
||
Hindu-Budha
|
||
Islam
|
2.Bagaimana masyarakat di daerahmu
memanfaatkan sumber daya alam, baik yang dapat diperbarui maupun yang tidak
dapat diperbarui?
Sumber Daya yang Dapat Diperbarui
|
Sumber Daya yang Tidak Dapat
Diperbarui
|
B. Potensi dan Sebaran Sumber Daya
Alam Indonesia
Sebagai negara tropis dengan ribuan
pulau dan lautan yang luas, Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat
berlimpah. Di daratan, suhu dan curah hujan yang tinggi memungkinkan penduduk
dapat menanam berbagai komoditas pertanian dan perkebunan. Curah hujan yang
tinggi juga menjamin ketersediaan air untuk kepentingan budi daya perikanan
darat. Luas wilayah Indonesia yang tergolong besar juga menyimpan kekayaan
berupa lahan yang masih belum dimanfaatkan. Banyak pulau yang masih belum
berpenghuni sehingga pada masa yang akan datang masih terbuka luas untuk
dikembangkan dengan berbagai produk pertanian. Lahan yang luas juga menarik
para pengusaha untuk membuka perkebunan di berbagai wilayah Indonesia.
Selain lahan yang masih luas,
Indonesia juga memiliki laut yang luas dan garis pantai yang sangat panjang.
Laut dengan berbagai sumber daya yang terkandung di dalamnya belum dimanfaatkan
secara optimal oleh penduduk. Sebagian penduduk Indonesia masih berorientasi ke
darat. Padahal, potensi sumber daya laut, khususnya ikan, masih sangat
berlimpah. Garis pantai yang sangat panjang juga memungkinkan dikembangkannya
budi daya perikanan.
Sumber daya alam Indonesia yang
beraneka ragam sudah dikenal oleh bangsa lain sejak dulu. Bangsa India dan Cina
sudah mengadakan hubungan dagang dengan bangsa Indonesia sejak abad ke-2
Masehi. Komoditas perdagangan dari Indonesia yang terkenal antara lain emas,
kayu cendana, cengkih, lada, dan kapur barus. Komoditas tersebut termasuk yang
diperdagangkan di pasaran internasional dengan nilai tinggi.
Ketika hubungan dagang dengan Cina
mulai terjalin, para pedagang Indonesia diharapkan mampu menyediakan barang
dagangan yang dapat menyamai kedudukan barang-barang dagangan dari Asia Barat.
Kekayaan bumi Indonesia mampu menyediakan barang-barang seperti bahan
wangi-wangian, misalnya berbagai jenis kemenyan dan kayu harum seperti cendana,
kapur barus, dan berbagai jenis rempah-rempah. Barang-barang tersebut mampu menembus
pasaran Cina.
Sumber daya alam yang dimiliki
Indonesia dapat dikelompokkan menjadi sumber daya tanah, sumber daya air,
sumber daya hutan, sumber daya tambang dan sumber daya laut.
Gambaran tentang setiap sumber daya
alam disampaikan pada bagian berikut ini.
1. Potensi Sumber Daya Udara
Udara tidak tampak mata, tidak
berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya
angin yang menggerakkan benda-benda, seperti pohon yang tertiup angin, air yang
bergelombang, dan lain-lain. Walaupun demikian, udara merupakan salah satu
jenis sumber daya alam, sama halnya dengan air, tanah, bahan tambang, laut, dan
hutan.
Mengapa udara termasuk salah satu
jenis sumber daya alam? Udara memiliki banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Manusia dan hewan membutuhkan udara untuk bernapas.
Tumbuhan membutuhkan udara untuk melakukan fotosintesis, yaitu proses
pembentukan zat makanan karbohidrat oleh tumbuhan. Zat makanan yang dihasilkan
sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia dan binatang.
Udara juga berfungsi melindungi
kehidupan di bumi dari sinar ultraviolet dan benda-benda angkasa yang jatuh ke
bumi. Lapisan udara atau atmosfer yang menyelubungi bumi menyaring radiasi
ultraviolet yang dapat mengganggu kehidupan di bumi. Benda-benda angkasa yang
jatuh ke bumi juga akan hancur di udara sebelum sampai ke bumi.
Bayangkanlah apa yang akan terjadi
jika udara tidak ada. Benda-benda angkasa akan banyak yang sampai ke bumi
sehingga membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Udara terdiri atas tiga unsur utama,
yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Udara kering merupakan unsur utama
pembentuk udara, terdiri atas nitrogen, oksigen, dan lain-lain. Persentase
setiap unsur dalam udara kering dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Komponen Penyusun Udara
Macam
Gas
|
Volume
(%)
|
Massa
(%)
|
Nitrogen (N2)
Oksigen (O2)
Argon (Ar)
Karbon dioksida (CO2)
Lain-lain
|
78,088
20,049
0,930
0,030
0,003
|
75,527
23,143
1,282
0,045
0,003
|
Tabel 2.1 menunjukkan bahwa sebagian
besar unsur penyusun udara kering adalah nitrogen, kemudian berikutnya oksigen
dan sejumlah unsur lainnya yang persentasenya kecil. Walaupun volumenya kecil,
tetapi unsur-unsur itu memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.
Dalam udara terdapat pula uap air
yang berasal dari hasil penguapan (evaporasi). Proses pemanasan oleh cahaya
matahari mengakibatkan tubuh-tubuh air seperti sungai, danau, dan laut,
sebagian akan berubah menjadi uap air yang mengisi udara di atasnya. Karena
itu, uap air tersebar tidak merata di permukaan bumi. Persebaran uap air
bergantung pada intensitas atau tingkat penyinaran matahari dan keberadaan
tubuh-tubuh air di suatu wilayah.
Selain udara kering dan uap air,
dalam udara juga terdapat aerosol. Aerosol merupakan benda-benda berukuran
kecil yang karena beratnya sangat ringan, ia mampu melayang-layang di udara.
Aerosol dapat berupa partikel berbentuk garam, karbon, sulfat, nitrat, garam
natrium, kalsium, kalium, silikat, partikel-partikel dari gunung berapi, dan
lain-lain.
Aerosol dengan mudah dapat kita
lihat ketika ada cahaya matahari yang masuk lewat celah pada suatu bangunan.
Benda-benda kecil yang melayang-layang akan terlihat dengan jelas.
Tanpa semua unsur penyusun udara,
tentu kehidupan tidak berjalan seperti yang kamu lihat saat ini. Uap air dalam
udara sangat bermanfaat untuk proses terbentuknya hujan.
Demikian pula aerosol, sangat
bermanfaat untuk kondensasi dan pembentukan hujan. Ketika uap air berubah
menjadi titik air, uap air perlu tempat untuk bertengger. Tempat itu adalah
partikel-partikel yang melayang di udara atau aerosol. Tanpa aerosol, hujan
akan sulit terjadi. Melihat begitu pentingnya udara bagi kehidupan, tidak heran
jika udara merupakan salah satu jenis sumber daya alam.
Ruang udara yang berada di suatu
negara menyangkut kedaulatan negara. Hal ini karena ruang udara merupakan unsur
pembentuk wilayah suatu negara selain daratan. Karena itu, diperlukan
pengaturan pemanfaatan ruang udara, misalnya untuk kepentingan lalu lintas
udara. Sebagai contoh, pesawat militer tidak diperkenankan untuk melewati
wilayah udara suatu negara tanpa izin negara yang dilewati.
2. Potensi Sumber Daya Tanah
Tanah merupakan tempat kita
melakukan berbagai aktivitas. Di atas tanah, manusia bercocok tanam, membangun rumah,
membangun jalan, dan lain-lain. Tanah juga menjadi bahan untuk membuat
bangunan, jalan, dan lain-lain.
Perhatikanlah tanah di sekitar kamu!
Termasuk jenis tanah apa? Seperti apakah warnanya? Apakah warna tanah tersebut
selalu sama di berbagai lokasi? Jika tidak, warna tanah seperti apakah yang
pernah kamu lihat?
Ya, ternyata tanah beragam cirinya,
tidak hanya warnanya, tetapi juga tekstur, struktur, kedalaman, usia, dan
lain-lain.
Bagaimanakah proses terbentuknya
tanah? Tanah terbentuk dari bahan induk atau batuan. Bahan induk dapat berupa
batuan beku maupun batuan sedimen. Tanah yang terbentuk dari batuan beku
berasal dari lava yang keluar dari gunung berapi kemudian membeku. Batuan yang
telah membeku tersebut selanjutnya terkena pengaruh cuaca, terutama panas dan
hujan. Batuan kemudian hancur dan terbentuklah tanah. Hancurnya batuan dapat
juga terjadi karena adanya tumbuhan yang akarnya mampu menghancurkan batuan.
Tanah juga dapat terbentuk dari
batuan sedimen. Batuan sedimen tersebut mengalami pemadatan, menjadi keras, dan
kemudian hancur oleh pengaruh cuaca (suhu, hujan, kelembapan, dan lain-lain).
Tanah yang terbentuk dari batuan sedimen akan berbeda dengan tanah yang
terbentuk dari batuan beku.
Tanah yang terus mengalami proses
pelapukan akan makin tebal atau dalam. Dengan demikian, usia tanah dapat
ditentukan dari ketebalan atau kedalaman tanah, makin tebal atau dalam, makin
tua usia tanah tersebut. Usia tanah juga dapat dilihat dari warna dan banyaknya
lapisan atau horizon tanah. Warna tanah berubah sehingga tanah yang memiliki
horizon tanah yang banyak dapat dikatakan tanah tersebut telah mengalami
perkembangan lanjut atau berusia tua. Biasanya, tanah yang berusia tua berwarna
kemerah-merahan, sedangkan tanah yang muda berwarna abu atau kehitaman sesuai
dengan batuan yang menjadi bahan atau asal pembentukan tanah tersebut.
Aktivitas Kelompok
Kamu telah belajar tentang sumber
daya tanah. Selanjutnya, lakukan pengamatan terhadap keadaan tanah di sekitar
tempat tinggalmu!
No Pengamatan
|
Nama Lokasi
|
Warna Tanah
|
Bentuk Muka Bumi
|
Jenis Pemanfaatan yang dominan
|
1
|
Bukit Durian
|
Merah
|
Perbukitan
|
Tanaman tahunan (buah-buahan dan
kayu) dan Palawija
|
Berdasarkan sifat batuan induknya,
secara umum tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi: (a) tanah dengan bahan
induk vulkanik, (b) tanah dengan bahan induk bukan vulkanik, (c) tanah organik
atau humus.
a. Tanah dengan Bahan Induk Vulkanik
Tanah vulkanik terbentuk dari
material vulkanik yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus. Material vulkanik
yang dikeluarkan gunung berapi terdiri atas lava dan lahar.
Lava adalah magma yang mencapai
permukaan bumi melalui letusan gunung berapi.
Istilah lava juga berarti aliran
batuan yang cair yang mengalir dari kawah.
Lahar adalah campuran air dan batuan
yang menuruni lereng gunung berapi sebagai akibat adanya gaya gravitasi.
Tanah vulkanik terbentuk dari
material vulkanik setelah melalui proses pelapukan yang sangat lama. Biasanya,
tanah vulkanik lebih subur dibandingkan dengan jenis tanah lainnya. Oleh karena
itulah, daerah yang berada di sekitar gunung berapi merupakan daerah pertanian
yang subur.
Di manakah sebaran tanah vulkanik di
Indonesia? Sebaran tanah vulkanik sangat bersesuaian dengan sebaran gunung
berapi di Indonesia. Sebaran gunung berapi umumnya terdapat di Sumatra, Jawa,
Bali, dan Nusa Tenggara serta sejumlah daerah di Sulawesi dan Maluku. Dengan
demikian, sebaran tanah vulkanik terdapat di Pulau Sumatra sepanjang Bukit
Barisan, Pulau Jawa kecuali di utara Pegunungan Kendeng (Bojonegoro), Bali,
Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur kecuali Pulau Sumba dan Timor.
Selain itu, tanah vulkanik terdapat juga di Maluku kecuali Kepulauan Kei dan
Aru, dan bagian utara Sulawesi.
b. Tanah dengan Bahan Induk Bukan
Vulkanik (Tanah Tertier)
Bahan induk dari tanah ini adalah
bukan hasil aktivitas atau letusan gunung berapi. Jika kamu perhatikan peta
sebaran tanah di Indonesia, sebaran tanah berbahan induk bukan vulkanik
terletak di daerah berikut.
1.Sebelah timur dari rangkaian
pegunungan di Sumatra (Pegunungan Bukit Barisan), Bangka, Belitung, Kepulauan
Riau, dan lain-lain.
2.Bagian utara Jawa Timur (sebelah
utara Pegunungan Kendeng) dan Madura.
3.Bagian kecil dari Bali dan Nusa
Tenggara Timur (Sumba, Timor).
4.Sebagian besar wilayah Sulawesi.
5.Kalimantan dan sebagian besar
Papua.
6.Sebagian besar Maluku.
c. Tanah Organik
Tanah organik (humus) adalah tanah
yang terbentuk dari tumpukan sisa-sisa tumbuhan. (Isa Darmawijaya, 1990). Di
Indonesia, tanah organik dikenal dengan istilah tanah gambut. Jenis tanah
organik banyak ditemukan di rawa-rawa yang luas seperti di pantai timur
Sumatra, di sepanjang pesisir Kalimantan, di sekitar muara Membramo, dan di
sebelah utara Merauke, Papua. Tanah gambut berwarna cokelat kelam hitam sampai
berwarna hitam.
Renungkan:
Kamu patut bersyukur pada Tuhan Yang
Maha Esa karena tinggal di Indonesia yang tanahnya subur. Berbagai jenis
tumbuhan dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan bahan sandang, pangan, dan
papan bagi masyarakat.
3. Potensi Sumber Daya Air
Perhatikanlah dari mana saja
penduduk di sekitar tempat tinggal kamu memperoleh air? Apakah air tersebut
habis karena dimanfaatkan oleh mereka? Sebagian dari mereka mungkin memperoleh
air dari sumur yang dibuatnya. Sebagian yang lain mungkin dari sungai, danau,
waduk, atau bahkan dari lembaga penyedia air. Namun, walaupun terus
dimanfaatkan, air tersebut tidak habis. Mengapa demikian?
Ketika sinar matahari memanaskan
permukaan bumi, terjadi penguapan atau evaporasi. Dalam proses penguapan, air
(zat cair) berubah wujud menjadi uap air (zat gas). Uap air tersebut kemudian
naik menjauhi permukaan bumi dan terjadilah proses kondensasi, yaitu perubahan
uap air menjadi titik-titik air. Bersamaan dengan proses tersebut, terbentuklah
awan dan selanjutnya turun sebagai hujan. Demikian seterusnya, air berubah
wujud menjadi uap dan kadang menjadi es, kemudian berubah menjadi air kembali.
Melalui proses tersebut, dapat dimengerti mengapa air tidak pernah habis.
Proses inilah yang dikenal sebagai siklus air atau siklus hidrologi.
Ada tiga siklus air, yaitu siklus
pendek, sedang, dan panjang.
Siklus air yang diuraikan di atas
disebut sebagai siklus pendek. Sementara pada siklus sedang, air yang menguap
berubah menjadi titik-titik air. Dari titik-titik air itu, terbentuklah awan.
Angin membawa awan berpindah lokasinya ke wilayah lainnya atau daratan. Di
daerah tertentu, awan tersebut kemudian menurunkan hujan. Aliran air hujan
kemudian masuk ke sungai dan akhirnya kembali ke laut.
Siklus air bisa lebih panjang dari
siklus sedang. Air yang menguap kemudian mengalami kondensasi dan berubah
menjadi partikel-partikel es melalui proses sublimasi. Pada tahap berikutnya,
air yang telah menjadi kristal-kristal es kemudian turun sebagai hujan dan atau
salju. Di daratan, salju tersebut membentuk gletser. Es kemudian mencair dan
masuk ke sungai dan pada akhirnya, es yang mencair itu mengalir menuju lautan
Indonesia memiliki sumber daya air yang berlimpah karena curah hujan yang
besar. Namun, di beberapa daerah seperti di Nusa Tenggara Timur, sumber daya
airnya kurang karena curah hujan yang kecil. Di samping itu, kondisi tanah di
NTT, berbatu (cadas) sehingga air tidak dapat meresap dengan baik ke dalam
tanah.
Kekurangan air pada musim kemarau
umumnya lebih banyak terjadi karena kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.
Fungsi hutan menyimpan cadangan air pada saat musim hujan menjadi tidak
berfungsi karena sebagian hutan telah ditebang untuk kepentingan manusia. Pada
saat musim hujan, air hujan mengalir ke sungai dan kemudian ke laut tanpa
banyak mengisi cadangan air dalam tanah. Akibatnya, pada musim kemarau hanya
sedikit air dalam tanah yang tersedia. Tidak ada air yang mengalir ke
sungai-sungai yang ada sehingga sungai-sungai tersebut menjadi kering.
Air di Indonesia tersedia dalam
berbagai bentuk, yaitu air hujan, air danau, air sungai, dan air tanah.
Gambaran tentang sumber daya air tersebut adalah sebagai berikut
a. Air Hujan
Curah hujan di Indonesia umumnya
sangat tinggi sehingga sangat mendukung kegiatan pertanian. Oleh karena itu,
banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan lahannya untuk kegiatan
pertanian. Pada musim kemarau, air hujan sangat terbatas sehingga sebagian
petani membiarkan lahannya tidak ditanami tanaman yang tidak terlalu banyak
membutuhkan air. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan bantuan sarana
irigasi yang dapat memenuhi kebutuhan air pada musim kemarau.
Hujan jika tidak dikelola dengan
baik juga akan menimbulkan dampak lingkungan yang luar biasa. Dampak yang
sangat merugikan dan membahayakan manusia adalah munculnya bencana banjir.
Bencana banjir terjadi karena hutan di daerah hulu sungai telah mengalami
kerusakan dan adanya kebiasaan buruk manusia dalam membuang sampah.
b. Sungai
Kamu pasti pernah melihat sungai
yang ada di daerah kamu maupun yang ada di daerah lainnya. Pernahkah kamu
bertanya dari mana asalnya air sungai? Air hujan akan mengalir ke wilayah yang
lebih rendah. Tempat yang lebih rendah merupakan lembah atau dataran rendah. Di
tempat itulah air berkumpul membentuk aliran air berupa air sungai.
Jadi, apa yang dimaksud dengan
sungai? Sungai adalah bagian dari muka bumi yang lebih rendah, tempat
mengalirnya air dari daerah sekitarnya. Curah hujan di Indonesia yang sangat
besar menimbulkan banyak sungai dengan berbagai ukuran. Ada sungai yang
berukuran kecil dan ada sungai yang berukuran sangat besar. Sungai-sungai yang
berukuran besar ada di sejumlah pulau besar seperti Kalimantan, Papua, dan
Sumatra. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan sungai-sungai besar di
Indonesia.
Tabel 2.2 Beberapa Sungai Panjang di
Indonesia
No
|
Nama
Sungai
|
Panjang
(km)
|
Nama
Provinsi
|
Nama
Kabupaten/ Kota yang dilewati
|
1
|
Kapuas
|
998
|
||
2
|
Barito
|
704
|
||
3
|
Membramo
|
684
|
||
4
|
Digul
|
546
|
||
5
|
Musi
|
507
|
||
6
|
Batanghari
|
485
|
||
7
|
Indragiri
|
415
|
||
8
|
Kahayan
|
343
|
||
9
|
Mahakam
|
334
|
Aktivitas Kelompok
Sungai memiliki fungsi penting dalam
kehidupan manusia dari masa ke masa khususnya pada masa Praaksara,
Hindu-Buddha, dan Islam. Jelaskan fungsi sungai pada masa-masa tersebut dengan
mengisi tabel berikut.
Masa
|
Fungsi
Sungai
|
Praaksara
Hindu-Budha
Islam
|
c. Air Danau
Pernahkah kamu pergi ke danau?
Pernahkah kamu berpikir dari mana air yang ada dalam danau tersebut? Jika kamu
perhatikan, danau terletak di daerah yang lebih rendah daripada daerah
sekelilingnya, bukan? Danau merupakan wilayah cekungan di daratan yang terisi
oleh air.
Sumber air yang mengisi danau tidak
selalu dari air sungai, tetapi juga bisa dari air hujan secara langsung maupun
rembesan dari air tanah di sekitar danau.
Danau dapat dibedakan antara danau
alam dan danau buatan. Danau alam terbentuk karena proses alam, misalnya
aktivitas vulkanik, tektonik maupun aktivitas es pada Zaman Es.
Sementara itu, danau buatan atau
bendungan merupakan danau yang sengaja dibuat dengan cara membendung air
sungai. Danau dapat dibedakan menjadi beberapa kategori. Berikut ini adalah
kategori danau berdasarkan proses pembentukannya.
Berdasarkan proses pembentukannya,
danau dibedakan menjadi (1) danau vulkanik, (2) danau tektonik, (3) danau
vulcano-tectonic, (4) danau pelarutan, (5) danau ladam, (6) bendungan.
1. Danau
vulkanik, yaitu danau yang terbentuk pada lubang kepundan atau kaldera gunung
berapi. Air hujan mengisi lubang kepundan atau kaldera sehingga terbentuklah
danau. Danau tipe ini sangat berbahaya jika gunung berapinya masih aktif. Jika
akan terjadi letusan, air danau akan meresap menuju magma dan akan menambah
kekuatan letusan. Selain itu, jika dinding kawah jebol, akan terjadi banjir
besar dengan kecepatan tinggi atau banjir bandang. Karena itulah, dibuat
terowongan untuk mengurangi volume air danau. Contoh danau jenis ini ialah
Danau Kelimutu (Flores), Segara Anak (Rinjani), Kawah Ijen, Batur, Bratan,
Kawah Kelud, Danau Sarangan, dan Danau Kerinci.
2. Danau
tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena adanya gerakan tektonik atau
gerakan lempeng bumi sehingga terbentuk cekungan-cekungan akibat patahan dan
lipatan. Contohnya: Danau Tempe, Danau Tondano, Danau Towuti, Danau Poso di
Sulawesi, Danau Maninjau, Danau Takengon, dan Danau Singkarak di Sumatera.
3. Danau
vulcano-tectonic, yaitu danau yang terbentuk karena gabungan proses vulkanik
dan tektonik. Patahan atau depresi terjadi pada bagian permukaan bumi
pascaletusan. Dapur magma yang telah kosong menjadi tidak stabil sehingga
terjadi pemerosotan atau patah. Cekungan akibat patahan tersebut kemudian diisi
oleh air. Contohnya Danau Toba di Sumatera.
4. Danau
pelarutan (solusional), yaitu danau yang terbentuk karena proses pelarutan pada
bentuk lahan negatif atau berada di bawah rata-rata permukaan setempat.
Peristiwa ini terjadi di daerah kapur (karst) oleh air hujan yang mengandung CO2.
Bentuk lahan yang negatif pada daerah karst (pegunungan kapur) antara lain
doline. Doline adalah ledokan atau lubang yang berbentuk corong pada batu
gamping atau batu kapur dengan diameter dari beberapa meter saja sampai 1 km
dengan kedalaman dari beberapa meter sampai ratusan meter.
5. Danau
ladam atau tapal kuda (oxbow lake) terbentuk akibat proses pemotongan saluran
sungai meander secara alami dan ditinggalkan oleh alirannya. Sungai tersebut
terputus dari sungai induknya dan sumber air yang diperoleh hanya dari air
hujan. Besar danau bervariasi sesuai dengan ukuran sungai yang membentuknya.
6. Bendungan
atauwaduk, yaitu danau yang sengaja dibuat manusia dengan cara membendung
aliran sungai. Waduk dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan
pembangkit tenaga listrik. Selain itu, dengan dibangunnya waduk, air dapat
diatur sesuai keperluan, misalnya pada musim hujan, sebagian air disimpan dan
pada musim kemarau air bendungan dialirkan untuk mengairi sawah, dan berbagai
keperluan lainnya. Contohnya Waduk Jatiluhur, Cirata, Saguling, Karangkates,
Gajahmungkur, dan lain-lain.
Di samping danau-danau tersebut,
terdapat juga danau yang terbentuk dari bekas galian pertambangan. Bekas galian
tersebut kemudian terisi air dan menjadi danau. Danau juga ada yang terbentuk
akibat cairnya es seperti yang terjadi di pegunungan yang ada di Papua.
Renungkan:
Sumber daya air di Indonesia begitu
berlimpah, namun sumber daya tersebut banyak yang telah mengalami kerusakan. Jika
kerusakan tersebut terus terjadi, berarti kita belum mensyukuri pemberian Tuhan
berupa sumber daya air yang berlimpah. Pernahkah kamu melakukan hal-hal berikut
ini? Jika pernah, sebaiknya segera dihentikan sebagai wujud syukur kita pada
Tuhan Yang Maha Esa.
· Membuang
sampah ke sungai dan atau danau
· Membiarkan
teman kamu membuang sampah secara sembarangan
· Mengambil
ikan di sungai atau danau dengan racun, aliran listrik, peledak
· Menggunakan
air secara boros
· Membiarkan
keran air di toilet atau kamar mandi terbuka padahal bak sudah penuh
4. Potensi Sumber Daya Hutan
Pernahkah kamu pergi ke hutan?
Pernahkah kamu melihat penduduk yang memanfaatkan hutan? Apa saja yang mereka
manfaatkan dari hutan? Hutan di Indonesia dikenal sebagai hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis seringkali digambarkan sebagai hutan yang lebat padahal
kenyataannya tidaklah selalu demikian. Hutan tropis di Indonesia sangat
bervariasi dari hutan primer sampai hutan mangrove.
Hutan Indonesia memiliki potensi
yang sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari luas wilayah
Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat
dijumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Di Jawa, luas hutan
telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan
permukiman penduduk. Sementara itu, alih fungsi hutan menjadi pertanian dan
perkebunan banyak dijumpai di Sumatera dan Kalimantan. Selain hutannya yang
luas, hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan flora dan fauna atau
keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di antaranya merupakan
spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak ditemukan di tempat
lainnya.
Hasil hutan sebenarnya tidak hanya
sekadar kayu. Hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga menghasilkan
buah-buahan dan obat-obatan. Namun demikian, hasil hutan yang banyak dikenal
penduduk adalah sebagai sumber kayu. Setidaknya terdapat 4.000 jenis kayu yang
267 jenis di antaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut.
1).Kayu keruing, meranti, agathis
dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
2).Kayu jati banyak dihasilkan di
Jawa Tengah.
3).Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan,
Sumatra Utara dan Sumatera Barat.
4).Kayu cendana banyak dihasilkan di
Nusa Tenggara Timur.
5).Kayu rasamala dan akasia banyak
dihasilkan di Jawa Barat.
Mengapa kita harus menyelamatkan
hutan? Hutan yang kita miliki saat ini ternyata telah mengalami banyak
kerusakan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan, laju
kerusakan hutan kita mencapai 300.000 hektar per tahun. Akibatnya, banyak
spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah, bahkan beberapa di antaranya
dianggap punah.Jika hal ini terjadi terus-menerus, bukan tidak mungkin pada
masa yang akan datang hutan kita akan habis. Padahal, hutan memiliki banyak
manfaat atau fungsi, yaitu seperti berikut.
1. Tempat
menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai dan danau
sehingga pada musim kemarau tidak mengalami kekeringan.
2. Tempat
hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada
saat ini maupun pada masa yang akan datang.
3. Mencegah
terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah
dan mengikis tanah-tanah yang subur.
4. Menghasilkan
oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga suhu bumi terkendali.
5. Sumber
kehidupan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar hutan dari produk yang
dihasilkannya.
Wawasan:
Setiap tumbuhan di hutan mengandung
karbon. Jika hutan terbakar atau sengaja dibakar, karbon tersebut akan lepas ke
udara. Ini berarti akan menambah karbon dioksida di udara. Karbon dioksida
bersifat menyerap panas sehingga suhu udara akan meningkat dengan meningkatnya
kadar karbon dioksida di udara
Renungkan:
Kita patut bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena diberikan sumber daya hutan Indonesia yang sangat kaya
akan berbagai jenis hasil hutan, khususnya kayu. Namun, sayangnya hutan telah
banyak mengalami kerusakan akibat ulah manusia. Akibatnya, bencana alam banjir
dan kekeringan makin sering terjadi. Apa yang sebaiknya kamu lakukan agar
sumber daya hutan kita tetap lestari dan memberikan manfaat secara
terus-menerus pada bangsa Indonesia? Pernahkah kamu melakukan hal-hal berikut
ini agar hutan kita tetap lestari?
Jawablah dengan jujur dan jika
belum, lakukanlah sebagai bentuk kecintaan kita pada Indonesia.
· Menghemat
penggunaan kertas
· Melakukan
daur ulang kertas
· Memelihara
tanaman
· Ikut
serta dalam kegiatan penghijauan
5. Potensi Sumber Daya Tambang
Perhatikanlah keadaan sekitar tempat
tinggal kamu masing-masing! Adakah kegiatan penambangan yang dilakukan oleh
penduduk di sekitar tempat tinggal kamu? Kegiatan penambangan apakah yang
umumnya dilakukan oleh mereka? Indonesia merupakan salah satu negara di dunia
yang kaya akan bahan tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Aktivitas pertambangan telah
menghasilkan banyak devisa bagi Indonesia.
Seberapa besarkah potensi tambang di
Indonesia? Di manakah jenis dan lokasi pertambangan di
Indonesia?
a. Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber
energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri,
tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan sumber energi
alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi
lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi
dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
Cadangan minyak bumi Indonesia terus
berkurang seiring dengan pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Ada
yang memperkirakan dalam kurun waktu 14 tahun ke depan, cadangan tersebut akan
habis dan Indonesia terpaksa harus membeli atau mengimpor dari negara lain. Hal
itu tidak akan terjadi dengan cepat jika ditemukan cadangan baru yang
diperkirakan masih besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih
cukup besar. Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia
dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 2.3 Daerah Penghasil Minyak
Bumi di Indonesia
No
|
Nama
Pulau
|
Daerah
Penghasil Minyak Bumi
|
1
|
Sumatera
|
Pereula dan Lhokseumawe (Aceh
Darussalam), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara
Enim (Sumatera Selatan)
|
2
|
Jawa
|
ati Barang Majalengka (Jawa
Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah)
|
3
|
Kalimantan
|
Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau
Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai
(Kalimantan Selatan)
|
4
|
Maluku
|
Pulau Seram dan Tenggara
|
5
|
Papua
|
Klamono, Sorong, dan Babo
|
b. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang
terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun
yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan
oksigen.
Batu bara digunakan sebagai sumber
energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat
digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak),
pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi
dan baja, industri kimia, dan lain-lain.
Cadangan batu bara Indonesia hanya
0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun, dilihat dari produksinya, cadangan
batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah
produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau,
yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat
besar. Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur
(Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto),
Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim)
c. Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama
untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam,
kimia, dan matulergi. Indonesia memiliki potensi bauksit yang cukup besar
dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan
bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor.
Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat
(Singkawang)
d. Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk
industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi dapat
ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak
(Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan
Selatan)
e. Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk
perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun
2003 mencapai 141.019 ton. Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor),
Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam
(Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan
Bengkulu (Rejang Lebong).
f.Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan
baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan
timah terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan
Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun
g. Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam
industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut,
atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu
ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh
PT. Freeport
h. Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang
banyak digunakan pada industri logam. Nikel ditambang di daerah Soroako,
Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan
Maluku
i.Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama
untuk membuat jalan. Aspal ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara
j.Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses
pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya.
Mangan ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan
Martapura (Kalimantan Selatan)
k. Belerang
Belerang banyak ditemukan di Gunung
Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat
l.Marmer
Marmer terbentuk dari proses malihan
batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena
adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan
untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer
ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.
m.Yodium
Yodium digunakan sebagai bahan baku
utama untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan, herbisida, industri
desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat. Yodium ditambang di
Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).
6. Potensi dan Persebaran Sumber
Daya Laut
Perhatikan ikan yang kamu makan
untuk menjadi lauk pauk tiap hari. Ikan tersebut termasuk ikan darat atau ikan
laut? Kalau ikan darat, tahukah kamu cara membudidayakannya? Kalau ikan laut,
bagaimana ikan tersebut dapat kamu peroleh dan nikmati? Laut merupakan 2/3 dari
luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut, tersimpan kekayaan
alam yang luar biasa besarnya.
Potensi kekayaan laut tidak hanya
berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, emas, nikel,
bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang ada di bawah permukaan
laut. Kekayaan lain dari sumber daya laut adalah sumber daya alam berupa
mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya ini dikenal dengan sumber
daya pesisir.
a.Perikanan
Salah satu potensi sumber daya laut
yang telah lama dimanfaatkan penduduk adalah sumber daya perikanan. Laut
Indonesia memiliki angka potensi lestari sebesar 6,4 juta ton per tahun.
Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan ikan
untuk melakukan regenerasi sehingga jumlah ikan yang ditangkap tidak akan
mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan
yang diperbolehkan ialah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12
juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah tangkapan ikan di Indonesia mencapai
5,4 juta ton per tahun. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah
tangkapan yang diperbolehkan, yaitu sebesar 720.000 ton per tahun.
Jika dibandingkan sebaran potensi
ikannya, tampak adanya perbedaan secara umum antara Indonesia bagian Barat dan
Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman 75 meter, jenis
ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi yang agak berbeda
terdapat di kawasan Indonesia Timur yang kedalaman lautnya mencapai 4.000 m. Di
kawasan Indonesia Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti tuna dan
cakalang
Selain ikan tangkap (ikan yang
tersedia di lautan), penduduk Indonesia juga melakukan budi daya ikan di daerah
pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak penduduk yang mengembangkan usaha
tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan adalah ikan bandeng dan udang.
Kekayaan laut Indonesia juga berada
di wilayah pesisir berupa hutan mangrove, padang lamun, rumput laut, dan
terumbu karang. Indonesia memiliki 13.466 pulau sehingga garis pantainya sangat
panjang. Panjang garis pantai Indonesia mencapai 81.000 km atau kedua
terpanjang di dunia setelah Kanada. Oleh karena itulah, potensi sumber daya
alam wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia
b.Hutan Mangrove
Hutan mangroveatau lebih dikenal
masyarakat sebagai hutan bakau merupakan tipe hutan yang terletak di daerah
pasang surut air laut. Pada saat air pasang, hutan mangrove tergenang oleh air
laut dan pada saat surut, hutan mangrovebebas dari genangan air laut. Biasanya
hutan mangrove berkembang dengan baik pada pantai yang terlindung, muara
sungai, maupun laguna.
Tumbuhan yang hidup di hutan
mangrove tahan terhadap garam yang terkandung dalam air laut. Hutan mangrove
memiliki fungsi ekologis dan fungsi ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove
adalah sebagai habitat atau tempat hidup binatang laut untuk berlindung,
mencari makan, atau berkembang biak. Fungsi ekologis lainnya dari hutan
mangrove adalah melindungi pantai dari abrasi air laut
Fungsi ekonomis hutan mangrove
berupa nilai ekonomi dari kayu dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Penduduk
biasanya memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar dan bahan pembuat arang.
Kayu bakau dapat juga dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan
mangrove juga dihuni oleh beragam jenis hewan yang bernilai ekonomi, misalnya
udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak di wilayah ini.
Di mana sajakah sebaran hutan
mangrovedi Indonesia? Perhatikanlah peta sebaran hutan mangrove di atas. Hutan
mangrove diberi simbol warna hijau pada batas antara daratan atau pulau dengan
lautan. Jika kamu perhatikan sebarannya, tampak bahwa hutan mangrove tersebar
di pesisir barat Pulau Sumatra, beberapa bagian dari pantai utara Pulau Jawa,
sepanjang pesisir Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir Selatan Papua,
dan sejumlah pulau kecil lainnya.
Berdasarkan data dari UNESCO, jumlah
hutan mangrove seluruhnya di Indonesia mencapai angka 3.716.000 hektare. Hutan
mangrove Indonesia tersebar tidak merata. Luas terbesar hutan mangrove berada
di Pulau Papua yang mencapai 3.716.100 hektare. Luas hutan mangrove terbesar
terdapat di Papua yang mencapai angka 2.943.000 hektare. Berikutnya adalah
Kalimantan (165.000 hektare), Sumatra (417.000 hektare), Sulawesi (53.000
hektare), Jawa (34.400 hektare), Bali dan Nusa Tenggara (3.700 hektare).
c.Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan terumbu
yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral. Terumbu
itu sendiri berarti batuan sedimen kapur di laut. Koral adalah binatang yang menghasilkan
kapur untuk kerangka tubuhnya. Jika ribuan koral membentuk koloni, mereka akan
membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki terumbu karang
terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284.300 km2 atau 18%
dari terumbu karang yang ada di dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak
hanya dari luasnya, tetapi juga keanekaragaman hayati yang hidup di dalamnya.
Keanekaragaman hayati terumbu karang juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya
terdapat 2.500 jenis ikan, 590 jenis karang, 2.500 jenis moluska, dan 1.500
jenis udang-udangan. Mengapa terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia?
Terumbu karang akan tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O-
29OC. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari suhu perairan
tersebut, pertumbuhan terumbu karang kurang bagus. Karena Indonesia berada di
daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantas jika terumbu karang banyak
ditemukan di Indonesia.
Terumbu karang juga akan tumbuh
dengan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik
untuk pertumbuhan terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar
dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga kurang baik.
Selain persyaratan tersebut, terumbu
karang juga mensyaratkan salinitas atau kandungan garam air laut yang tinggi.
Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena
kadar garam air lautnya menurun akibat masuknya air sungai ke laut.
Mengapa terumbu karang harus
dilindungi dari kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak manfaat. Manfaat
terumbu karang dapat bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi. Adapun
gambaran tentang manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut.
1. Manfaat
ekonomi, yaitu sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari.
2. Manfaat
ekologis, yaitu mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat
terjadinya abrasi.
3. Manfaat
sosial ekonomi, yaitu sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan
pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga menjadi daya tarik objek wisata
yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari pariswisata.
Uji Pemahaman Materi
1. Kandungan
sumber daya alam apa saja yang terdapat di provinsi tempat tinggalmu?
2. Apa
saja yang termasuk dalam kategori potensi sumber daya pertanian? Jelaskan
bagaimana cara pemanfaatannya!
3. Apa
saja yang termasuk dalam kategori potensi sumber daya kelautan? Jelaskan
bagaimana cara pelestariannya!
4. Sumber
daya alam gas dan minyak bumi yang dimiliki Indonesia jumlahnya terbatas. Apa
yang terjadi jika sumber daya alam tersebut habis?
5. Sebagai
negara yang kaya dengan sumber daya alam, kemanfaatan apa saja yang dapat
diambil dari sumber daya alam tersebut bagi kehidupan di Indonesia?
Obat Tuba Falopi Tersumbat
ReplyDeleteObat Cedera Ligamen Lutut
Obat luka Pada Anak
Obat Menyembuhkan Luka Lambung
Obat Penghancur Batu Empedu
Obat Luka Jahitan Pasca Melahirkan
QnC Jelly Gamat
Obat Sering Buang Air Kecil