Makalah Pariwisata PANTAI SANUR
SELENGKAPNYA << DOWNLOAD
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor Pariwisata merupakan sektor penting dalam upaya penerimaan
Pendapatan Asli Daerah yang cukup potensial. Pariwisata adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata
serta usaha yang terkait dengan bidang tersebut. Berbicara tentang pariwisata
di dalamnya tercakup berbagai upaya pemberdayaan, usaha pariwisata, objek dan
daya tarik wisata serta berbagai kegiatan dan jenis usaha pariwisata. Smith
(1989, dalam Wardiyanta, 2006)
menyatakan bahwa secara substansi
pariwsata merupakan baian dari budaya suatu masyarakat, yaitu berkaitan
dengan cara penggunaan waktu senggang
yang dimiliki sesorang. Pariwisata dapat disoroti dari berbagai sudut pandang
karena kekompleksitasannya. Kompleksitas yang terkandung dalam pariwisata
misalnya pariwisata sebagai pengalaman manusia, pariwisata sebagai perilaku
sosial, pariwisata sebagai fenomena geografik, pariwsata sebagai sumber daya,
pariwisata sebagai bisnis, dan
pariwisata sebagai industri.
Pariwisata memiliki beragam bentuk
dan jenis, seperti pariwisata alam, budaya,konvensi, belanja, dan pariwisata
minat khusus. Bali merupakan satu-satunya propinsi di Indonesia yang memiliki
keseluruhan bentuk dan jenis pariwisata. Pariwisata telah menjadi industri yang
mampu mendatangkan devisa negara dan penerimaan asli daerah yang berimplikasi
pada kesejahteraan masyarakat dalam berbagai sektor ekonomi. Belajar dari
pengalaman Bali dan Yogyakarta, pengusahaan dan daya tarik wisata meliputi
kegiatan membangun dan mengelola objek dan daya tarik wisata beserta prasarana
dan sarana yang diperlukan atau kegiatan mengelola objek dan daya tarik yang
ada baik pengusahaan objek objek dan daya tarik wisata alam, wisata budaya, dan
minat khusus. Dengan memahami hal ihwal pariwisata yang memiliki nilai
kemanfaatan baik bagi pemerintah daerah maupun pusat, indistri dan layanan
pariwisata secara r terus menerus digali dan dikaji melalui berbagai upaya dan
cara untuk mendapatkan hasil yang optimal. Sampai sekarang ini peraturan
mengenai kepariwisataan adalah UU No. 9 Tahun 1990, peraturan dapat mengatur
usaha-usaha jasa keparowosataan yang disesuaikan dengan tuntutan era
globalisasi. Era globalisasi di bidang
ekonomi mempunyai imbas terhadap berbagai aspek pembangunan termasuk di
dalamnya bidang pariwisata.Pariwisata
dalam tataran global menjadi bagian penting dari WTTC(World Travel and
Tourism Council). Menurut studi World Tourism Organization(WTO) jumlah
wisatawan dunia tahun 2020 akan mencapai 1,5 miliar orang.Dengan pengeluaranUS$
2 triliun atau US$ 5 miliar setiap hari.Dari Pemerintah Nomor 67 Tahun
1996 tentang penyelenggaraan
kepariwisataan, diharapkan catatan di atas, industri pariwisata menjanjikan
kemajuan ekonomi kepada banyak orang dan banyak negara di dunia.Pariwisata
menjadi penghasil uang terbesar dan sektor terkuat dalam pembiayaan ekonomi
global.Pariwisata akan menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad 21,
dan menjadi salah satu industri yang mengglobal. Kondisi semacam ini harus
ditangkap sebagai peluang bagi dunia pariwisata baik pemerintah daerah,propinsi
maupun pusat.
Pariwisata merupakan lahan dan
sumber pendapatan yang potensial. Pengelolaan pariwisata harus tepat dan
profesional karena rentan terhadap segala perubahan sosial politik yang terjadi
di masyarakat baik regional, nasional maupun global. Penelitian pariwisata mempunyai peran penting dalam
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan program pembangunan pemerintah. Melalui
penelitian ini diharapkan diperoleh konsep teoririk sebagai konsepsi fundamental menuju kajian lebih lanjut
misalnya peningkatan efisiensi bisnis, pengurangan resiko, efektivitas
pemasaran, dan peningkatan kinerja perusahaan. Penelitian pariwisata telah banyak dilakukan baik dalam
deskripsi lokasi, pengembangan, marketing dan evaluasi program pariwisata.Namun
penelitian yang mendasarkan pada aspek ontologis dan epistemologis yang
berperspektif filsafat ilmu belum banyak dilakukan. Oleh sebab itulah
penelitian ini dilakukan untuk melengkapi penelitian-penelitian sejenis
yang telah ada sebelumnya.
Pariwisata
merupakan salah satu dasar kebutuhan
manusia. Sebagai kebutuhan dasar manusia, pariwisata akan memenuhi kebutuhan
manusia untuk berlibur dan berekreasi, kebutuhan pendidikan dan penelitian,
kebutuhan keagamaan, kebutuhan kesehatan
jasmani dan ruhani, minat terhadap kebudayaan dan kesenian, kepentingan
keamanan, kepentingan politik, dan
hal-hal yang bersifat komersialisasi yang membantu kehidupan ekonomi
masyarakat. Pariwisata dilakukan baik secara
individual, keluarga, kelompok, dan paguyuban organisasi sosial. Pada umumnya
paiwisata secara konvensional akan mengunjungi
pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam, budaya dan minat khusus.
Objek wisata memiliki daya tarik
yang berbeda-beda. Objek wisata memiliki daya tarik didasarkan atas sumberdaya
yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman, dan bersih. Adanya
aksebilitas untuk mudah dikunjungi, adanya spesifikasi yang berbeda dengan yang
lain, terdapat sarana dan prasarana penunjang
untuk melayani para wisatawan yang hadir. Pada objek alam, biasanya
objek wisata alam dijadikan primadona kunjungan karena eksotik merangsang untuk
menciptakan kegiatan tambahan, rekreatif dan reflektif, terapis dan lapang,
faktor sejarah maupun aktraktifnya.
No comments:
Post a Comment